Selasa, 25 Mei 2021
Kenapa saya selalu memakai baju itu-itu saja, dan pakaian yang batagar / bahalilipan di leher baju. Karena memang tak ada lagi pakaian yang bisa dipakai, hanya itu saja yang dimiliki. Apakah tidak ada duit untuk membeli yang baru ? Ada, tapi untuk kebutuhan lain yang lebih penting.
Kenapa baju itu batagar / bahalilipan di lehernya ? Karena memang baju itu sudah lama, akibat dari kumpulan daki. Mencuci baju atau yang lainnya, selama ini hanya sekedar direndam, setelah itu ditiiskan airnya.
Lalu dijemur di tali jemuran atau di masukan ke gantungan baju. Itu berlangsung berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, hingga bertahun-tahun.
Apakah ada rasa malu saat memakai baju seperti itu ? Tentu saja ada. Padahal baju itu dipakai untuk ke tempat kerja. Menyiasatinya saya selalu menjauhi, atau berupaya tidak bertemu lama atau berbincang dengan teman-teman kerja. Tetap fokus di meja kerja saja.
Masalah lain ada pada celana panjang hitam yang saya miliki. Ada tiga lembar, semuanya bermasalah pada bagian tengah, atau selangkangan. Karena celana beli di pasar, bukan diupahakan menjahit.
Akibatnya benang pada celana banyak yang lepas, termasuk di bagian tengah bawah. Antisipasinya saya jahit sendiri dengan tangan. Akibatnya tidak enak dilihat. Selain warna benang berbeda, juga jahitan berbeda dengan jahitan mesin, karena hanya jahit tangan saja.
Saat di tempat urang banyak, saya malu sekali kalau kelihatan. Kalau orang tahu dan mancangangi, pikiran mereka akan muncul ke hal yang tak nyaman di hati. Tapi itu hanya sangkaan saya saja.
Kalau nanti ada duit banyak, saya akan segera membenahi pakaian yang saya kenakan untuk ke tempat kerja, atau untuk bertemu dengan orang banyak. Malu juga kalau memakai pakaian nang buruk, kada kaya urang. (ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar