Jum'at, 25 April 2014
Bukan karena ketiadaan ruang tapi untuk mengusir
kejenuhan siswa Kelas VII D Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Angkinang,
Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) belajar di Perpustakaan Darul Fikri pada Kamis (24/4). Saat itu
sedang pelajaran Bahasa Indonesia dengan gurunya Rabiatul Adawiah, S.Ag. Para
siswa dengan lesehan tampak asyik mengikuti pelajaran yang diberikan guru
tersebut.
Menurut Rabiatul
Adawiah, S.Ag, kegiatan belajar selama dua jam pelajaran itu sebagai bentuk
mengusir kejenuhan dalam proses belajar mengajar. Sekaligus memanfaatkan
keberadaan perpustakaan. “ Dalam
pelajaran tersebut siswa ditugaskan mencari bahan yang ada di perpustakaan.
Walau begitu saya tetap mengawasi agar tidak ribut,” ujar Rabiatul.
Dikatakan Rabiatul,
siswa ditugaskan menjalani tugas yang jawabannya bisa ditemui pada buku-buku
yang menjadi koleksi Perpustakaan Darul Fikri MTsN Angkinang.
Salah seorang siswi
Kelas VII D, Rifky Aulia Sari, mengatakan apa yang diikutinya itu cukup bagus.
“Jenuh belajar di kelas sehari-sehari kami dibawa belajar di perpustakaan.
Belajar sambil rileks,” ujar Rifky Aulia Sari.
Ditambahkan Rifky dengan
belajar di perpustakaan, bahan yang dicari
mudah didapatkan. “ Walau dibebaskan dalam mengerjakan tugas. Tapi masih
ada ibu gurunya yang mengawasi,” ujar Rifky.
Sementara itu Pengelola
Perpustakaan Darul Fikri, Mahmudin, apa yang dilakukan Kelas VII D tersebut
sangat ia dukung. “Mudahan kelas lain bisa juga seperti ini. Namun harus
bergantian agar tidak berbarengan. Juga jangan ribut. Setelah belajar buku, dan
sarana lain yang dipakai dirapikan kembali,” ujar Mahmudin. (akhmad husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar