Senin, 26 Januari 2015

Topi Dari Malaka

Senin, 26 Januari 2015


            Saya memiliki sebuah topi yang selalu dipakai. Biasanya saya pakai untuk menahan panas terutama di musim bahuma. Kondisi topi tersebut sudah kusam. Namun topi itu mempunyai sejarah yang cukup tinggi. Topi itu merupakan pemberian Burhanuddin Soebely (alm). Tahun 2003 lalu dia baru pulang dari Malaka, Malaysia mengikuti kegiatan seni disana bersama Tim Seni Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Selain saya yang dapat juga Aliman Syahrani dan Muhammad Faried. Mereka rekan saya sewaktu mengelola Tabloid Gerbang, yang sekarang sudah tidak ada. Kini 12 tahun topi itu menemani saya. Kalau hari-hari biasa tidak saya pakai. Kalau musim bahuma saja dipakai. Kalau tidak dipakai biasanya disimpan diatas papangkun di dalam rumah. Topi itu berwarna biru keunguan. Di depannya bertuliskan Festival Gendang Nusantara 6 Melaka Malaysia. Saya akan terus menjaga topi tersebut. Karena nilai sejarahnya cukup tinggi.***


Kandangan, 25 Januari 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...