Memberi warna dalam
kesetiaan yang ada
dalam gerusan mimpi
yang bersengketa
tak pernah tahu akan
semua itu
sepanjang warna hidup
akan terus setia
kemana langkah kaki
berurat berakar
dendam hati
meritmiskan apoligi
karena hal itu bentuk
penghambaan sejati
dalam kekuatan diri
yang sempana jiwa
ada lajur-lajur yang
mesti dihindari
dari beragam cerita
yang menoleh syahdu
hari-hari dikeramaian
sejuta warna
hembusan kejora
tingkat tinggi
biarlah saja disini
kelaparan
tubuh yang terasa
gemuk berkurang adanya
apalagi mimpi-mimpi
tingkat tinggi terus menghunjam
rasa manis yang
diinginkan
gorengan yang terasa
nikmat
nanti keabadian
melingkupi jati diri
dalam warna kecepatan
yang kian sengkarut
sesekali meratakan
kedalaman sekitar
biar melintas dalam
senyap rembulan
sesekali menghantar
segenap harapan
gejolak rindu semalam
biar saja tak
sempurna akhirnya
datang tiba-tiba lalu
berhutang
enam elemen saling
terkait
pernah wajar berbeda
nantinya
senyum mengembang
yang bias
Kandangan, 28-01-2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar