Saya mempunyai acil (bibi, tante dalam Bahasa Banjar) di Samarinda, Kalimantan
Timur. Namanya Hj Siti Mariam, biasa disapa Haji Iyam. Beliau merupakan adik
dari ibu saya. Sudah lama bermukim disana. Karena ikut suami.
Walau sudah lama berdiam di Samarinda, saya
belum pernah kesana sekalipun. Jadi pas kegiatan bajalanan keluarga besar MTsN Angkinang, tak saya sia-siakan untuk
ikut dan singgah ke rumah sidin.
Kebetulan tempat kami menginap tak jauh dari rumah acil saya tersebut. Kalau berjalan kaki sekitar 1 kilometer saja.
Haji Iyam biasanya pulang ke Angkinang
setahun sekali, pas momen lebaran Idul Fitri. Tapi katanya kali ini beliau menyatakan
tidak pulang. Jadi pas sekali saya datang kesana bersilaturrahmi sekaligus tahu
tempat sidin bagana.
Saya bermalam bersama sepupu saya. Rumah
acil berada di Jalan RE Martadinata Samarinda. Berada di pinggir jalan raya dan
hanya beberapa ratus meter dari tepi sungai Mahakam.
Saya dan sepupu saya naik ke rumah di
tingkat dua. Kami disediakan kamar untuk tidur. Setelah mandi saya berbincang
di ruang tamu sambil menonton televisi. Saya disuguhi sirup dan beberapa wadai. Tak lama kemudian karena
mengantuk saya pamit untuk tidur.
Karena siangnya saya full bajalanan ke Tenggarong bersama rombongan MTsN Angkinang.
Di dalam kamar cukup nyaman sekali. Terlihat di dinding foto-foto keluarga dan ada
juga foto tokoh ulama Kalsel Guru Sekumpul. Tak lama setelah itu saya terlelap.
Pukul 05.00 WITA saya bangun. Lalu mandi
dan shalat Subuh. Setelah itu kami pamit pulang menuju penginapan dengan berjalan
kaki diantar H Suni, suami acil Iyam.
(akhmad husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar