Selasa, 07 Agustus 2012

PUISI-PUISI AKHMAD HUSAINI

Selasa, 7 Agustus 2012

SADAR
Hujan membasuh bumi yang kerontang
disaat gelap menyaput
antara diam dan sadar
akan segala kekurangan yang ada
ketika rasa khawatir merambah diri
sebuah wajah yang tak tentu
hadir menginsyafi hati untuk berbakti
Kandangan, 19 Februari 2004

 LAMUNAN KOCAK
Ketika tahi gigi mulai menguning
aku teringat waktu lalu
yang begitu indah dan menyaput keningku
yang berurai bening
Kandangan, 7 Desember 1997



NASIBKU
Kapan aku bisa seperti orang
menunggu datangnya keajaiban ataukah menderita selamanya
jenuh sudah hidup begini
tetesan api ambisi yang tak terkabulkan
bercampur dengan bara penderitaan
dan disulut obor ketidakpastian
tinggalkan aku disini sendirian
hanya berteman neon kesedihan dan duka nestapa
Kandangan, Oktober 2000




KETIKA HUJAN
Kau lewat didepanku tanpa senyuman
padahal aku ingin diberi senyuman
saat hujan mengguyur bumi
hanya diam yang ada tanpa gerak
takut kedinginan
takut melihatmu
bukan karena kamu menakutkan
tapi karena aku malu
merasa tidak seperti orang
bila hujan terus turun
tinggalkan perasaan kelam
karena aku ingin berteman diam
Kandangan, 29 Mei 2004




LESTARI SENANDUNG RINDU ASMARA
Lestari senandung rindu asmara
inilah cinta yang merana
sendu dalam lukas purba
nantikan tiba waktunya bahagia
aku ingin seperti mereka
mekar bunga subur bertahta
airmata memadamkan dupa
serasa indah memandangnya
karena awan, angin, gunung, dan laut nyata adanya
Kandangan, 22 Juni 2004



SERIBU KATA PONGAH
Seribu kata pongah adalah sengketa
dimanapun perang adalah angkara
senyum dan tawa adalah mustika rasa
sorot mata adalah halimun senja
kehinaan adalah kubangan lumpur kenistaan nyata
Kandangan, November 1999


SERIBU PUISI
Kutulis seribu puisi diatas sejuta kertas putih
kuungkapkan isi hati
dengan tinta emas ketenangan jiwa
buaikan irama kata yang mendayu
seribu puisi yang tak pernah hilang
dalam kenangan dan ingatan
Kandangan, Agustus 2002


BATAS RAPUH
Kucoba berlari diatas ribuan serangga malam
dalam kenistaan diri
disaat hati kerontang
menyusuri jalan yang tak bertepi
diantara batas-batas yang rapuh
Kandangan, 12 Juli 1999



INGIN BEBAS
Disini aku bagai burung dalam sangkar
tersiksa batinku terpenjara hatiku
aku ingin bebas merdeka
jaya negeriku
tak ada belenggu dan rintangan
dalam bekerja dan berkarya
Kandangan, 22 Oktober 2002



TERSESAT DI LEMBAH ILUSI
Yang dipikirkan duit saja
bukan hasilnya lamunan itu tersesat di lembah ilusi
yang berpijak dibawah nalar hati yang terlena
adakah rasa merana
berbaur menjadi jatidiri yang teguh
seteguh buih yang bearad di lautan jauh
Kandangan, 8 November 2003



SERAUT RINDU DIMATA LELAKI
Kalian hidup di tengah gemerlap bintang gemintang
sedang aku disini resah dalam keremangan
menantikan kelahiran kosakata yang membalut kalimat hidupku
setiap langkah desah nafas memberi inspirasiku
yang menerjang nestapa berkepanjangan
kecemasan demi kecemasan lepas dari ingatan
membuaikan ilham dimata lelaki malam
menagih rasa membalut kelam
Kandangan, 27 Januari 2005



SEBELUM KITA MENYERAH
Pohon-pohon menderai begitu jauh
terasa hari-hari semakin kelam
ada ranting-ranting tersingkap menjadi rapuh
disentuh oleh angina yang mengeluh
akulah yang tetap bertahan
sekarang kita bukan belia lagi
dulu memang benar adanya
yang bukan dasar perhitungan masa kini
hidup hanya sekedar menunda kekalahan
aku makin terasing dan resah merasa bersalah
sebelum pada akhirnya kita menyerah
Manarap Baru, 7 Agustus 2004


UNGKAPAN KATA HATI
Mentari begitu menyengat tubuh yang kerontang
jiwa seakan dipuput amarah
hadirlah keangkuhan yang bertabur kesombongan
namun ketika teringat akan jasamu
aku terdiam seribu bahasa
untuk ungkapkan kata hati
lalu meratapi jalan yang harus dilewati
jangan benci diriku yang hina ini
yang ingin hidup bertahta sejati
Kandangan, Mei 2002





JAMBORE KOSA KATA

Ah disini betapa indahnya
puisi diciptakan dengan mudah
tanpa ada gangguan
kau pun meminta untuk dibuatkan
duduk bersandar dikursi kenikmatan
tak melupakan segalanya
disini kita berkumpul
dalam persatuan nyata
bukan untuk dimanja
disini kita bermain kosakata
dalam jambore lagu-lagu rindu
yang tak pernah mati
suka dan duka dendangkan mimpi-mimpi
dibalut nurani siulan bersemi
kamu baik sekali kawan, ucapmu
akupun merasa kegedean

Kandangan, Mei 2012



MALAM INI

Malam ini yang begitu syahdu mendayu-dayu
dalam keremangan neon nan biru
ditingkahi cicit tikus dan deru kendaraan baru
terlena dalam buaian asmara syahdu
khayalan dan lamunan yang tak tentu
tapi aku ingat itu
bukan sesuatu yang dapat dikerjakan sambil lalu
disini aku menunggu beribu waktu

Kandangan, 18 Januari 2012



LANGKAH BARU

Tiap perjalanan  adalah melewati langkah demi langkah
bila ketidakmampuan terbasuh resah
aku ‘kan tetap tabah
ataukah mengeluh melangkah gundah
bila keindahan menampak arah
tak pernah ada kemampuan membalut khazanah
hanya senyum kecut yang pasrah

Kandangan, 15 Maret 2012

PARADE TIKUS-TIKUS

Duduk melamun saat kokok ayam datang
ketika para tikus berpesta pora
berebut makanan milik rakyat jelata
ada anak tikus berjalan meniti dengan hati-hati
sukarianya membuat bising telingaku
ingin kubunuh mereka karena resahkan diriku
ganggu kehidupan bangsaku

Kandangan, 2 Maret 2012


SKETSA DESA KITA

Kulintasi pelangi untuk membawa ke desa
ada sejuta rasa bertabur imaji tanda tanya
kapan aku bisa seperti mereka
yang sudah berada
tingggalkan desa untuk pergi ke kota
mencari harta dan wibawa
suasana desa dalam realita tanpa rekayasa
tetabuh irama alam bergema
yang membuai warga
memanjakan suasana
pergi tinggalkan desa berjalan menuju cita-cita
dalam belaian mentari yang terluka

Kandangan, 6 Juli 2012



UTUSAN RINDU

Pandangi aku dengan seutas lamunan
diantara bibir-bibir lembutmu
ada gairah menghunjam
saat aku menantikan kata
yang bertabur jutaan makna
rindupun menukik bumi
dalam taburan bayang-bayang
dan aroma wewangian yang sumbang
disumpali desiran nisbi yang berkhalwat rapi
sudahkah kita menyatu
dalam lamunan pilu yang tentu

Kandangan, 16 Desember 2011



KETERTINGGALAN KITA

Jauh tertinggal dibelakang
tentang segala keadaan
kita disisihkan
harapan apa yang kita dapatkan
untuk mengejar ketertinggalan
pasrah ataukah diam dalam angan
semua tentu ingin sepadan
walau semua tahu kita baru
dalam dekapan keterbelakangan
mengharap bias masa lalu setaraf
dalam retasan beribu imaji
yang tetap ditunggu
walau tak kenal kata setuju

Kandangan, 21-6-2012



KEDATANGANMU

Kedatanganmu membuatku ceria
hadirkan makna bawa pesona dunia
hidupkan perasaan layu dan tak lagi ada gulana
semua orang menyambutnya
ingin rasanya kupeluk dirimu
bagai kasih di ujung hati
tak lagi ada guratan duka nestapa
gairahpun menjadi nyata
yang hidupkan suasana baru
untuk berebut senyum nan lugu

Kandangan, Agustus 2012



KITA SAMA MELANGKAH

Temani aku dengan selajur rindumu
yang tak pernah kulupa
agar aku disini bahagia
dan malam tak lagi sunyi
hadirkan suara-suara nyanyi
antara miskin dan kaya tak ada beda
kita sama melngkah pasti

Kandangan, 3 Maret 2012



JANGAN TAKUT

Bila akau ada kau pasti akan ceria
kapan jua mereka yang berambisi
pastikan jaya
jangan hanya bertekuk lutut di bawah kekuasaan yang absolut
saatnya kita bebas merdeka
tanpa ada penghalang apalagi rintangan

Kandangan, 17 Mei 2012



PENYESALAN

Tak lagi kudengar suara memanggilku
tak lagi ada rasa bosan
tapi kini aku merasa kehilangan
orang yang begitu dicintai
yang dulu pernah berbagi rasa
tentang hidup di dunia
penyesalan pun datang
yang membawa pulang
aku ingin titip do’a untuknya
agar tenang di alam baka

Kandangan, 28 Maret 2012



FIRASAT HATI

Sering tak kusadari
tapi setelah terjadi barulah dimengerti
tanda yang membawa arti
tak ingin aku disini lagi
aku merasa benci karena keadaan diri
yang sudah frustasi
dan tak lagi ada janji buat kami
yang ingin diuji dengan mati

Kandangan, 19 Februari 2012



BICARA TENTANG MATI

Bicara tentang mati aku merasa ngeri
namun datangnya suatu yang pasti
siapkan diri selagi punya energi
jauhi kubangan dosa yang membumi
serasa hidup diambang mati
tumpuklah segudang amal yang akan dibawa nanti

Kandangan, Maret 2012


TARIAN KEMBANG

Di malam yang larut ini
masih terbayang dilamunanku tarian kambing
penggoda birahi
ia adalah sesuatu yang pasti
dimatanya bersarang kemalasan hakiki
mbeknya adalah pesona yang tak terpisahkan lagi
rumput hijau adalah permata nafiri
diantara seribu gembala
sepi sahabatmu yang lama
panas payungmu jua
satukan gerak lemah gemulai seirama
dalam rentak tarian nyata

Kandangan, 30-04-2012


TIRAI ANGKUH

Atas bawah terbatas arah
melewati tembok sejarah
mengikuti ritual belenggu pasrah
karena aturan sudah redup memangku
dunia dalam tirai yang angkuh
oleh birahi bayang-bayang yang melepuh
hanya engkau yang dapat menghilangkan
asal-muasal keresahan itu
namun aku gamang menggapai tuju

Kandangan, 22 Juni 2012



APOLIGI KEHILANGAN CINTA

Memanjang tebing menjangkau tahta
adalah apoligi kehilangan cinta
biarkan dengung itu menyulam kata
saat kecantikan tak lagi memberi angka
pandangan adalah membunuhku
bila itu hanyalah kesan bertaut yang tak ragu
kebencian-kebencian neraka kesenanganmu

Kandangan, 6 Juni 2012



TINGKAH NENEK

Kasihan dia memanggil-manggil namaku
ia ketakutan dan kesepian diusia tua ini
tak ada angin tak ada hujan
phobia menggelayuti diri
karma ataukah dosa
tangisan yang berbaur duka
berjalan menyusur sepi
tatkala muncul ancaman
nanti ada balasan
ia terasing dalam sepi

Kandangan, 28 April 2012


KUPU-KUPU DALAM MASJID

Pertanda apa lagi ini ?
kupu-kupu putih di dalam masjid
saat aku i’tikaf  menjelang shalat jum’at
dia keliling area masjid
hingga mendekati aku sampai beberapa putaran
tak biasanya ini terjadi
apapun berita yang disampaikan
aku ikhlas menerimanya
berita sedihkah
berita gembirakah
aku tidak tahu
yang bakal terjadi nantinya

Kandangan, 24-03-2012


SUATU SAAT DI SEBUAH TEMPAT
(Kenangan bersama AS yang tak pernah terlupakan)

Ketika hujan lebat menyebak diri
tak ada rasa berpisah disini dalam tautan ingin pergi
tapi bintang enggan muncul
dingin menyayat tubuh kita
tak hiraukan perasaan hati
baru kali ini aku begini
nasib orang siapa tahu
sebuah pengalaman baru di sebuah tempat
keceriaan muncul hilangkan perasaan bosan
yang angkuh tak ada alas an
gugusan nuansa laknat lenyapkan birahi nista

Kandangan, 21 Januari 2012


BERI AKU SENYUM MANISMU

Takkan pernah merasakan hal seperti ini
yang kujalani adalah kekalutan dalam bertingkah laku
dan jarak begitu jauh memisahkan
beri aku senyum manismu
agar aku tenang mendayu

Kandangan, 17 Juni 2012



TIRANI YANG BERDURI

“Mau kemana kamu?” tanyamu padaku
saat aku kelelahan berjalan kaki di kota bastari
ini adalah sebuah ilusi tentang masa kini
jalani hidup dengan penuh keceriaan
dapati orang-orang walau tak tentu
mereka mau menyapa
biarkan diri ini terhina
tapi gengsi kita tetap tinggi
walau bolak-balik
hadapi terjalnya jalan ini
panas ratap tangis membelenggu
mendung kedukaan berbias api angkara
onak dan duri menghadang langkah ambisi
siapa merasa bila tirani tak percaya diri

Kandangan-Rantau, 2012


BERTEMU KITA DISINI

Bertemu kita disini
ada suka dan duka mendera di dada
penuh dengan rasa cinta
seolah berada di dalam surga
bertemu kita disini
untuk berbagi janji
tentang hari-hari yang pasti
aku ingin kau mau mengerti
tentang isi hati yang tak kenal kondisi

Kandangan, 28 Desember 2011


ELEGI CANDI LARAS

Tumpukan galam
alur jukung menikung
atap daun rumbia
jembatang gantung membentang
leku-lekuk sungai nagara
panas menggantang merentang wangi
ikatan kayu baker merias pagi
berbalik diri meratapi ambisi
keluh kesah yanga ada
perubahan kapan terjadi
lambakan tanda tanya
meriasi mimpi dengan hati
yang kembali sunyi
paduan asmara dua anak manusia
melahirkan kisah masa depan
yang mengartikan keindahan hari

Kandangan-Margasari, 5-4-2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...