-->
LATAR BELAKANG SEJARAH PENDIRIAN MTsN ANGKINANG
Dalam upaya meningkatkan pendidikan
masyarakat sebagai sumber daya manusia yang handal. Maka generasi yang akan
datang yang tingkat pendidikanya hanya tamat Sekolah Dasar dan Madrasah
Ibtidaiyah dan tidak mampu melanjutkan ke sekolah jenjang yang lebih tinggi.
Masyarakat merasa perlu dan mendapat perhatian dari orang tua, tokoh, masyarakat
dan agama, pemuda dalam lingkungan Desa Pakumpayan Kec. Angkinang.
Akhirnya
dianggap penting untuk mendirikan Madrasah Tsanawiyah sebagai kelanjutan dari
Madrasah Ibtidaiyah Swasta yang sudah ada.
Meningkatkan
kesadaran penduduk menyekolahkan anak yang ada di Desa Pakumpayan dan
sekitarnya banyak yang putus sekolah karena tidak mampu, sedang SLTA ( Sekolah
Lanjutan Pertama Atas ) ada di Ibukota Kabupaten Hulu Sungai Selatan saja, yang berjarak cukup jauh.
Pada
akhir 1966 untuk mewujudkan keinginan tersebut masyarakat bersama unsur pemerintah
Desa Pakumpayan mengadakan musyawarah / rapat bersama membentuk panitia
Pembangunan Madrasah Tsanawiyah Swasta Pakumpayan dengan keputusan :
- Ketua H.
Djamhari
- Sekretaris
M. Darmawi
- Bendahara
H. Musdar
Dan dibantu saksi-saksi
Musyawarah / rapat dilaksanakan
bertempat di rumah warga masyarakat Pakumpayan Bapak H.Antutuh. Menindaklanjuti
hasil musyawarah tersebut diputuskan untuk membangun gedung Madrasah Tsanawiyah
Swasta, salah seorang panitia ( Ketua ) menyanggupi pengadaan tanah yang lahan,
tanah tersebut banyak di tumbuhi pepohonan dengan status tanah hak pakai dan
dengan perjanjian dikemudian hari bisa digantikan dengan tanah yang sama
ukurannya ditempat lain.
Adapun lokasi / tanah milik H. Djamhari
tersebut terletak di pinggir jalan raya (di seberang sungai) Jalan A. Yani Km.
7,5 Pakumpayan Angkinang sangat strategis.
Panitia melaporkan hasil musyawarah
warga desa ke Kantor Inspeksi Pendidikan Agama Kabupaten Hulu Sungai Selatan,
akhirnya mendapat sambutan yang sangat positif oleh warga sekitar.
Madrasah Tsanawiyah Agama Islam Swasta
Pada
awal tahun pelajaran baru tahun pelajaran 1967 dibuka pendaftaran siswa baru
Madrasah Tsanawiyah jumlah pendaftarannya cukup banyak hingga memperoleh satu
ruang belajar.
Tenaga
edukatif / pengajar dimohonkan pada
Kantor Inspeksi Pendidikan Agama Kabupaten Hulu Sungai Selatan, yang
diperbantukan dan ditambah dengan Guru Agama Islam yang diangkat oleh Panitia
Pembangunan Madrasah Tsanawiyah dari orang-orang yang berdekatan dengan Desa
Pakumpayan.
Ruang
kelas digunakan untuk belajar sementara pinjaman satu ruang pada MIS
Pakumpayan.
Pembangunan Gedung / Ruang Belajar
Baru
Tahun
pelajaran sedang berjalan, murid baru yang rajin belajar cukup mengembirakan,
sehingga perkembangan kinerja panitia makin terdorong untuk membuat bangunan
baru khusus untuk Madrasah Tsanawiyah.
Oleh
karena itu panitia dibantu masyarakat desa bergotong royong pada lahan baru
diseberang sungai menebang pohon-pohon kayu kecil, besar sekaligus membersihkan
lahan bangunan tersebut.
Diantara
masyarakat ada yang memotong pohon kayu sapat, kayu hutan dan yang lainnya.
Untuk membuat balok kayu bangunan, berkat kerjasama gotong royong
berminggu-minggu, berbulan-bulan ini akhirnya terwujudlah bangunan gedung tiga
ruangan belajar dengan atap daun rumbia, lantai tanah, dinding papan rangkup
yang sangat sederhana.
Tentang ruang belajar dilengkapi
dengan meja dan kursi buatan swadaya masyarakat. Kemudin Panitia Pembangunan
MTsAIS Pakumpayan lalu panitia inti berangkat ke Banjarmasin, yakni menghadap Kepala Kantor
Inspeksi Pendidikan Agama Islam Provinsi Kalimantan Selatan Bidang Pendidikan
untuk melaporkan perkembangan yang ada dialami sejak awal hingga sudah berdiri
bangunan gedung swadaya masyarakat dan sudah memiliki murid satu kelas.
Kesimpulan pertama tersebut dan hasil laporan itu mendapat tanggapan positif.
Akhirnya sebelum pulang didaftarkan
dan diusulkan ke Jakarta (Madrasah Negeri) untuk mendapat bantuan-bantuan.
Usaha
swadaya masyarakat semakin bergairah setelah kedatangan panitia dari pertemuan
ditingkat provinsi tersebut. Sebagian warga masyarakat yang tergabung dalam
gotong royong mereka yang berprofesi sebagai tukang membuat kelengkapan, papan
tulis, papan absen murid, meja dan kursi guru dengan bekerja suka rela.
Dalam
waktu yang relatif singkat pembangunan gedung dan perlengkapan ruang kelas
dapat dilengkapi sesuai dengan petunjuk pendidikan, lebar 7 x 8 m ruang belajar
sebanyak 3 ruang dilengkapi lagi dengan jembatan penyeberangan sungai yang
terdiri dari bambu.
Sumber Data Untuk MTsAIS.
Pada
bagian lain Seksi Data dan sebagian anggota masyarakat secara bergiliran gotong
royong mengadakan Saprah Amal, Warung Amal dengan Ceramah Agama pada malam hari
mengadakan karcis sumbangan ke desa-desa dalam Wilayah Kabupaten Hulu Sungai
Selatan.
Selama
setahun pertama murid belajar juga dilibatkan sambil mencari dana untuk
kelancaran pembelajaran dan membayar Honorier Guru yang diangkat panitia.
Beberapa kali melaksanakan Undangan
Saprah Amal dengan seluruh masyarakat lingkungan desa dan sekolah-sekolah yang
berdekatan, semua guru-guru dan muridnya.
Periode I Tahun 1967-1976
Kepala MTsAIS / MTsAIN Pakumpayan
Angkinang
Bapak H. Akhmad Nawawi Halimi
Panitia mengadakan musyawarah / rapat
semua Perangkat Panitia dengan dihadiri Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama serta
Perangkat Desa Pakumpayan yang bertempat dirumah Warga Bapak H. Antutuh (alm)
untuk menetapkan dan menunjuk pimpinan / kepala yang dihadiri oleh Guru-Guru
Ibtidaiyah.
Kesimpuan
memilih yang tertua dan dianggap mampu Guru Agama PNS adalah Bapak H. Ahmad
Nawawi Halimi.
Pada
tahun pelajaran 1968 penerimaan siswa baru MTsAIN sudah menempati gedung baru
yang dibangun oleh panitia (seberang sungai) di pinggir Jalan A. Yani km 7,5
Madrasah menerima surat dan panitia bahwa usulan ke Kantor Inspeksi Pendidikan Agama Islam Provinsi Kalimantan
Selatan mengirim tembusan tersebut sesuai permohonan panitia untuk dinegerikan
dari Pemerintah Pusat.
Selanjutnya
dipersiapkan upacara penegerian dan
peresmian Madrasah Tsanawiyah Agama Islam Negeri langsung ke tempat yang datang
atas nama Pemerintah Pusat Kepala Kantor Inspeksi Pendidikan Agama Islam
Provinsi Kalimantan Selatan. Bapak Daud Yahya BA. Yakni pada bulan Agustus 1968
dan pada tanggal 6 Agustus 1968 adalah penetapan penegerian MTsAIN Pakumpayan
Angkinang.
Secara
bertahap segala keperluan pendidikan dilengkapi termasuk tenaga pengajar yang bertugas bertambah dan keperluan dan
pendidikan dilengkapi untuk ruang kantor Madrasah yang belum ada dipenuhi salah
seorang dermawan warga masyarakat atas
Kepeduliaannya terhadap Pendidikan
Agama Islam dari masyarakat Tawia yakni Bapak H. Iwiansyah BA. Dia telah menyumbangkan rumah kosong untuk
keperluan Kantor Madrasah Tsanawiyah (lokasi bangunan baru).
Pembelajaran
terus berjalan lancar sehingga Madrasah Tsanawiyah mulai menamatkan murid yang
pertama dan berhasil lulus semua.
Periode Ke 2 Tahun 1971-1977
Kepala
Madrasah Tsanawiah Agama Islam Negeri dimpin oleh ; Bapak Abdul Jawad Anshari
B.A Madrasah Tsanawiah pada waktu itu sudah berstatus Negeri dengan nama MTSAIN
Angkinang-Kandangan murid/ siswa semakin bertambah, masing-masing kelas Pararel
(2 bilik). Sehingga semua kelas berjumlah ada enam (6) kelas. I A, B. II A, B,
III A, B.
Pada
waktu itu ujian Negara menjadi Panitia Pusat Ujian Negara yang membawahi MTsAIN
Batang Kulur Kandangan, pesertanya MTsAIS Gambah Dalam MTsAIS Rantauan bahkan
sampai MTsAIN Pantai Hambawang. Pada tahun berikutnya banyak peserta ujian yang
masuk bertambah, hingga dari MTsAIN Birayang dan MTsAIN Padang Batung dan Darul
Ulum Kandangan. Karena pesertanya ujian cukup banyak sehingga ruangan Kantor
Madrasah dibuat dua bilik, ruangan kantor meminjam rumah warga masyarakat
diseberang jalan. Jembatan Bambu diganti dengan jembatan ulin atas swadaya
masyarakat bersama Panitia Madrasah.
Rehap Bangunan / Kelas MTsAIN
Pada
tahun Anggaran PELITA ke II, Tahun 1977/ 1978 diusulkan Rehab Bangunan MTsAIN
pada masa Orde Baru, dan dikabulkan mendapat bantuan Rehab Berat sebanyak 5
ruang belajar dan untuk kantor membangun 1 ruang belajar dan bertingkat setiap
ruang belajar dilengkapi dengan (meja dan kursi murid, guru). Papan tulis,
Lemari lengkap dengan Alat-alat Praktek IPA dan Olah Raga, Alat Peraga setiap
mata pelajaran dari Pemerintah Pusat.
pada tahun 1978 Kepala MTSAIN
dimutasikan ke MAAIN 3 Banjarmasin.
Periode Ke 3 Tahun 1978-1980
Kepala
Madrasah Tsanawiyah Agama Islam Negeri Angkinang dipimpin oleh Bapak Muchir
Yusuf, BA. Pada masa ke pemimpinan tersebut terjadi perubahan nama sekolah,
sesuai dengang perubahan era kepemimpinan Menteri Agama RI. Dari nama MTsAIN
berubah menjadi MTsN (Madrasah Tsanawiyah Negeri)
Proses
pembelajaran berjalan dengan lancar, Tenaga Pengajar / Guru Mendapat tambahan
untuk memenuhi tugas mengajar yang kelasnya semakin bertambah. Ketika itu
jembatan yang dibuat kurang kuat sehingga sering mendapat gangguan banjir,
akhirnya jembatan menjadi roboh, terpaksa sementara menggunakan rakit bambu /
lanting penyeberangan. Karena kebijakan pemerintah Provinsi Kalimantan
Selatan beberapa orang Guru dan Kepala
Madrasah (rolling) dimutasikan ketempat lain dan diganti oleh guru-guru dan
Kepala Madrasah yang baru.
Periode Ke 4 Tahun 1981-1987
Kepala
MTsN Angkinang dipimpin oleh Bapak H. Ramli Amin. Pada masa kepemimpinan Bapak
ini banyak kemajuan yang dicapai, anatara lain proses belajar-mengajar semangat
tertib. Perubahan nama dan fungsi yang dahulu. Panitia Madrasah menjadi Badan
Pembantu Pelaksanaan Pendidikan (BP3). MTsN yang Organisasi ini terdiri dari
tokoh masyarakat, orang tua siswa yang sedang bersekolah dan unsur guru
setempat. Lama kepengurusan tiga (3) tahun dibentuk lagi.
Usaha BP3 baru yang pertama, membeli
tanah / lahan untuk bangunan, disamping itu Madrasah kedua kosong. Mengganti /
membeli tanah yang ditempati Madrasah karena dahulu hanya hak pakai untuk
menjadi hak milik, perbaikan Jembatan dengan Ulin yang runtuh dapat dipakai
lagi.
Keadaan siswa semakin bertambah banyak
menjadi 6 ruang belajar, maka di Bangun Gedung dengan Bangunan Papan Tiang Ulin
dan Atap Daun 3 ruang swadaya orang tua
murid.
Akhir tahun 1987 Bapak Kepala MTsN
dimutasikan ke Pengawas Pendais Tinggat Lanjutan MTSN/SLTP dan Aliyah Wilayah
Tugas di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Periode Ke 5 Tahun 1988-1990
Kepala
MTsN Angkinang adalah Bapak Drs. Kusasie Pelita ke III 1988/ 1989. MTsN
mendapat bantuan bangunan Proyek dari Departemen Agama RI Pusat melalui Kantor
Wilayah Departemen Agama Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 3 ruang belajar.
Pada tahun berikutnya siswanya semakin banyak untuk mengatasinya maka
dilaksanakan Rapat BP3 dengan semua orang tua siswa / murid, atas kesepakatan
dengan Dana ditanggung oleh semua, maka dibanguanan 3 ruang belajar sehingga
jumlah ruang belajar 12 kelas.
Tahun
1989 MTSN Angkinang ditunjuk oleh Kantor Departemen Agama Kabupaten Hulu Sungai
Selatan untuk mengikuti Lomba Kebersihan UKS Tingkat SLTP / MTSN Sungai Paring
Kandangan tahun 1990.
Periode Ke 6 Tahun 1991- 1994
Kepala
MTsN Angkinang dipimpin oleh Bapak H. Thaberani Yamani, BA. Pada masa
kepemimpinan proses pembelajaran belajar baik. Tambahan ruang belajar 3 bilik
lengkap dengan WC dan tempat Wudhu, sehinga bangunan BP3 tidak terpakai lagi.
Bangunan proyek dari Pusat Departemen Agama RI. Melalui Kantor Wilayah Dapartemen
Agama Provinsi Kalimantan Selatan.
Atas
kebijaksanaan Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Periode Ke 7 Tahun 1995-1998
Kepala
MTsN Angkinang dipimpin oleh Bapak Drs.H.M.Ilmi. Pada awal tahun pelajaran 1995
memperoleh siswa / murid yang peringkat
teratas diwilayah Kecamatan Angkinang dan Kecamatan Telaga Langsat dari
sekolah-sekolah tingkat SLTP / MTs. Jumlah seluruh siswa
Seluruh kelas 400 orang / rombongan
belajar = 13 kelas. Tanaga pengajar
selain Guru PNS dibantu banyak Guru
GTT. Bersama BP3 dan Orang tua / wali murid perbaikan jembatan lebih kuat.
Pembangunan
Mushalla MTsN dan banyak membeli lahan / tanah untuk Bangunan. Iyuran Sekolah
Murid/ BP3 dari Rp.3000-Rp.4000 setiap bulan. Pada akhir tahin 1998 mutasi
Kepala MTsN Durian Rabung.
Periode Ke 8 Tahun 1998-2000
Kepala
MTsN Angkinang dipimpin Bapak Masdar Samad. Bersama Komite Madrasah tahun 1998
menyelesaikan Bangunan Mushalla yang telah dirintis pendahulu dengan pembelian
tanah. Kemudian pada tahun itu membeli lahan bangunan atap sirap, kayu, papan
dan sebagainya. Dimulailah pendirian mushalla, tempat praktek Ibadah dan
keagamaan.
Selanjutnya pada tahun 1999/ 2000
bantuan dari Kantor Dinas Pendidikan Propinsi Kalimantan Selatan berkenaan
dengan Dana Proyek JSE Tahap Ke II.
- Bangunan Perpustakaan (fisik dan
meubeler)
- Ruangan RKB Paket / 3 Ruang
Belajar
Proyek mulai dikerjakan
sampai ditempati mendapat bantuan 2 orang guru kontrak dari Dinas Pendidikan
Kabupaten Hulu Sungai Selatan Pada awal Caturwulan I tahun 2000. Kepala Sekolah memasuki Purna Bakti / Pensiun.
Periode Ke 9 Tahun 2000-2004
Kepala MTsN Angkinang dipimpin oleh
Bapak Drs. H. Ali Baderun. Keadaan siswa pada awal tahun pelajaran ada 10
rombongan belajar.
Pada masa kepemimpinannya masih dalam
waktu bantuan JSE Tahap Ke II, sehingga banyak mendapat bantuan lain :
- Awal tahun 2001. Alat-alat peraga
/ praktek IPA bantuan dari Departemen Agama Pusat.
- Buku-buku pelajaran dan
referensi perpustakaan dari
Departemen Diknas dan Kandep. Diknas Provinsi .
- Komputer, VCD dan pertanian
(cangkul, parang, gunting rumput, dan sebagainya).
- Ruang laboraturium IPA dari
Diknas Provinsi Kalimantan Selatan.
- Tambahan Guru PNS, Sedangkan Guru
PNS yang Tua Usia Putra Bakti ada beberapa orang.
- 1 paket bangunan RBK (3 ruang
belajar). Dari Departemen Agama Pusat/ Jakarta.
Pada awal tahun 2004
Kepala Sekolah mendapat sakit (op name) di RSU Damanhuri Barabai kurang lebih 1
minggu, akhirnya meninggal dunia.
Periode
Ke 10 Tahun 2004 - 2012
Kepala MTsN Angkinang
dipimpin oleh Bapak M. Syakhrul AB. S.Pd,
dengan meninggalnya pimpinan Drs H Ali Baderun maka Kepala Sekolah dipegang /
dijabat oleh Wakil Kepala Sekolah kemudian oleh Kandepag Kabupaten Hulu Sungai
Selatan ditunjuk untuk Pgs belum ada
pimpinan yang definitif selama kurang lebih 5 bulan, sejak bulan Maret sampai
bulan Agustus 2004.
Dimulai dengan cara
menyusun kelas rombongan belajar pada semester genap, dengan menjabarkan fungsi
guru dan murid dalam KBK (Kurikulum Berbasis Komputensi), dengan kelas /
rombongan belajar 11 ruangan dengan jumlah siswa kurang 25 orang perkelas,
memantapkan waktu / jadwal belajar yakni masuk belajar dan pulang belajar dari
jam 07.45 sampai 14.00 WITA.
Secara bertahap mulai :
- Membenahi Lapangan Upacara.
Dengan dibuat Semen, Sumber Dana pada waktu itu setahun dapat bantuan BOP/
Bantuan Operasional Pendidikan dalam waktu kurang lebih 2 tahun anggaran.
- Pembangunan Kantin Sekolah tempat
Siswa berbelanja dan Guru (minum diwarung) dan Koperasi Sekolah.
- Tempat Parkir Sepeda Murid.
Kegiatan ini dilaksanakan
tahun 2004/ 2005. MTsN Angkinang mulai membuat usul ruang TU.
- Pembangunan Ruang TU tahun 2006.
- Pembangunanb Jembatan tahun 2007.
Oleh Pemkab. Hulu Sungai Selatan, membangunan jembatan / Transportasi
Sekolah dan Masyarakat.
- Pembangunan dan melengkapi
Mushalla dan Tempat Wudhu tahun 2007, ketika waktu itu dilaksanakan rapat
koordinasi/ kerja MTsN Se Kalimantan Selatan di MTsN Angkinang.
- Pembangunan Ruang Guru tahun
2008. Mulai tahun 2005 mendapat bantuan B.O.S Bantuan Operasional Sekolah
dan BP3 dikumpulkan siswa tanpa dipungut bayaran lagi, bahkan mendapatkan
bantuan sekolah.
- Bantuan Laboraturium Bahasa,
bantuan TV, 25 inch 2 buah. Hampir
setiap tahun dilaksanakan pengecatan dinding luar dan dalam
sekolah.
- Tahun 2009 Pembangunan Pagar
Sekolah dibagian belakang, pada tahun 2005 guru didata dan didaftarkan
dalam Sistem Data Base bagi Guru-guru GTT. Tahun 2009 Data Base telah
turun sebanyak 5 orang, sedangkan pada tahun 2006 ada tambahan Guru PNS
yang baru ditetapkan sebanyak 6 orang, kemudian 2 orang yang mengikuti
test 2007 penerimaan lulus dan ditempatkan pada MTSN sehingga jumlah Guru
hampir cukup jumlah GTT yang ada sekarang 9 orang dari 17 orang.
- Pada tahun 2009 Rehap Atap RKB
ada 5 buah dan tahun 2010 4 ruangan direhab.
- Bantuan Siswa Miskin ada 10 buah
Sepeda Merek Polygon sebagai Inventaris Sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar