Dugal rajin
beribadah. Ia sedang himung-himungnya.
Hubungan dengan Imai, janda beranak dua, sedang hangat-hangatnya. Hari-hari
dilalui dengan sepenuh senang. Walau jarak jauh, tak jadi penghalang bagi keduanya.
Dugal selalu
datang ke tempat Imai bekerja, disebuah Kantor KUA di kabupaten tetangga.
Jaraknya sekitar 40 kilometer dari rumah Dugal. Imai dikaruniai anak, yang
laki-laki sudah kelas IX Tsanawiyah dan yang perempuan berusia 3,5 tahun duduk
di PAUD.
Sebagai honor
Dugal kadang merasa minder juga. Sementara Imai sudah PNS. Jauh berbeda dalam
segala hal. Tapi itu bisa diatasi oleh Dugal. Setiap mendatangi Imai, Dugal selalu
bawa oleh-oleh khas daerahnya. Juga beberapa buku karya Dugal sendiri, terutama
buku puisi karya terbarunya.
Hubungan Dugal
dengan Imai terjalin lewat whats app, sms dan telepon. Bila rindu sekali Dugal
menelpon Imai hingga berpuluh-puluh menit lamanya. Dengan temannya Dugal kerap
mendatangi Imai. Seperti Senin pagi. Sebelumnya Dugal sudah menghubungi Imai
untuk datang kesana. Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui.
Dugal memanfaatkan
momen pertemuan atau jaan-jalan ke tempat Imai untuk liputan foto dan tulisan
ke tempat yang dikunjungi untuk nantinya dimuat di media yang ia miliki. Dimana
Dugal adalah seorang blogger dan jurnalis warga media online nasional. (ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar