Saya baru saja pulang shalat Jum’at
di Masjid Besar Al Aman Angkinang. Setibanya di rumah membuka ponsel. Ternyata
ada sms masuk. Datang dari Aliman Syahrani yang menanyakan tentang nama media
yang pernah saya ikuti. Tertulis kiriman tersebut pukul 11.30 WITA. Jadi sudah
lama juga. Saya menelepon Aliman minta maaf terlambat membalas. Sekaligus saya
bertanya soal jam keberangkatan ke Banjarmasin. “Kalau berangkat ke Disbudpar
HSS singgahi Bapak Syarmidin di Pandai. Sidin handak umpat pian,” ujar Aliman.
Tak lama kemudian ponsel saya
berbunyi. Ada telepon. Ternyata dari Bapak Syarmidin. Mungkin Aliman
memberitahu nomor saya. “Sai singgahi aku amun tulak ka Disbudpar HSS,” ujar
Bapak Syarmidin.
Setelah berkemas. Memasukkan pakaian
ke dalam tas dan yang lainnya. Lalu mengambil motor langsung tancap gas menuju
Kandangan. Singgah di Pandai mencari Bapak Syarmidin. Setelah mengantar Bapak
Syarmidin saya ke Tibung , menjemput Aliman. Saya berada disana lama juga.
Aliman menyelesaikan makalah yang akan dibawakannya pada Aruh Sastra Kalimantan
Selatan (ASKS) IX. Bosan juga lama-lama disana. Sekitar sejam kami lantas ke Disbubpar
HSS. Ternyata disana sudah banyak yang menunggu. Menunggu kami saja lagi. Karena
beberapa saat kami tiba rombongan berangkat. Sementara sepeda motor saya
diparkir di samping Disbudpar HSS.
Sempat singgah shalat maghrib di Masjid
Al Mukarramah Landasan Ulin, Banjarbaru. Kami menginap di Hotel Palm yang
terletak di Jalan S Parman Banjarmasin. Kami tiba menjelang shalat Isya.
Setelah check in di resepsionis kami menuju kamar lewat lift. Saya sekamar
dengan Bapak Syarmidin di nomor 228. Sementara Aliman, Aan, dan Radi sekamar di
nomor 230.
Subuh Sabtu sekitar pukul 04.00 WITA
Bapak Syarmidin mengajak saya shalat Subuh di Masjid Al Jihad Banjarmasin yang
berkjarak sekitar 4 kilometer dari tempat kami menginap. Kesana naik becak yang
sedang parkir di depan RS Islam Banjarmasin. Tukang becak itu mengaku berasal
dari Barabai. Tinggal di belakang Hotel Palm. Menyusuri jalanan kota
Banjarmasin yang masih senyap. Setelah shalat Subuh kami pulang mencari becak.
Tapi tidak ada. Lalu kami singgah dulu di sebuah warung teh . Kami beli teh dan
untuk yang hangat. Tak juga ketemu becak kami benar-benar berolahraga. Ke Hotel
Palm berjalan kaki. Saya ngos-ngosan. “Tahan hajalah bajalan ?” ujar Bapak Syarmidin.
“ Ditahan-tahanai. Rahat haja umpat Napak Tilas,” jawab saya.
Hari terakhir ASKS IX kami pulang
sekitar pukul 13.00 WITA. Karena menyaksikan acara penutupan di Balai Kota Banjarmasin.
Di dalam mobil Colt L-300 yang kami tumpangi terasa sesak. Kalau singgah panas
sekali. Saya berada dibagian belakang batatai dengan penumpang sepasang suami
isteri dan seorang anak perempuan.***
Kandangan
– Banjarmasin, 12-14 Oktober 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar