Acara perpisahan sebanyak 103 siswa Kelas IX Madrasah Tsanawiyah
Negeri (MTsN Angkinang), Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Tahun Pelajaran
2014/2015 digelar Selasa (19/05/2015) pagi di halaman belakang madrasah tersebut.
Acara berlangsung sederhana dan hikmat.
Selain perpisahan siswa Kelas IX juga dirangkai
dengan perpisahan dengan ibu Mawariah, S.Pd.I, salah seorang guru yang pindah
tugas menjadi Kepala MTs Al Ihsan Gambah Dalam. Acara diawali dengan pembacaan
Kalam Ilahi oleh Muhammad Hidayat (Kelas VII C) dan Saritilawah Noorul Hikmah
(Kelas VII B). Dilanjutkan dengan sambutan-sambutan.
Perpisahan kali ini
dihadiri Kasubag TU Kantor Kemenag HSS, Drs Abd Wahab Sya’rani, mewakili Kepala
Kantor Kemenag HSS, Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag HSS yang diwakili Didi
Hariyadi, Pengawas Pendais HSS, Choirun Nafiah, Ketua Komite MTsN Angkinang,
Hamdi Tanda. Sementara dari MTsN Angkinang hadir Kepala Gazali, S.Ag, M.Pd.I,
Kepala TU Hj Fahriani,para Wakamad, seluruh dewan guru dan karyawan madrasah.
Juga hadir orangtua / wali siswa Kelas IX, para pengurus OSIS madrasah /
sekolah yang diundang.
Ada yang menarik dalam pelaksanaan perpisahan kali ini. Karena teks
acara menggunakan tiga bahasa yakni Indonesia, Arab, dan Inggris. Masing-masing
untuk Bahasa Indonesia dibawakan oleh Nada Izma Ulfah (Kelas VIII C), Bahasa
Inggris Laila Wahyunita (Kelas VII B), dan Bahasa Arab oleh Norsalihan (Kelas
VIII C).
Menanggapi adanya penggunaan
tiga bahasa ini Kepala MTsN Angkinang, Gazali cukup apresiatif yang dilakukan
oleh pembawa acara tersebut. “ Ini kemajuan yang dimiliki madrasah kami dalam
upaya pengenalan dan pengembangan bahasa untuk menjadi lebih baik, “ ujar
Gazali.
Gazali berharap hal
positif ini terus dijaga dan ditingkatkan. “ Mudahan dalam kegiatan lain hal
seperti ini bisa juga dilakukan. Setidaknya melatih siswa untuk peka dalam
berbahasa. Kalau bisa semua bahasa bisa dikuasai, “ ujar Gazali.
Norsalihan mengaku
membawakan teks acara perpisahan menggunakan Bahasa Arab merupakan tantangan
tersendiri baginya. “ Saya bisa membawakan dengan baik. Walau sempat tidak percaya diri. Tapi karena
sudah dilatih oleh guru Bahasa Arab saya bisa menampilkan sesuai dengan yang
diharapkan, “ ujar Norsalihan.
Laila Wahyunita yang baru duduk dibangku Kelas
VII namun sudah diserahi amanat sebagai pembawa acara perpisahan menggunakan
Bahasa Inggris. “ Karena sudah ditunjuk oleh panitia saya menyanggupi namun
sebelumnya berlatih secara rutin beberapa minggu sebelum perpisahan digelar, “
ujar Laila Wahyunita.
Nada Izma Ulfah walau mendapat tugas paling
ringan membawakan teks acara Bahasa Indonesia untuk acara perpisahan tapi tetap
serius menyiapkan diri. “Saya berlatih dengan guru berkompeten bagaimana
membawa acara yang baik dan benar, “ ujat Nada Izma Ulfah. (akhmad husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar