Minggu (10/09/2017) pukul 14.00 WITA
saya bajalanan dengan seorang teman ke
Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Dari tempat tinggal saya di
Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), ke Barabai berjarak sekitar 30
kilometer. Kami naik sepeda motor, teman saya mengemudi, saya ikut dibonceng
dibelakang.
Rencananya mau ke Palajau, Kecamatan
Pandawan, melihat pertandingan sepakbola. Namun kami lebih dahulu ke Masjid
Agung Riadhusshalihin Barabai, menunaikan shalat Ashar. Rencana berubah kala
berada di masjid tersebut.
Usai shalat Ashar kami ke Taman Hijau Balangan
(THB) di Paringin, berjarak sekitar 20 kilometer dari Barabai. Sebelumnya saat
di Masjid Agung Riadhusshalihin, teman saya menghubungi teman akrab kami yang
lain, Hariadi atau Guru di Labung Anak, untuk diajak ikut kesana.
Saat tiba di THB hujan rintik, kami
sempat berteduh di bagian depan. Tak lama kami pun beranjak menuju lokasi THB.
Kami ke menara pandang, atau bangunan untuk bersantai yang terbagi beberapa
tingkat.
Hampir sejam berada disana kami pulang.
Ke rumah Hariadi di Labung Anak. Shalat Maghrib berjamaah. Sempat menyantap
roti bakar. Ternyata di rumah Hariadi ada acara Yasinan perempuan tapi acaranya
landung. Ada Sari, teman kami yang
sering ikut bajalanan ke tempat
wisata yang ada di Kabupaten HST dan Kabupaten HSS.
Kami tak lama di rumah Hariadi. Rencana
mau pulang langsung ke Angkinang. Namun Diajak Sari ke rumah sementaranya di
Desa Dangu, Kecamatan Batang Alai Utara. Berjarak sekitar 2 kilometer dari rumah
Hariadi. Setahu saya di Kabupaten HST ada dua desa bernama Dangu. Satu di
Kecamatan Haruyan dan satunya yang kami datangi sekarang.
Rumah yang kami datangi itu milik orangtua
Ria, teman Sari. Biasanya Sari dan Ria menempati rumah itu. Namun kali ini
hanya Sari di rumah, karena Ria sedang ada kegiatan di Banjarmasin. Tiba di
rumah yang cukup besar itu, kami langsung mencari pauduan. Setelah itu lami menunaikan shalat Isya berjamaah. Usai shalat
kami duduk santai di ruang utama berbincang beberapa saat.
Saya sudah beberapa kali datang ke
tempat tersebut. Suasana disana cukup sunyi. Jauh dari hiruk pikuk. Tidak seperti
di tempat saya yang siang malam kendaraan lalu lalang di jalan raya. Sehingga
saya benar-benar menikmati suasana pedesaan khas Pahuluan.
Betah berlama-lama disana, tapi
mengingat malam kian larut. Kami pulang. Sekitar 50 kilometer harus ditempuh. Sampai
di rumah sekitar pukul 22.00 WITA. (ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar