Tertatih
diri memendar cahaya sempurna
pertapa
sunyi berpantang purnama
arus
desir naungan jelaga
itu
kelebihan yang kau miliki
gembira
bersandar di jiwa
Lingkup
ratapan selembut awan
perjalanan
jauh mesti kau jalani
tak
menyangka bisa sebanyak itu hasil yang diraih
terkadang
merasa kurang dihormati
rendah
diri tentu hal yang niscaya
jangan
banyak bicara jadi pendengar setia saja
Sepanjang
perjalanan yang kau nikmati
singgah
untuk shalat dan makan siang
untuk
beberapa jam lamanya
saatnya
merajut doa tertib amal ibadah
inilah
keterbatasan diri yang dimiliki
menjadi
manusia paling hina
pergi
ke depan menjalani jemu rasa
Syukurlah
masih ada yang peduli denganku
mungkin
tentu menirai tentu
makanan
dengan Bapak Kepala
di
Muara Taniran pilih paisan saluang
terkuak
memupuk perjalanan panjang
Kandangan, 12
September 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar