Minggu, 16 Mei 2021

Lebaran Idul Fitri 1442 H di Hangkinang

 Senin, 17 Mei 2021


Lebaran Idul Fitri 1442 H kali ini, memberi banyak kesan bagi Dugal. Suasana Lebaran di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda. Hari Raya Idul Fitri bisa dijalani dengan sepenuh bahagia bersama keluarga.

Walau sudah berlalu beberapa hari, Idul Fitri 1442 H tak akan dilupakan Dugal seumur hidupnya. Diawali dengan  malam Lebaran, Dugal saat berada di rumah, setelah berbuka puasa di hari terakhir Ramadhan 1442 H, sambil rebahan, di luar terdengar suara petasan kembang api memekakkan telinga.

Sementara cahayanya menghiasi langit Hangkinang, tempat ia tinggal. Walaupun sempat terganggu dengan suara petasan dan kembang api, tapi Dugal tak dapat berbuat banyak. Biarlah mereka mungkin merayakan hari kemenangan, dalam bentuk kesenangan menyulut duit untuk di tebarkan ke langit.

Shalat Isya tiba, Dugal bergegas pergi menuju Langgar Al Kautsar. Ia menunaikan shalat Isya. Ia bersalaman dengan jamaah shalat Isya. Lalu takbir dikumandangkan tanda hari kemenangan bagi umat Islam tiba.

Pukul 04.30 WITA Dugal bangun tidur, mandi. Bersiap menuju Langgar Al Kautsar untuk menunaikan shalat Subuh. Pada shalat Subuh kali ini banyak jamaah hadir. Usai Subuh tak langsung pulang ke rumah.

Kebiasaan di Hangkinang, momen Hari Raya Idul Fitri untuk melaksanakan aruh mahaul beberapa anggota keluarga. Kali ini ada dua undangan, pertama di samping Langgar, kedua yang pelaksanaannya di Langgar.

Pulang dari saruan aruh, Dugal kembali ke rumah.Bersiap ganti pakaian untuk menunaikan shalat Ied di Masjid Besar Al Aman Angkinang, yang berjarak sekitar 200 meter dari rumahnya. Sebelumnya di rumah, ia meminta kepada kedua orang tuanya dengan menyalami tangan dan memohon maaf atas segala khilaf selama ini. Mudahan selalu diampuni atas kesalahan dan bisa menjadi anak yang berbakti.

Menuju masjid Dugal berjalan kaki. Saat berangkat jalan belakang rumah. Kondisi jalan agak kurang bagus, bekas diguyur hujan tadi malam, sehingga tanah basah, tergenang air serta agak becek. Tapi ia sudah kadong lewat jalan sana, dengan menyingsingkan sarung ia melangkah pasti menuju masjid. Sempat bersalaman dengan tetangga kampungnya.

Lalu saat tiba di depan masjid, ada petugas yang memberikan masker kepada jamaah yang hadir. Kebetulan pula Dugal tak  bermasker. Penerapan protokol kesehatan sudah menjadi hal wajib di masjid itu, sejak beberapa bulan silam.

Dugal masuk ke dalam masjid. Diarahkan oleh pengelola masjid untuk menempati shaf kosong yang ada di depan. Lalu saya menunaikan shalat Tahyatul Masjid. Duduk menunggu shalat Ied dimulai.

Sebelum shalat dilaksanakan ada sambutan Ketua Panitia Pengelola Masjid Besar Al Aman Angkinang. Lalu sambutan Plt Camat Angkinang yang membacakan sambutan tertulis Bupati HSS. Bertindak selaku Imam dan Khatib pada shalat Ied kali ini Ustadz Muhyani dari Amawang. Sementara Bilal Ilmi dari Angkinang.

Usai shalat Ied Dugal pergi ke pemakaman keluarga untuk ziarah. Pulang ke rumah antar sajadah, ganti pakaian, dari semula bersarung lalu bercelana panjang hitam. Menuju rumah anggota keluarganya untuk bersilaturahmi. Saruan ke tempat keluarga. Ngobrol dengan tetangga kampung.

Lebaran kali ini bertepatan dengan sungai Angkinang yang baah atau meluap. Rumah yang berada di bantaran sungai harus rela air menggenangi. Halaman rumah terendam.

Semoga saja ada hikmahnya dengan kejadian ini. Kehadiran Hari Raya Idul Fitri saling mengakrabkan sesama anggota keluarga, warga, dan umat Islam. (ahu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Suasana di Rumah Malam Sabtu

 Jumat, 26 April 2024 Suasana di dalam rumah saya, pada hari Jumat (26/04/2024) malam Sabtu sekitar pukul 22.15 WITA. (ahu)