Selasa, 8 April 2014
Jum’at (4/4) saya baru saja mau pulang kerja
. Ketika membuka hp ada sms masuk dari Rizal, teman akrab saya. Isinya bertanya
kemana saya akan shalat Jum’at ia mau ikut. Tanpa ba bi bu saya jawab oke .
Tanpa perencanaan saya putuskan ke Amuntai.
Saya akan melakukan perjalanan ke Amuntai, Kabupaten
Hulu Sungai Utara (HSU) dengan teman akrab saya, Rizal. Perjalanan diawali
sekitar pukul 11.00 WITA. Usai dari bekerja saya langsung berangkat. Singgah
shalat Jum;at di masjid Pantai Hambawang, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST)
tak jauh dari terminal.
Saat berada di masjid
hujan turun. Usai shalat Jum’at kami menersukan perjalanan. Singgah makan siang
di sebuah warung di Muara Tapus, HSU. Sebelumnya di sepanjang perjalanan
menyaksikan hal-hal menarik. Masih disekitar Kabupaten HST terlihat dibeberapa tempat ada kumpulan
banyak sepeda motor dan orang banyak di depan rumah. Mungkin orang aruh usai
shalat Jum’at. Di Pamangkih terlihat jamaah shalat Jum’at pulang berjalan kaki.
Didominasi santri Ponpes Ibnul Amin.
Ketika di Amuntai saat
foto-foto di Tugu Itik kami kehujanan. Kami menuju Masjid Raya Amuntai. Shalat
Ashar. Menemui hal menarik kondisi atap masjid yang bocor. Hingga merembes ke
lantai. Kaum kababang mancari wadah untuk menampuing air. Juga di teras masjid
air juga membasahi lantai.
Menunggu hujan reda di
teras masjid kami beli pentol. Setelah itu pulang. Lewat Muara Tapus jalan
Nagara. Sempat singgah beli bensin. Sepanjang jalan ditemani hujan. Hingga
pakaian basah. Ingin beli jas hujan. Menemui pasar malam di daerah Hambuku.
Perasaan tidak nyaman. Kepala mulai nyut-nyut. Badan basah dengan air.
Singgah di Masjid Jami
Berahim Nagara. Mencari WC untuk BAK.
Dari
Nagara ke Angkinang hari sudah gelap. Hujan semakin lebat. Saya cukup menikmati
hujan kali ini. Sampai ke rumah sudah menjelang shalat Isya. Perjalanan kali
ini cukup bermakna dan penuh dengan kenangan. (akhmad husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar