Senyum membelit tirani yang pasrah
dalam degub jantung yang kencang
kalau sudah itu aturan yang ada
sejak kau tahu rasa yang bermakna
akulah lelaki yang kesepian itu
mengasah pasti melajur mimpi
Deru kesan langlang menjelang
selalu ada yang diharapkan disini
tirani letih memindai ambisi
tak bisa tidak untuk lebih setia
mereka sudah punya anak semua
anak kecil perempuan yang lekas akrab
Pindaian waktu memapah jelita
terus berusaha menjadi yang terbaik
tangguh menangguh mengatur langkah
merawat masa lalu yang kelam
Langkah awal seteru menderu rindu
akan kutulis dengan sepenuh arti
hakun baganaan di rumah haja
terseret sunyi alur yang gerus
perdebatan sore mementang aturan
Lelaku diri langkah yang mencumbu
semburat rindu di ranah yang akut
di luar ritus batas yang tentu
ingin seperti dulu lagi adanya
Kandangan,
5 Agustus 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar