Senin, 22 Juni 2015

Secercah Resah Gundah Meresah

Senin, 22 Juni 2015


Aku yang tak pernah merasa puas
hadirkan banyak mimpi
rasa lapar memang ada
sambut hari ini dengan kepastian
dari deraan waktu ke waktu yang kian meredup
sampai kapan aku bisa begini
jangan terlalu banyak berharap
pastikan datang rasa kecewa
secercah resah gundah meresah
bilang saja kalau itu maumu
jangan saling bersengketa
hidup kita dari deraan ketidakmampuan
entah kemana semangat menulis berita itu
jangan pernah menunda keinginanmu
tidak harus berharap banyak
yang penting kesetiaan yang terus tercipta
kita harus berjuang melawan ketidakadilan
kekuasaan yang terus saling menegaskan
senyum sepenuh hampa yang kau berikan
orang-orang seperti tak mengenal aku
padahal aku kenal mereka
jangan buat aku semakin pusing
aku butuh teman pendamping
tak perlu ada penyadaran sesudahnya
kau adalah sunyi yang menikam
berulang kali sudah kukatakan
kita mesti saling toleransi



Kandangan, 22-06-2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...