Oleh : Setia Budhi
(Makalah disampaikan dalam Aruh
Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) VI di Marabahan, Kabupaten Barito Kuala, 25
s.d 27 Desember 2009)
Hakikat
bertambahnya fungsi mistik dari penyempurnaan diri kepada Tuhan untuk kegunaan
kesaktian di atas pada asanya merupakan bentuk lain daripada perkembangan
sufisme orang Bakumpai. Dalam ilmu kasampurnaan
ialah pengalaman kasyfi (penyingkapan
spiritual) lebih bermakna nilainya karena aspek magis yang merupakan alasan
utama seseorang mempelajarinya untuk memahami kehidupan. Ulaq Haji Ngaju
memberikan penjelasan sederhana tetapi memiliki dengan kandungan yang mendalam
tentang pelajaran tarikat mengenal diri sendiri seperti dalam pelajaran siapa
tubuh siapa batin.
Kunge ji huang ji belum
Kunge ji huang ji katawan
Kunge ji huang ji bakuasa
Kunge ji huang ji bakahandak
Kunge ji huang ji machining
Kunge ji huang ji maalang
Kunge ji huang ji hapander
Belum kunge jasadi imbelum kunge
ji huang
Katawan kunge jasadi imngatawai
kunge ji huang
Kuasa kunge jasadi inguasa kunge
ji huang
Bakahandak kunge jasadi
ingahandaki kunge ju huang
Machining kunge jasadi ihiningan
kunge ji huang
Maalang kunge jasadi ialang kunge
ji huang
Hapander kunge jasadi imander
kunge ji huang
(Terjemahan
bebas)
Tubuh
yang bathin yang hidup
Tubuh
yang bathin yang tahu
Tubuh
yang bathin yang kuasa
Tubuh
yang bathin yang berkehendak
Tubuh
yang bathin yang mendengar
Tubuh
yang bathin yang melihat
Tubuh
yang bathin yang berkata
Hidup
tubuh yang kasar dihidup tubuh yang bathin
Tahu
tubuh yang kasar tahu tubuh yang bathin
Kuasa
tubuh yang kasar kuasa tubuh yang bathin
Berkehendak
tubuh yang kasar berkehendak tubuh yang bathin
Mendengar
tubuh yang kasar mendengar tubuh yang bathin
Melihat
tubuh yang kasar melihat tubuh yang bathin
Berkata
tubuh yang kasar berkata tubuh yang bathin
H.Penutup
Sebuah
penjelasan yang dapat diketengahkan mengenai sastra orang Bakumpai bahwa
kedudukan mereka sebagai komunitas Dayak Ngaju sangat penting dalam
perkembangan sastra lisan yang masih kekal mereka amalkan. Orang Bakumpai
sangat menyadari pentingnya silsilah kekeluargaan dan dengan konteks itu pula
mereka sangat memahami dimana tempat mereka dalam lingkaran etnik lain baik di
kawasan Kalimantan maupun dengan etnik nusantara lainnya.
Pemahaman
penting yang diketengahkan dalam tulisan ini bahwa sastra lisan orang Bakumpai
sangat dipengaruhi oleh keberadaan mantra baik yang dipetik dari perjalanan
riwayat asal-usul mereka sebagai Dayak Ngaju maupun yang dipetik dari relasi
mereka yang Melayu Banjar maupun Demak Islam. Walaupun pada akhirnya sastra
dengan unsur mantra itu dibingkai pula oleh unsur kekuatan sufisme yang
berkembang sangat pesat pada abad ke 13 hingga ke 15 di nusantara.
Pertemuan
antara sastra mistik serta sufisme orang Bakumpai penting untuk terus digali
diberbagai kawasan orang Bakumpai dan dengan itu dapat pula dilihat bagaimana
sumbangan orang Bakumpai dalam memperkaya khazanah adat dan budaya nusantara.
Kuala Lumpur – Banjarbaru 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar