Yang selalu menuai cerita manis memelas
musik panting yang akan terus
dilestarikan
jangan manyasaki Jakarta lagi
menakar etika profesi hakim
Siapa yang berwenang dengan semua itu
kau tinggal menikmati saja
hidup segan mati tak mau
rindu warung Parincahan nang murah
meriah
Terjal langkah halimun menerka
satu kali jatuh cinta membuat merana
rambut panjang cagar bagunting pulang
Paruh waktu cahaya berdaya
aku harus bersabar hati
sungguh ini sebuah kejutan yang tak terkira
lelah sendu diri sepanjang perjalanan
Indonesia gagal tembus semifinal Piala
AFF 2016
Segaris kepalsuan yang pernah ada
agar selalu dipandang lebih jauh
cari perhatian orang lain
dengan demikian bisa mencari makna
terang janji memompa kepastian
Dari guratan perasaan yang tegas
kian kejam saja kelakuanmu
aku menyukai dia karena akhlaknya
yakin ini jalan terbaik yang pernah ada
Kandangan,
16 September 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar