PENGUMPUL
KACANG PANJANG
Ini
cerita tentang Ambru. Seorang pedagang pengumpul kacang panjang di desa saya.
Ia sudah lama menggeluti profesi yang satu ini. Sejak saya kecil sudah ada.
Ambru
membeli kacang panjang dari para petani. Setelah terkumpul lalu diikat sesuai
pesanan. Biasanya diikat pada sore hari. Pada malam hari dikirim ke Banjarmasin menggunakan
jasa angkutan truk.
Pusatnya
di Pasar Angkinang. Ambru memperkerjakan beberapa orang tenaga untuk pengikatan
dan mengangkut ke mobil yang membawa ke Banjarmasin .
Waktu
saya kecil, masih SD. Pernah usai shalat Maghrib mengintip aktifitas ini.
Pernah naik mobil truk pengangkut yang disinggah. Ambru sosok sukses dalam
dunia usaha. Hidupnya dari profesi kacang panjang. Bisa menafkahi anak isteri.
Beli kendaraan.
Ia
kerja keras melakoninya. Setiap pagi ia berburu kacang panjang ke desa-desa
tetangga. Bisa juga orang yang menjual kacang panjang datang ke tempatnya di Pasar
Angkinang, tak jauh dari rumah saya. Ambru memperkerjakan beberapa anak desa
untuk membantu mengikat kacang. Juga mengangkut kacang yang sudah diikat ke
atas bak truk.
Secara
tidak langsung Ambru telah membantu mengurangi pengangguran di desa saya.
Rintangan yang menghadang dilalui Ambru dengan penuh kesabaran. Ayah dua anak
ini bertekad usaha ini harus tetap dijalankan.
Bila
malam tiba Desa Angkinang Selatan dilingkupi gelap. Lampu-lampu redup sedikit
menyinari desa. Bumi kita sudah tua. Saya menyaksikan siklus usaha yang dijalankan
Ambru.
Para
pekerja memuat kacang panjang yang sudah diikat ke bak belakang truk yang akan
mengangkutnya ke Banjarmasin .
Ada dua orang.
Kandangan,
30 Juli 2012
PERJALANAN SIA-SIA
Di rumah saya lagi bete. Lelah tak ada
istirahatnya. Di sawah panen padi dan baangkut
haritan. Saya pergi meninggalkan rumah jalan-jalan tak tentu tujuan. Menuju Muara Pakuan.
Terus melintasi Kamat. Singgah sebentar memotret pemandangan dengan kamera HP.
Padi menguning. Deretan gunung nun jauh disana.
Melewati
Panyaungan, Gumbil, Taniti, dan Mandala. Belok ke Hamak. Tanjakan cukup tinggi.
Jalan rusak. Sehingga saya harus berhati-hati melewatinya. Sopan sapida mutur gararakan. Susah memasukkan gigi. Saya tak biasa menghadapi hal
seperti ini. Rasa khawatir muncul. Untung tak banyak orang. Jadi tak malu mamasukkan gigi. Tak seperti
orang-orang. Sementara di depan saya ada anak muda menyepi, kencan. Saya tak
peduli. Terus melanjutkan perjalanan.
Di
Mawangi saya merasa lega. Jalanan cukup
bagus. Terus ke Kandangan singgah di masjid Istiqamah shalat Ashar. Ke tempat
Aliman lihat aktifitas di KFC miliknya.
Beberapa
saat disana saya balik haluan. Ke Warung Amandit di seputar Lapangan Lambung
Mangkurat Kandangan. Pesan teh es. Menikmati guguduh dan tahu. Ngobrol dengan pemilik peminjaman buku di samping
Warung Amandit. Soal keberadaan musik panting di Asrama Mahasiswa Jogjakarta .
Nongkrong
sebentar di Lapangan Lambung Mangkurat. Lihat aksi breakdance. Ada tamu dari RNB (Rantau
New Breakdance) masih usia SD. Foto-foto. Saya pulang ke rumah kala azan
Maghrib berkumandang,
Kandangan, 6 Mei 2012
Saya
menyaksikan tayangan Kick Andy di Metro TV. Menampilkan kiprah para guru muda
yang bertugas di daerah terpencil. Mereka anggota Indonesia Mengajar (IM). Ada yang bertugas di Sumatera, Kalimantan ,
dan Maluku.
Pimpinannya
adalah Anies Baswedan. Medan
yang dihadapi cukup berat. Berbagai kendala menghadang. Mengajar di SD. Suka
lupa kalau ada tugas. Tegas. Empat anak yang ada di kelas. Kartu tugas
digantung dileher. Besok harus ngapain ? Bawa alat tulis lupa. 100 % anaknya
muslim.
Salah
satunya adalah Ayu Kartika Dewi. Mereka orang berprestasi. Pernah bekerja di
Singapura. Toleransi harus tertanam. Penyesuaian dengan tempat mengajar. Menurut
orangtua di tempat mereka mengajar tidak ada gunanya sekolah tinggi-tinggi.
Kendala
yang ada transportasi dan komunikasi. Juga tempatnya yang jauh. Anggota IM belum
menikah, berusia 25 tahun ke bawah.
Kapal
Api Group turut mendukung kegiatan ini. Membuat Indonesia lebih baik. Memajukan
peradaban di Indonesia .
Menyumbang 20.000 buku. Humas Kapal Api Group, Ihsan Mulia Putri. Secangkir
kopi untuk Indonesia .
Kandangan,
2011
PASAR TERAPUNG
Saya
menyaksikan acara Indonesiaku di Trans 7 Senin sore. Dengan tema tentang Pasar
Terapung Banjarmasin. Dengan segala aktifitasnya. Dimulai sejak usai shalat
Shubuh sampai pukul 09.00 WITA. Didominasi pedagang wanita paro baya. Menjual
aneka sayuran, buah, kebutuhan pokok, dsb. Unik dan masih barter atau dalam
bahasa Banjar disebut bapanduk.
Dengan mengayuh jukung mengarus
sungai. Tapi kenapa pihak Trans 7 menyebut Pasar Apung bukan Pasar Terapung.
Seiring berjalannya waktu. Muara
Kuin mulai pudar. Tinggal 5-7 orang pedagang saja. Akibat tumbuhnya pasar di
daratan.
Indonesiaku kali ini dengan reporter
Femi Afriadi. Pasar Terapung terancam punah. Tongkang dan kapal berseliweran. Ada komentar pengamat
budaya Julak Larau. Kadinas Pariwisata Banjarmasin ,
Noorshidiq. Mengganti dengan pasar buatan.
Sosok Niah (56). Barang dagangan
disiapkan. Jukung bocor ditimba dulu. Pisang, sawo, dan jenis sayuran.
Menyusuri sungai. Hidupnya penuh dengan perjuangan. Niah setiap hari melewati
sungai Pambunuhan. Penghasilannya Rp.20 ribu minimal. Maksimal Rp.60 ribu.
Untuk memenuhi kehidupan sehari-hari Niah terpaksa naik kelapa sendiri. Inilah
realita kehidupan.
Kandangan, 5-3-2012
HUJAN TERAMAT LEBAT SORE
INI
Pohon
bergoyang dihembus angin kencang
tempias
dan guntur
aku
takut
musim
hujankah sudah ?
dapat
kiriman snack dari Awi
yang
baru datang dari Jawa
Awi
siapa ?
dalam
rangka apa ke Jawa ?
ada
tempe, selai pisang, dodol, dsb
tadi
pagi ke Warnet Saraba Kandangan
nulis
ke blog dan facebook
tentang
lomba menulis puisi
panitia
UN dan ulangan MTsN Angkinang
makan
gado-gado
ngisi
BBM di Bakarung
sebuah
mimpi yag diidamkan sejak lama
bajalanan
ke pulau Jawa dan naik haji
entah
sampai kapan jadi kenyataan
dalam
rangka apa ?
batukan
tarus
berdahak
kada
ampih-ampih
misteri
: gelap, suasana menakutkan
datang
angin berhembus, takut, tiba-tiba
salawarnya
mambari maras
bacuk
baju
HP
ku kada samparaka
pacah
sakalinya layarnya
taubah
pada nang dahulu
tasampuk
ibu Amali
pernah
apa yang kau tanyakan ?
larut
dalam arus mimpi-mimpi basah
kaulah
pemboros kertas itu
menulislah
dengan segenap rasa cinta
dan
seperuh hati
kenapa
mesti mengidolakan penyanyi dari luar
7
ikans berandica-andici
Kandangan,
10-10-2011
ALUMNI
Beberapa
hari ini sekolah tempat saya bekerja kedatangan tamu-tamu istimewa. Mereka para
alumni MTsN Angkinang yang ingin mendaftar acara buka puasa bersama yang
digelar Sabtu (28/7/2012). Mereka berasal dari angkatan tahun 2006 hingga 2012.
Ada yang sudah
bekerja, kuliah, dan masih sekolah.
Mereka
yang datang berasal dari daerah yang tidak begitu jauh dari sekolah. Momen
bukber ajang reunian. Mengingat masa indah di sekolah dulu. Diantara alumni yang
saya kenal antara lain : Novita Elmayandari, Dahliana, Norsa’da, Andi Prayogo,
Budiannor, Aidil Muhammad Noor, M. Dedi Wahyudi, HA Walidinnor, Novia
Sherlyana, dll.
Kandangan,
27-7-2012
KECEWA
Ketidaksiapan
menerima kenyataan yang ada membuat kita kecewa. Rasa kecewa pasti muncul pada
setiap manusia.
RAZIA TERBANYAK
Polisi
HSS punya kelebihan. Razia terbanyak di Kalsel. Tak mengenal waktu baik siang
atau malam. Malah dinihari. Apalagi kalau tanggal tua. Razia kian gencar
dilakukan.
Mereka
mencari-cari kesalahan kepada pengendara motor atau mobil yang melintasi jalan
raya di wilayah hukum Polres HSS. Utamanya di Kecamatan Angkinang dan Sungai
Raya.
Bahkan
pengguna jalan di luar HSS mengeluhkan hal ini. Semisal mobil penumpang yang
lewat. Polisi menyinggahnya. Lalu dicari kesalahan. Untuk mendapatkan fulus.
Hitung jumlah penumpang yang berlebih. Atau apa saja yang lain.
MARAWA
ULAR SAWA
Senin
(30/4/2012) pagi suasana di belakang rumah saya tidak seperti biasa. Terdengar
suara binatang terus-menerus. Semacam ada yang dirawa.
Lalu
saya memeriksa. Ternyata diatas pohon ada seekor monyet. Dia terus-menerus
berteriak.
Pagi
terganggu. Tidak seperti biasanya. Tentu ada yang terjadi. Tapi saya bersikap
acuh saja. Karena ada kerjaan lain. Ayah saya keluar bawa parang. Mungkin mau
mengusir. Tapi tak beberapa lama ayah saya kembali ke rumah dengan tangan hampa
sekaligus kecewa.
Monyet
itu terus berteriak histeris. Ternyata memang benar monyet itu marawa sesuatu yang ada diatas tanah.
Indera penglihatannya cukup tajam sekali.
Tetangga
saya, Kacit, menemukan seekor ular sawa ukuran besar di rerimbunan daun dekat
pohon tempat monyet itu berada. Lantas datang Ipit, tetangga dekat. Yang
membawa karung untuk memasukkan ular tersebut. Mungkin mau dijual.
Saya
sekarang punya pengalaman baru. Bila monyet ribut pagi-pagi pertanda ada yang dirawanya.
Kandangan,
30-4-2012
HOPE
Beberapa
waktu lalu saya menyaksikan acara HOPE di Metro TV. Dipandu Andy F Noya. Dengan
bintang tamu Andrea Hirata penulis novel Sebelas Patriot.
Kali
ini mengulas tentang kiprah sebuah SSB di Pariaman, Sumatera Barat. Yakni SSB
Samudera. Pemainnya berkiprah di pentas nasional dan internasional. Namun dalam
kondisi memprihatinkan.
Karena
itulah Andrea Hirata tersentuh hatinya menyumbang 20 bola. Juga membantu
memperbaiki tiang gawang. Tentu dilakukan atas nama penerbit Bentang.
Sementara
teman Andy F Noya yang berasal dari Jakarta
menyumbang 100 buah sepatu. Anak-anak SSB Samudera cukup senang menerimanya.
Mereka berterima kasih atas segala bantuan yang diberikan.
Kandangan,
20-2-2012
SALAM DARI DESA
TVRI
Kalsel mendapat giliran menyajikan tayangan Salam Dari Desa hari Senin, pukul
15.00 WITA.
Mozaik
Desa menampilkan Desa Tiga A, Kec. Simpang Empat, Kabupaten Banjar. Tentang
budidaya atsiri. Nilam, serai wangi, dan ilang-ilang. Harganya Rp.800 ribu /
kg. Ketua Kelompok Tani Maju Mufakat, Norjannah. Komentar Jayadi Noor, dari
Disbun Banjar. Pada rubrik Sambung Rasa bersama Nanang Nurdianto, Ketua Dewan
ATSIRI Kalsel.
Tanaman
ilang-ilang dibudidayakan di Kalsel sejak tahun 2011. Dengan luasan 130
hektare. 100 hektar di Tanah Laut. Sisanya 30 hektar di Kabupaten Banjar.
Ilang-ilang sebagai bahan utama parfum.
Pada
rubrik Pernak-Pernik menampilkan terapi dengan binatang lintah di Banjarmasin . Pasiennya
Mama Edo. Sang terapis bernama Abdurrahman.
Tayangan
Salam Dari Desa persembahan TVRI Kalsel kali ini benar-benar mengesankan bagi
saya yang menyaksikannya.
Kandangan,
20-2-2012
MAHANCAU
Sekitar pukul 10.00 WITA saya ke Kandangan. Di tengah hujan
rintik. Sedikit membasahi pakaian. Juga saat sungai Angkinang mulai pasang. Saya
pergi cari koran ke toko Taufik Wardinan. Cari Tabloid Urbana dan Radar
Banjarmasin. Setelah itu saya balik haluan.
Saya
melintas jalan Bilui. Di jalan dekat Perumnas sekitar persawahan saya lihat orang
berkumpul di tepi jalan. Mereka memanfaatkan air pasang dengan mahancau. Juga
ada yang memancing.
Saya
hati-hati mengendarai motor. Mengurangi kecepatan. Ingin saya berhenti melihat
aktifitas mahancau. Seandainya ada KD akan saya abadikan momen indah itu. Tapi
saya terus pulang.
Kandangan,
15-3-2012
PELANGI NUSANTARA
Saya
menyaksikan acara Pelangi Nusantara di TVRI Senin, 20 Februari 2012.
menampilkan produksi TVRI Kalsel. Durasi tayang sekitar 90 menit dari pukul
08.00-09.30 WITA.
Acara
dipandu dua pembawa acara dari TVRI Kalsel Cecep Abdul dan Neneng Putri. Mereka
mengenakan pakaian adat Banjar. Busana Argadia Banjarmsin.
Tayangan
diawali dengan paket Jalan-Jalan mengulas tentang kegiatan seorang ibu dalam
mengarungi hidup. Yakni berjualan sayur keliling di Banjarbaru.
Kemudian
ada Dunia Anak menampilkan permainan tradisional Banjar tapi asing ditelinga
saya namanya Isutan Jarat.
Jendela
Wanita menampilkan produk olahan ketupat Kandangan. Ibu Rima Melati, pemilik
warung Pondok Bahari Banjarmasin.
Kemudian
Pelangi Desa. Meraih kemandirian pangan. Desa Simpang Jaya, Kec. Wanaraya, Kabupaten
Batola. Merupakan daerah pasang surut.
Dikategorikan daerah rawan pangan. Kepala Desanya bernama Sayono. Ternak sapi,
lele, dan ayam potong. Merupakan usaha menopang ekonomi warga setempat. Ada lumbung desa dengan
pengurusnya Sukamto. Sementara PPL yang aktif di desa tersebut adalah Sukran.
Pada
rubrik Unik dan Menarik ada mambandan. Yakni mencari ikan haruan dengan menggunakan
media anak itik. Di Desa Manarap Kab. Banjar. Bersama Amang Madan dan seorang
temannya.
Lalu
Apresiasi Budaya. Temanya yang diangkat Baayun Maulid. Dengan reporter Risma
Nur Aulia yang mewawancarai nara
sumber seorang budayawan Kalsel, Sirajul Huda. Lokasinya di Siring Sungai
Martapura. Ada
istilah piduduk semacam sesajen.
Syarat baayun berupa beras ketan, kelapa, gula merah, jarum, dan benang. Selama
ini baayun maulid digelar di Banua Halat, Tapin. Juga di Museum Lambung
Mangkurat Banjarbaru.
Ada
Lagu Daerah berjudul Maayun Anak yang dibawakan dengan cukup merdu oleh Putri Tara.
Lagu ini diciptakan oleh Syarifuddin MS.
Daerah
Membangun menampilkan tayangan sistem pelayanan terpadu di Kabupaten Banjar.
Terakhir
segmen Wisata menampilkan Pulau Kembang dengan monyetnya yang unik dan lucu.
Saya puas melihat tayangan
Pelangi Nusantara kali ini. Semoga dilain kesempatan TVRI Kalsel kembali
menampilkan sajian yang menarik dan inovatif.
Kandangan,
20 Februari 2012
persoalan lubang ditengah jalan....ujar pemkab itu kewenangannya pemprop....ujar pemprop tunggu proyek tahun depan ...sudah dianggarkan.
BalasHapus