Berangkat
dari Angkinang sekitar pukul 11.30 WITA. Menuju ke Kecamatan Kalumpang, Kabupaten
Hulu Sungai Selatan (HSS). Tepatnya ke Masjid An Nashoha, Sirih. Berjarak sekitar 20 kilometer. Jum’at (26/06/2015) atau hari ke 9
Ramadhan 1436 H ini saya kembali melakukan Safari Jum’at (SJ) untuk kesekian kalinya.
Sekitar 30 menit diperjalanan saya sampai
juga ke tempat tujuan. Dengan naik motor butut, Supra Fit yang setia menemani
kemanapun.
Setibanya
di Masjid An Nashoha Sirih saya memarkir sepeda motor
terlebih dahulu ditempat yang telah disediakan. Lalu menuju ruang pauduan untuk berwudhu. Setelah itu
masuk ke ruang dalam masjid. Saya mengambil shaf paling belakang. Ini sudah
kebiasaan saya agar bisa memantau suasana yang di depan. Jamaah mulai
berdatangan.
Panitia
kemudian seperti biasa yang saya temui di masjid lainya, mengumumkan beberapa
hal kepada jamaah. Seperti tentang saldo kas masjid dalam minggu ini yang mencapai Rp 130
juta. Juga petugas
Jum’at seperti bilal, khatib dan imam. Namun saya tidak tahu nama-namanya. Karena hanya
disebutkan berasal dari jiran langgar yang ada di sekitar Sirih.
Shalat dimulai pukul 12.24 WITA. Tanda shalat di masjid ini menggunakan dua jenis yakni pertama
sirine kemudian dilanjutkan dengan dauh atau bedug. Dalam khotbahnya khatib menyampaikan materi
seputar kondisi
Ramadhan di era modern dan rahasia puasa.
Yang
menarik dari masjid yang berdiri sekitar tahun 1950 ini adalah 80 persen bahan bangunannya masih menggunakan kayu. Juga perbedaaan mendasar dengan
masjid lain yang pernah saya datangi adalah bedug diletakkan di bagian belakang masjid. Sejam kemudian shalat berakhir dan saya pun beranjak pulang. Saya selalu
berdoa agar kebiasaan SJ ini terus dilakukan untuk lebih mengenal dan
bersilaturrahmi dengan warga yang menjadi jamaah shalat Jum’at di masjid-masjid
yang saya kunjungi. (akhmad husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar