Sabtu, 5 Desember 2020
PUISI HADANI HAD :
KECIPAK JUKUNG DI SUNGAI PAYAU
Dahulu, ketika bumi baru kupijak
Awan-awan berarak di langit
Jukung-jukung hanyut di arus sungai payau
Haruan, papuyu bergemuruh menanti umpan
Dari paunjunan yang mencari nafkah.
Dahulu, sebelum aku dewasa
Aku melhat anak-anak kecil
Berkecipak dengan tanah
Mandi bercebur, berenang beramai-ramai
Sambil menyuarakan keluguannya
Tentang hidup, tentang hati
Seiring berjalannya waktu, sekarang
Tak terlihat lagi awan berarak cerah
Hanya mendung menyelimuti
Hanya hujan yang mau menuruni bumi
Hanya air mata yang bergelantungan di langit
Sekarang, tak ada lagi jukung-jukung berlarutan
Yang mengisi aliran sungai menjadi indah
Kelotok dengan suara bisingnya
Yang terjadi hanya sampah-sampah berarakan
Mengotori sungai kenangan kecilku
Sekarang, anak-anak lebih senang
Memamerkan harta orang tuanya
Memakai kendaraan-kendaraan besi
Tak mengenal jukung
Tak lagi berenang
Bermain tanah
Bertelanjang dada
Sekarang
Semuanya hanya tinggal kenangan
Hanya tinggal harapan
Bati-Bati, 21 05 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar