Sampul depan buku |
Halaman kata pengantar |
Sampul belakang buku |
Sekarang saya asyik membaca buku
berjudul Tokoh Banjar dalam Sejarah (Antara Legenda dan Kisah Nyata). Buku itu
ditulis oleh Ahmad Barjie B, seorang akademisi Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Antasari Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Ahmad Barjie B lahir di Kelua, Kabupaten
Tabalong, Kalsel, 6 Desember 1964. Pendidikan formal : SDN, SMPN dan MAN di Kelua.
Sarjana Muda (BA) Fakultas Dakwah IAIN Antasari Banjarmasin 1985 dan Sarjana (Drs)
1988, Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Masyarakat.
Buku itu diterbitkan CV Rahmat Hafiz Al
Mubaraq Banjarmasin. Buku setebal 248 halaman itu merupakan cetakan ke I tahun 2013. Memuat 23 judul tulisan yang
merupakan tokoh terkenal.
Dalam buku tersebut ada Lambung
Mangkurat, Pangeran Suryanata, Putri Junjung Buih, Sultan Suriansyah, Putri
Mayang Sari, Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, Syekh Muhammad Nafis Al Banjari,
dan Syekh Abdul Hamid Abulung Al Banjari.
Kemudian Sultan Nata Alam, Sultan Adam,
Pangeran Antasari, Pangeran Hidayatullah, Demang Lehman, Tumenggung Surapati,
Tumenggung Jallil, Penghulu Rasyid, Panglima Batur, Ratu Zaleha, Pangeran Muhammad
Noor, Brigjend H Hassan Basery, Anang Abdul Hamidhan, dan Dr KH Ideham Chalid.
Dalam kata pengantar ditulis buku ini
tidak dimaksudkan untuk memuat semua tokoh, sebab kalau itu dilakukan tentu
diperlukan buku yang sangat tebal. Disini baru dimuat 23 orang tokoh Banjar.
Karena itu masih banyak tokoh Banjar yang tidak dimasukkan.
Tidak ada alasannya kecuali karena
keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Tetapi dengan beberapa tokoh yang ada
sudah dapat menggambarkan betapa Banua Banjar masa lalu adalah sebuah negeri
yang besar, berwibawa dan bermartabat.
Ketika wibawa dan martabat ini diinjak penjajah,
maka ulama, para pangeran dan sultan serta pejuang bersama rakyat pun bangkit.
Sebagian dari kisah kepahlawanan mereka digambarkan dalam buku ini.
Buku ini saya pinjam dari anak murid
saya, Rabbiyana Iqlila Hasni, siswi Kelas VII D di MTsN Angkinang. Saya adalah
penyuka dan penikmat buku-buku berbau dan ditulis oleh orang Banjar / Kalsel.
Ini salah satu referensi baru saya. Walau
isinya sudah sering saya dengar dan baca dari rujukan buku dan media lainnya.
Saya teramat merasa bangga kalau buku itu juga dibaca generasi muda di Kalsel. (akhmad
husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar