Kamis, 10 Desember 2020
PUISI EKA MURTI NINGSIH :
SURAT TERAKHIR
Surat terakhir
Deru pelik terselip di setiap jeda kalimat ini
Mata cokelat dan senyum manismu sebentar lagi akan hilang
Hilang di setiap pagi yang biasanya menjadi sarapan
Hilang di setiap malam yang biasanya menjadi mimpi
Ini surat terakhir
Terakhir kalinya kusebut namamu dalam doa
Terakhir kalinya kutulis kisah tentangmu dalam cerita
Takkan ada lagi terngiang tawamu yang membuatku menjadi ingat
Salam terakhir di malam ini
Pikirku sayonara-sayonara
Titik air mata berhenti di penutup surat
Dan lembaran baru esok, adalah rahasia tersirat
Apakah aku berhasil menyelesaikan surat yang tak ada akhir ini
September, 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar