Rabu, 23 Desember 2020
PUISI IKHLAS :
SELA SEPARUH HARI
Sela separuh hari, setelah masing-masing kita menapaki jejak-
jejak sunyi. Waktu terasa sangat melambat. Menggamit gigil
rindu yang erat tersemat. Pada langkah-langkah gontai yang
sengaja kusepai di gigir keheningan. Di mana saujanamu terus
saja melambai dari balik kisi-kisi kenangan.
Sela separuh hari, setelah niat-niat azam kita pertaruhkan.
Sepasang mimpi nyenyak di hamparan malam. Di mana asa
telah terlarutkan dari beragam doa yang rapalnya lantang kita
lisankan.
Kita, hanyalah kata yang belum terbasuh oleh nyata. Hanyalah
rintik-rintik asa yang belum terbaca oleh cuaca. Namun,
malam tak pernah bosan untuk menelan partikel dari doa-doa.
Tentang seranting harap yang diam-diam kita dekap. Tentang
sebias angan yang malu-malu kita telan. Juga tentang helai-helai
renjana yang kita gerai di langit semesta.
Bahwa, entah berapa paruh hari lagi yang akan kita lewati.
Semoga raudah cinta lah yang datang menghampiri. Sebagai
akhir dari mimpi-mimpi yang telah sudi kita nanti.
Angsana, 27 September 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar