Senin, 06 Juli 2015

Shalat Isya, Tarawih, dan Tadarus Malam ke 20 Ramadhan 1436 H di Langgar Al Kautsar Angkinang Selatan

Selasa, 7 Juli 2015


Saya kembali mengikuti shalat Tarawih di Langgar Al Kaustar, di RT 1 Desa Angkinang Selatan, Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) pada malam ke 20 Ramadhan 1436 H, tepatnya pada Senin (06/07/2015). Sebelumya mengikuti shalat Isya berjamaah di Langgar yang berjarak sekitar 200 meter dari rumah saya, dengan menyeberangi jalan raya.

Bertindak selaku Imam shalat Isya dan Tarawih adalah M Fauzi Rahman dari Bakarung. Saat Tarawih yang membaca shalawat ada dua orang yakni Sari dan Lakum. Untuk jamaah laki-laki ada tiga shaf pada malam itu. Setiap shaf terdiri sekitar 14 orang jamaah. Baik itu tua, dewasa, muda, dan anak-anak. Untuk jamaah perempuan saya kurang tahu karena terlindung kain panglahat. Tapi diperkirakan hampir sama dengan jamaah laki-laki. Kali ini saya berada di shaf kedua. Tepatnya pada sisi kanan. Seluruh rangkaian shalat Tarawih dapat saya ikuti dengan baik hingga selesai.

Usai Tarawih saya tak langsung pulang. Mengikuti Tadarus Qur’an dulu bersama peserta lainnya yang didominasi anak-anak usia MTs/SMP. Selain saya dan Rizal yang dewasa, ada Azmi, Azhar, Yasir, Alfian, Muhajir dan Untung. Kali ini kami membaca ayat-ayat Al Qur’an pada Juz ke 20.

Kami membaca sekitar setengah halaman atau lebih setiap orang secara bergantian. Sejam lebih Tadarus berakhir. Sebelumnya ada menu makanan yang disantap bersama-sama, pemberian Akhyar, yang rumahnya sekitar 10 meter dari langgar, berupa lamang beserta hintalu jaruk dan kacang nagara. Juga ada wadai sumapan dan air sirup memakai es.

Saya menjadi juru kunci Langgar malam itu. Karena Rusbandi, ayah Jawad yang menjadi kaum Langgar, yang biasanya merapikan tempat Tadarus, sudah pulang duluan ada acara pernikahan di seberang rumahnya. Saya sendiri tak hadir karena memang baru tahu dan tidak ada undangan pada acara pernikahan tersebut.

Lalu saya mematikan kipas angin, listrik dalam ruang langgar. Juga memastikan pintu dan jendela terkunci semuanya. Setelah itu juga memasukkan kotak kaca celengan Langgar. Lalu pintu utama saya kunci. Lantas kuncinya saya letakkan di papangkun pintu. Kemudian saya pulang menuju rumah. (akhmad husaini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...