Menawar hakikat canda berterusan
aroma kedamaian histeria merenda peran
bebas membara melecut suara
rindu serius dan gempita perempuan itu
Malam-malam menebar berkah
selalu ada yang merindu dalam arti
kesumat waktu semakin tandas
aku akan terus berjalan sepanjang angan
Redam elegi memindai eksposisi
status nalar bertabur gentar
kau kenang sikap skeptis
ambisi jemu waktu yang tentu
senarai kekuatan bertabur kesan santun
lipatan tikar plastik membekas
Mumul bercerita tentang Jami dan Raji
saudaranya
ambil tukul, gergaji dan paku
buatlah kandang untuk baingunan
hayam kampung dan hayam Bangkok
ingin kembali produktif dan aktif di
Kompasiana
kalau itu maumu kerja keraslah sekarang
muncul rasa sangat bersalah
Pasrah meramu janji bersastra posisi
bukan sekadar jalan-jalan biasa
angin malam menerpa jalinan kelindan
sungguh menebar kehati-hatian yang
mencerna
Kandangan,
5 Agustus 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar