Nama
Kai Arman sudah tidak asing bagi saya. Karena saya sering ke tempatnya untuk
potong rambut atau bagunting. Ada
sekitar 3-4 kali sudah. Setelah mengenalnya dari penuturannya yang saya ketahui
kalau dia adalah seorang pelukis. Juga
pernah jadi guru. Saat pembentukan pengurus baru Dewan Kesenian (DK) Hulu
Sungai Selatan (HSS) namanya tercantum sebagai anggota Bidang Seni Lukis.
Saat
diundang hadir pada pengukuhan DK HSS Kai Arman hadir namun untuk bidang seni lukis hanya dia saja. Ketua bidang dan satu
anggotanya tidak hadir. Saat diundang mengikuti silaturrahmi seniman dengan
Bupati di Pendopo HSS dia tidak
hadir. Dengan alasan tak ingin kejadian
yang lalu terulang seperti saat pengukuhan dulu. “ Saya sendiri yang hadir
sementara ketua bidang tidak hadir. Padahal saya sudah berpakaian, “ ujar Kai Arman.
Selain
itu Kai Arman juga bercerita saat peringatan Hari Jadi Kabupaten HSS beberapa tahun silam dia mendapat tali asih dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HSS bersama tiga seniman lainnya.
Dia hadir ke Lapangan Lambung
Mangkurat Kandangan. Usai upacara kebetulan ada kanvas lukisan sepanjang 60
meter lebih yang digunakan untuk mengapreasiasi pelukis HSS.
Kai Arman saat
itu ditugaskan untuk melukis pemandangan alam HSS. Namun tak selesai. Kondisi
tak memungkinkan. Kanvas tersebut dicoret tak karuan oleh anak-anak pengunjung pameran Hari
Jadi Kabupaten HSS.
Dari kata-kata, gambar kartun, dan sebagainya. Keesokan harinya datang Udin
Salak (alm), yang meminta Kai Arman melukiskan wajah Bupati HSS. Tugas itu
disanggupinya.
Namun
beberapa hari kemudian Udin Salak datang lagi dengan alasan kalau Bupati saja
yang dilukis tidak enak hati , karena Wakil Bupati tidak. Untuk itu sekalian Kai Arman diminta juga melukis Wakil Bupati.
Padahal
sangat berat dan juga waktunya cukup singkat. Dengan badadasakan saat diminta sebelum Dzuhur lukisan itu sudah selesai. Karena malamnya ia lembur
mengerjakan hingga pukul 02.00 dinihari. (akhmad
husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar