Menyebut kata Aceh yang ada dibenak
pikiran saya adalah Masjid Raya Baiturrahman, peristiwa tsunami 24 Desember
2004, Teuku Umar, Cut Nyak Dien, titik nol kilometer Indonesia di Pulau Weh, dsb.
Saya punya mimpi besar ingin
mengelilingi Indonesia, salah satu tujuannya adalah Provinsi Aceh. Dengan nama
program Menikmati Nusantara Merangkai Jejak Indonesia (MNMJI) di Aceh.
Dari Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai
Selatan (HSS), tempat saya tinggal terus ke Banjarbaru, naik pesawat dari Bandara
Syamsudin Noor menuju Jakarta.
Lalu dari Jakarta ganti pesawat menuju
Aceh. Tiba di Aceh, menuju tempat menginap di penginapan sederhana yang ada di
kota tersebut. Dengan tujuan ke Aceh beberapa tempat. Yakni shalat di masjid yang
ada, membeli koran/majalah/tabloid terbitan setempat, ke objek wisata alam,
makam para ulama/wali, dsb.
Lalu ke Museum Tsunami Aceh. Tak bisa
saya bayangkan bagaimana tsunami terjadi yang merenggut ribuan warga. Aceh yang
saya kenal dengan Tarian Saman. Ada rasa bangga bisa menginjakkan kaki di tanah
Rencong tersebut.
Berdasar data yang saya dapatkan dari
berbagai sumber, provinsi ini memiliki 23 kabupaten / kota. Ke 23 kabupaten /
kota tersebut untuk kabupaten adalah Aceh Barat yang beribukota Meulaboh, Aceh
Barat Daya beribukota Blang Pidie, dan Aceh Besar beribukota Kota Jantho.
Kemudian Aceh Jaya (Calang), Aceh
Selatan (Tapak Tuan), Aceh Singkil (Singkil), Aceh Tamiang (Karang Baru), Aceh
Tengah (Takengon), Aceh Tenggara (Kutacane), Aceh Timur (Idi Rayeuk), dan Aceh
Utara (Lhoksukon).
Lalu Kabupaten Benar Meriah (Simpang
Tiga Redalong), Bireuen (Bireuen), Gayo Lues (Blang Kejeren), Nagan Raya (Suka
Makmue), Pidie (Sigi), Pidie Jaya ( Meureudu), dan Simeulue (Sinabang).
Sementara untuk kota di Provinsi Aceh
adalah Banda Aceh, Langsa, Lhokseumawe, Sabang dan Subulussalam.
Saya berharap seluruh kabupaten / kota
di Provinsi Aceh dapat saya kunjungi. Untuk menyelami lebih dalam kekayaan
ragam budaya dan potensi lainnya. (akhmad husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar