Minggu, 5 Agustus 2012
Kekayaan flora dan fauna di Hulu Sungai Selatan sedapat mungkin
dipelihara sebagai bagian dari kekayaan sumber daya alam. Dalam hal ini
dilakukan upaya konservasi sumber daya alam yang meliputi konservasi di
dalam kawasan hutan dan konservasi diluar kawasan hutan. Khususnya
konservasi didalam kawasan hutan dilakukan dengan melalui pembangunan
suaka margasatwa, suaka alam, dan taman wisata serta taman hutan raya.
Berbagai fauna yang tergolong satwa langka yang dilindungi yang tersebar pada hutan suaka alam dan wisata yaitu:
- Kera Abu-abu (Maccaca Irrus)
- Elang (Butatstur sp)
- Beruang Madu (Hylarotis Malayanus)
- Kijang (Muntiacus Salvator)
- Owa – Owa (Hylobatus Mulleri)
- Elang Raja Udang (Palargapais Carpusis)
- Cabakak (Hakyan Chalaris)
- Rusa Sambar (Cervus Unicular)
- Biawak (Varanus Spesi)
- Kuau (Argusianus Argus)
- Pecuk Ular (Prebytus Rubicusida)
Pusat konservasi flora dan fauna seperti disebutkan di atas dapat
ditemui di Cagar Alam Gunung Kentawan sebagai kawasan konservasi untuk
melindungi angrek alam, owa-owa (Hylobatus Muelleri), bekantan dan
beberapa jenis burung.
Terdapat satu buah reservant masing-masing di Danau bangkau sebagai
kawasan untuk melindungi satwa air khususnya pada saat hewan tersebut
berkembang biak. Hewan-hewan yang dilindungi di kawasan ini antara lain
ikan Haruan (Ophiocephalus Striatus), Betok (Anabas Testudineus), Sepat
Siam (trichogaster pectoralis), tambakan (helostoma temmincki), dan
buaya taman (Crocodile sp)
Selain itu, dalam usaha menjaga kelestariaan tumbuh-tumbuhan yang
sudah mulai langka telah dikembangkan penanaman tumbuhan langka khas
Hulu Sungai Selatan bekerja sama dengan Universitas Lambung Mangkurat
yang dikelola oleh Fakultas Pertanian.
Wilayah kabupaten Hulu Sungai Selatan kaya akan sumber plasma nutfah
dan dianggap sebagai tempat asal dari berbagai tumbuhan seperti :
1. Durian (Duriospesi)
2. Tebu (Sacharum Officinarum)
3. Kasturi (Mangifera Delmiana)
4. Rambutan (Nephelium Lappocum)
2. Tebu (Sacharum Officinarum)
3. Kasturi (Mangifera Delmiana)
4. Rambutan (Nephelium Lappocum)
Hutan Daratan rendah dan tinggi didominasi oleh spesies :
1. Meranti (Dipterocorpus Spesi)
2. Hopea (Hopea spesia)
3. Ulin (Eusideroxlyon)
4. Kempos (Komposia Spesi)
5. Damar (Agathis bornensis)
6. Sindor (Sindora Spesi)
2. Hopea (Hopea spesia)
3. Ulin (Eusideroxlyon)
4. Kempos (Komposia Spesi)
5. Damar (Agathis bornensis)
6. Sindor (Sindora Spesi)
Di daerah hutan tanah bergambut pepohonan utamanya meliputi :
1. Ramin (Gonostylus Bancadud)
2. Jeluntung (Dura Spesi)
3. Ebony (Displyros Spesi)
2. Jeluntung (Dura Spesi)
3. Ebony (Displyros Spesi)
Di daerah hutan rawa dibagian barat Kalimantan Selatan banyak ditemui
1. Xylopia Spesi
2. Tarantang (Comnaperma Spesi)
4. Nipah (Nipahfruitcans)
2. Tarantang (Comnaperma Spesi)
4. Nipah (Nipahfruitcans)
Di daerah hutan air payau banyak terdapat :
1. Bakau (Rhizospora spesi)
2. Prapat (Soneratia spesi)
3. Api – Api (Avicenia spesi)
4. Bruguira spesi
2. Prapat (Soneratia spesi)
3. Api – Api (Avicenia spesi)
4. Bruguira spesi
Dua spesies rotan yaitu spesi dan Daemonorps adalah tanaman memanjat
terpenting. Tanaman memanjat lainnya adalah ficus spesi. Di atas
pohon-pohon besar di dalam hutan terdapat berbagai anggrek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar