Kamis, 3 Desember 2020
PUISI AMIN BANGSAWAN :
JEJAK SAMPAH MULUT PENGABDI
Regulasi hilang makna
Di hadapan pelayan istana
Tak kunjung tecerna
Dalam logika durjana
Miskin kata hijau
Bahkan penuh ranjau
Mengais luka berkicau
Berdiri tak lagi memukau
Tak mampu menghalau
Sampah diri terpantau
Dalam lingkar melampau
Bersuara terus mendesau
Kini kau di sana
Di singgasana sampah istana
Mengatur kata membahana
Beku dalam suasana
Alam terus terdesak
Penuh sampah meresak
Egois manusia siksak
Tak kuasa mengisak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar