Minggu, 22 Juli 2012

SEJARAH MTsN ANGKINANG

Senin, 23 Juli 2012


-->
LATAR BELAKANG SEJARAH PENDIRIAN MTsN ANGKINANG

            Dalam upaya meningkatkan pendidikan masyarakat sebagai sumber daya manusia yang handal. Maka generasi yang akan datang yang tingkat pendidikanya hanya tamat Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah dan tidak mampu melanjutkan ke sekolah jenjang yang lebih tinggi. Masyarakat merasa perlu dan mendapat perhatian dari orang tua, tokoh, masyarakat dan agama, pemuda dalam lingkungan Desa Pakumpayan Kec. Angkinang.
            Akhirnya dianggap penting untuk mendirikan Madrasah Tsanawiyah sebagai kelanjutan dari Madrasah Ibtidaiyah Swasta yang sudah ada.
            Meningkatkan kesadaran penduduk menyekolahkan anak yang ada di Desa Pakumpayan dan sekitarnya banyak yang putus sekolah karena tidak mampu, sedang SLTA ( Sekolah Lanjutan Pertama Atas ) ada di Ibukota Kabupaten Hulu Sungai Selatan saja,  yang berjarak cukup jauh.
            Pada akhir 1966 untuk mewujudkan keinginan tersebut masyarakat bersama unsur pemerintah Desa Pakumpayan mengadakan musyawarah / rapat bersama membentuk panitia Pembangunan Madrasah Tsanawiyah Swasta Pakumpayan dengan keputusan :
  1. Ketua                                     H. Djamhari
  2. Sekretaris                  M. Darmawi
  3. Bendahara                H. Musdar
Dan dibantu saksi-saksi
Musyawarah / rapat dilaksanakan bertempat di rumah warga masyarakat Pakumpayan Bapak H.Antutuh. Menindaklanjuti hasil musyawarah tersebut diputuskan untuk membangun gedung Madrasah Tsanawiyah Swasta, salah seorang panitia ( Ketua ) menyanggupi pengadaan tanah yang lahan, tanah tersebut banyak di tumbuhi pepohonan dengan status tanah hak pakai dan dengan perjanjian dikemudian hari bisa digantikan dengan tanah yang sama ukurannya ditempat lain.

Adapun lokasi / tanah milik H. Djamhari tersebut terletak di pinggir jalan raya (di seberang sungai) Jalan A. Yani Km. 7,5 Pakumpayan Angkinang sangat strategis.
Panitia melaporkan hasil musyawarah warga desa ke Kantor Inspeksi Pendidikan Agama Kabupaten Hulu Sungai Selatan, akhirnya mendapat sambutan yang sangat positif oleh warga sekitar.

Madrasah Tsanawiyah Agama Islam Swasta
            Pada awal tahun pelajaran baru tahun pelajaran 1967 dibuka pendaftaran siswa baru Madrasah Tsanawiyah jumlah pendaftarannya cukup banyak hingga memperoleh satu ruang belajar.
            Tenaga edukatif / pengajar  dimohonkan pada Kantor Inspeksi Pendidikan Agama Kabupaten Hulu Sungai Selatan, yang diperbantukan dan ditambah dengan Guru Agama Islam yang diangkat oleh Panitia Pembangunan Madrasah Tsanawiyah dari orang-orang yang berdekatan dengan Desa Pakumpayan.
            Ruang kelas digunakan untuk belajar sementara pinjaman satu ruang pada MIS Pakumpayan.

Pembangunan Gedung / Ruang Belajar Baru
            Tahun pelajaran sedang berjalan, murid baru yang rajin belajar cukup mengembirakan, sehingga perkembangan kinerja panitia makin terdorong untuk membuat bangunan baru khusus untuk Madrasah Tsanawiyah.
            Oleh karena itu panitia dibantu masyarakat desa bergotong royong pada lahan baru diseberang sungai menebang pohon-pohon kayu kecil, besar sekaligus membersihkan lahan bangunan tersebut.
            Diantara masyarakat ada yang memotong pohon kayu sapat, kayu hutan dan yang lainnya. Untuk membuat balok kayu bangunan, berkat kerjasama gotong royong berminggu-minggu, berbulan-bulan ini akhirnya terwujudlah bangunan gedung tiga ruangan belajar dengan atap daun rumbia, lantai tanah, dinding papan rangkup yang sangat sederhana.        




Tentang ruang belajar dilengkapi dengan meja dan kursi buatan swadaya masyarakat. Kemudin Panitia Pembangunan MTsAIS Pakumpayan lalu panitia inti berangkat ke  Banjarmasin, yakni menghadap Kepala Kantor Inspeksi Pendidikan Agama Islam Provinsi Kalimantan Selatan Bidang Pendidikan untuk melaporkan perkembangan yang ada dialami sejak awal hingga sudah berdiri bangunan gedung swadaya masyarakat dan sudah memiliki murid satu kelas. Kesimpulan pertama tersebut dan hasil laporan itu mendapat tanggapan positif.
Akhirnya sebelum pulang didaftarkan dan diusulkan ke Jakarta (Madrasah Negeri) untuk mendapat bantuan-bantuan.
            Usaha swadaya masyarakat semakin bergairah setelah kedatangan panitia dari pertemuan ditingkat provinsi tersebut. Sebagian warga masyarakat yang tergabung dalam gotong royong mereka yang berprofesi sebagai tukang membuat kelengkapan, papan tulis, papan absen murid, meja dan kursi guru dengan bekerja suka rela.
            Dalam waktu yang relatif singkat pembangunan gedung dan perlengkapan ruang kelas dapat dilengkapi sesuai dengan petunjuk pendidikan, lebar 7 x 8 m ruang belajar sebanyak 3 ruang dilengkapi lagi dengan jembatan penyeberangan sungai yang terdiri dari bambu.    

Sumber Data Untuk MTsAIS.
            Pada bagian lain Seksi Data dan sebagian anggota masyarakat secara bergiliran gotong royong mengadakan Saprah Amal, Warung Amal dengan Ceramah Agama pada malam hari mengadakan karcis sumbangan ke desa-desa dalam Wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
            Selama setahun pertama murid belajar juga dilibatkan sambil mencari dana untuk kelancaran pembelajaran dan membayar Honorier Guru yang diangkat panitia.
Beberapa kali melaksanakan Undangan Saprah Amal dengan seluruh masyarakat lingkungan desa dan sekolah-sekolah yang berdekatan, semua guru-guru dan muridnya.



Periode I Tahun 1967-1976
Kepala MTsAIS / MTsAIN Pakumpayan Angkinang
Bapak H. Akhmad Nawawi Halimi

            Panitia mengadakan musyawarah / rapat semua Perangkat Panitia dengan dihadiri Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama serta Perangkat Desa Pakumpayan yang bertempat dirumah Warga Bapak H. Antutuh (alm) untuk menetapkan dan menunjuk pimpinan / kepala yang dihadiri oleh Guru-Guru Ibtidaiyah.
            Kesimpuan memilih yang tertua dan dianggap mampu Guru Agama PNS adalah Bapak H. Ahmad Nawawi Halimi.
            Pada tahun pelajaran 1968 penerimaan siswa baru MTsAIN sudah menempati gedung baru yang dibangun oleh panitia (seberang sungai) di pinggir Jalan A. Yani km 7,5 Madrasah menerima surat dan panitia bahwa usulan ke Kantor Inspeksi  Pendidikan Agama Islam Provinsi Kalimantan Selatan mengirim tembusan tersebut sesuai permohonan panitia untuk dinegerikan dari Pemerintah Pusat.
            Selanjutnya dipersiapkan  upacara penegerian dan peresmian Madrasah Tsanawiyah Agama Islam Negeri langsung ke tempat yang datang atas nama Pemerintah Pusat Kepala Kantor Inspeksi Pendidikan Agama Islam Provinsi Kalimantan Selatan. Bapak Daud Yahya BA. Yakni pada bulan Agustus 1968 dan pada tanggal 6 Agustus 1968 adalah penetapan penegerian MTsAIN Pakumpayan Angkinang.
            Secara bertahap segala keperluan pendidikan dilengkapi termasuk tenaga pengajar  yang bertugas bertambah dan keperluan dan pendidikan dilengkapi untuk ruang kantor Madrasah yang belum ada dipenuhi salah seorang dermawan warga masyarakat atas
Kepeduliaannya terhadap Pendidikan Agama Islam dari masyarakat Tawia yakni Bapak H. Iwiansyah BA.  Dia telah menyumbangkan rumah kosong untuk keperluan Kantor Madrasah Tsanawiyah (lokasi bangunan baru).
            Pembelajaran terus berjalan lancar sehingga Madrasah Tsanawiyah mulai menamatkan murid yang pertama dan berhasil lulus semua.



Periode Ke 2 Tahun 1971-1977

            Kepala Madrasah Tsanawiah Agama Islam Negeri dimpin oleh ; Bapak Abdul Jawad Anshari B.A Madrasah Tsanawiah pada waktu itu sudah berstatus Negeri dengan nama MTSAIN Angkinang-Kandangan murid/ siswa semakin bertambah, masing-masing kelas Pararel (2 bilik). Sehingga semua kelas berjumlah ada enam (6) kelas. I A, B. II A, B, III A, B.
            Pada waktu itu ujian Negara menjadi Panitia Pusat Ujian Negara yang membawahi MTsAIN Batang Kulur Kandangan, pesertanya MTsAIS Gambah Dalam MTsAIS Rantauan bahkan sampai MTsAIN Pantai Hambawang. Pada tahun berikutnya banyak peserta ujian yang masuk bertambah, hingga dari MTsAIN Birayang dan MTsAIN Padang Batung dan Darul Ulum Kandangan. Karena pesertanya ujian cukup banyak sehingga ruangan Kantor Madrasah dibuat dua bilik, ruangan kantor meminjam rumah warga masyarakat diseberang jalan. Jembatan Bambu diganti dengan jembatan ulin atas swadaya masyarakat bersama Panitia Madrasah.

Rehap Bangunan / Kelas MTsAIN
            Pada tahun Anggaran PELITA ke II, Tahun 1977/ 1978 diusulkan Rehab Bangunan MTsAIN pada masa Orde Baru, dan dikabulkan mendapat bantuan Rehab Berat sebanyak 5 ruang belajar dan untuk kantor membangun 1 ruang belajar dan bertingkat setiap ruang belajar dilengkapi dengan (meja dan kursi murid, guru). Papan tulis, Lemari lengkap dengan Alat-alat Praktek IPA dan Olah Raga, Alat Peraga setiap mata pelajaran dari Pemerintah Pusat.
pada tahun 1978 Kepala MTSAIN dimutasikan ke MAAIN 3 Banjarmasin.








Periode Ke 3 Tahun 1978-1980
            Kepala Madrasah Tsanawiyah Agama Islam Negeri Angkinang dipimpin oleh Bapak Muchir Yusuf, BA. Pada masa ke pemimpinan tersebut terjadi perubahan nama sekolah, sesuai dengang perubahan era kepemimpinan Menteri Agama RI. Dari nama MTsAIN berubah menjadi MTsN (Madrasah Tsanawiyah Negeri)
            Proses pembelajaran berjalan dengan lancar, Tenaga Pengajar / Guru Mendapat tambahan untuk memenuhi tugas mengajar yang kelasnya semakin bertambah. Ketika itu jembatan yang dibuat kurang kuat sehingga sering mendapat gangguan banjir, akhirnya jembatan menjadi roboh, terpaksa sementara menggunakan rakit bambu / lanting penyeberangan. Karena kebijakan pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan  beberapa orang Guru dan Kepala Madrasah (rolling) dimutasikan ketempat lain dan diganti oleh guru-guru dan Kepala Madrasah yang baru.

Periode Ke 4 Tahun 1981-1987
            Kepala MTsN Angkinang dipimpin oleh Bapak H. Ramli Amin. Pada masa kepemimpinan Bapak ini banyak kemajuan yang dicapai, anatara lain proses belajar-mengajar semangat tertib. Perubahan nama dan fungsi yang dahulu. Panitia Madrasah menjadi Badan Pembantu Pelaksanaan Pendidikan (BP3). MTsN yang Organisasi ini terdiri dari tokoh masyarakat, orang tua siswa yang sedang bersekolah dan unsur guru setempat. Lama kepengurusan tiga (3) tahun dibentuk lagi.
Usaha BP3 baru yang pertama, membeli tanah / lahan untuk bangunan, disamping itu Madrasah kedua kosong. Mengganti / membeli tanah yang ditempati Madrasah karena dahulu hanya hak pakai untuk menjadi hak milik, perbaikan Jembatan dengan Ulin yang runtuh dapat dipakai lagi.
Keadaan siswa semakin bertambah banyak menjadi 6 ruang belajar, maka di Bangun Gedung dengan Bangunan Papan Tiang Ulin dan Atap Daun  3 ruang swadaya orang tua murid.
Akhir tahun 1987 Bapak Kepala MTsN dimutasikan ke Pengawas Pendais Tinggat Lanjutan MTSN/SLTP dan Aliyah Wilayah Tugas di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.


Periode Ke 5 Tahun 1988-1990
            Kepala MTsN Angkinang adalah Bapak Drs. Kusasie Pelita ke III 1988/ 1989. MTsN mendapat bantuan bangunan Proyek dari Departemen Agama RI Pusat melalui Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 3 ruang belajar. Pada tahun berikutnya siswanya semakin banyak untuk mengatasinya maka dilaksanakan Rapat BP3 dengan semua orang tua siswa / murid, atas kesepakatan dengan Dana ditanggung oleh semua, maka dibanguanan 3 ruang belajar sehingga jumlah ruang belajar 12 kelas.
            Tahun 1989 MTSN Angkinang ditunjuk oleh Kantor Departemen Agama Kabupaten Hulu Sungai Selatan untuk mengikuti Lomba Kebersihan UKS Tingkat SLTP / MTSN Sungai Paring Kandangan tahun 1990.

Periode Ke 6 Tahun 1991- 1994
            Kepala MTsN Angkinang dipimpin oleh Bapak H. Thaberani Yamani, BA. Pada masa kepemimpinan proses pembelajaran belajar baik. Tambahan ruang belajar 3 bilik lengkap dengan WC dan tempat Wudhu, sehinga bangunan BP3 tidak terpakai lagi. Bangunan proyek dari Pusat Departemen Agama RI. Melalui Kantor Wilayah Dapartemen Agama Provinsi Kalimantan Selatan.
            Atas kebijaksanaan Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Periode Ke 7 Tahun 1995-1998
            Kepala MTsN Angkinang dipimpin oleh Bapak Drs.H.M.Ilmi. Pada awal tahun pelajaran 1995 memperoleh siswa / murid yang peringkat  teratas diwilayah Kecamatan Angkinang dan Kecamatan Telaga Langsat dari sekolah-sekolah tingkat SLTP / MTs. Jumlah seluruh siswa
Seluruh kelas 400 orang / rombongan belajar  = 13 kelas. Tanaga pengajar selain Guru PNS dibantu banyak           Guru GTT. Bersama BP3 dan Orang tua / wali murid perbaikan jembatan lebih kuat.
            Pembangunan Mushalla MTsN dan banyak membeli lahan / tanah untuk Bangunan. Iyuran Sekolah Murid/ BP3 dari Rp.3000-Rp.4000 setiap bulan. Pada akhir tahin 1998 mutasi Kepala MTsN Durian Rabung.

    
Periode Ke 8 Tahun 1998-2000
            Kepala MTsN Angkinang dipimpin Bapak Masdar Samad. Bersama Komite Madrasah tahun 1998 menyelesaikan Bangunan Mushalla yang telah dirintis pendahulu dengan pembelian tanah. Kemudian pada tahun itu membeli lahan bangunan atap sirap, kayu, papan dan sebagainya. Dimulailah pendirian mushalla, tempat praktek Ibadah dan keagamaan.
Selanjutnya pada tahun 1999/ 2000 bantuan dari Kantor Dinas Pendidikan Propinsi Kalimantan Selatan berkenaan dengan Dana Proyek JSE Tahap Ke II.
  1. Bangunan Perpustakaan (fisik dan meubeler)
  2. Ruangan RKB Paket / 3 Ruang Belajar
Proyek mulai dikerjakan sampai ditempati mendapat bantuan 2 orang guru kontrak dari Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Selatan Pada awal Caturwulan I tahun 2000.  Kepala Sekolah memasuki Purna Bakti / Pensiun.

Periode Ke 9 Tahun 2000-2004
Kepala MTsN Angkinang dipimpin oleh Bapak Drs. H. Ali Baderun. Keadaan siswa pada awal tahun pelajaran ada 10 rombongan belajar.
Pada masa kepemimpinannya masih dalam waktu bantuan JSE Tahap Ke II, sehingga banyak mendapat bantuan lain :
  1. Awal tahun 2001. Alat-alat peraga / praktek IPA bantuan dari Departemen Agama Pusat.
  2. Buku-buku pelajaran dan referensi  perpustakaan dari Departemen Diknas dan Kandep. Diknas Provinsi .
  3. Komputer, VCD dan pertanian (cangkul, parang, gunting rumput, dan sebagainya).
  4. Ruang laboraturium IPA dari Diknas Provinsi Kalimantan Selatan.
  5. Tambahan Guru PNS, Sedangkan Guru PNS yang Tua Usia Putra Bakti ada beberapa orang.
  6. 1 paket bangunan RBK (3 ruang belajar). Dari Departemen Agama Pusat/ Jakarta.
Pada awal tahun 2004 Kepala Sekolah mendapat sakit (op name) di RSU Damanhuri Barabai kurang lebih 1 minggu, akhirnya meninggal dunia.


Periode Ke 10 Tahun 2004 - 2012
Kepala MTsN Angkinang dipimpin oleh Bapak  M. Syakhrul AB. S.Pd, dengan meninggalnya pimpinan Drs H Ali Baderun maka Kepala Sekolah dipegang / dijabat oleh Wakil Kepala Sekolah kemudian oleh Kandepag Kabupaten Hulu Sungai Selatan ditunjuk untuk Pgs  belum ada pimpinan yang definitif selama kurang lebih 5 bulan, sejak bulan Maret sampai bulan Agustus 2004.
Dimulai dengan cara menyusun kelas rombongan belajar pada semester genap, dengan menjabarkan fungsi guru dan murid dalam KBK (Kurikulum Berbasis Komputensi), dengan kelas / rombongan belajar 11 ruangan dengan jumlah siswa kurang 25 orang perkelas, memantapkan waktu / jadwal belajar yakni masuk belajar dan pulang belajar dari jam 07.45 sampai 14.00 WITA.
Secara bertahap mulai :
  1. Membenahi Lapangan Upacara. Dengan dibuat Semen, Sumber Dana pada waktu itu setahun dapat bantuan BOP/ Bantuan Operasional Pendidikan dalam waktu kurang lebih 2 tahun anggaran.
  2. Pembangunan Kantin Sekolah tempat Siswa berbelanja dan Guru (minum diwarung) dan Koperasi Sekolah.
  3. Tempat Parkir Sepeda Murid.
Kegiatan ini dilaksanakan tahun 2004/ 2005. MTsN Angkinang mulai membuat usul ruang TU.
  1. Pembangunan Ruang TU tahun 2006.
  2. Pembangunanb Jembatan tahun 2007. Oleh Pemkab. Hulu Sungai Selatan, membangunan jembatan / Transportasi Sekolah dan Masyarakat.
  3. Pembangunan dan melengkapi Mushalla dan Tempat Wudhu tahun 2007, ketika waktu itu dilaksanakan rapat koordinasi/ kerja MTsN Se Kalimantan Selatan di MTsN Angkinang.
  4. Pembangunan Ruang Guru tahun 2008. Mulai tahun 2005 mendapat bantuan B.O.S Bantuan Operasional Sekolah dan BP3 dikumpulkan siswa tanpa dipungut bayaran lagi, bahkan mendapatkan bantuan sekolah.
  5. Bantuan Laboraturium Bahasa, bantuan TV, 25 inch 2 buah. Hampir  setiap tahun dilaksanakan pengecatan dinding luar dan dalam sekolah.
  6. Tahun 2009 Pembangunan Pagar Sekolah dibagian belakang, pada tahun 2005 guru didata dan didaftarkan dalam Sistem Data Base bagi Guru-guru GTT. Tahun 2009 Data Base telah turun sebanyak 5 orang, sedangkan pada tahun 2006 ada tambahan Guru PNS yang baru ditetapkan sebanyak 6 orang, kemudian 2 orang yang mengikuti test 2007 penerimaan lulus dan ditempatkan pada MTSN sehingga jumlah Guru hampir cukup jumlah GTT yang ada sekarang 9 orang dari 17 orang.
  7. Pada tahun 2009 Rehap Atap RKB ada 5 buah dan tahun 2010 4 ruangan direhab.
  8. Bantuan Siswa Miskin ada 10 buah Sepeda Merek Polygon sebagai Inventaris Sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...