Jumat, 19 Juni 2015

Tak Perlu Berhutang Kalau Tak Mendesak

Jum'at, 19 Juni 2015


Utang atau hutang sama saja. Tapi saya lebih suka menggunakan istilah hutang. Meminjam kepada orang lain baik berupa uang atau barang untuk keperluan mendesak. Nanti kalau ada rejeki akan dilunasi. Ya, siapa manusia dimuka bumi ini yang tak pernah berhutang. Termasuk saya. Sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki.

Biasanya saya akan berhutang bila ada kebutuhan mendesak sekali. Adapun tempat berhutang saya harus pilih-pilih. Maksudnya yang mudah untuk ditemui. Biasanya teman dekat. Agar nanti mudah membayarnya. Lebih dulu berjanji kalau ada rejeki nanti bakal dilunasi. Saya akan terus terang kepadanya untuk apa saya berhutang.

Alhamdulilah selama ini setiap kali berhutang saya selalu melunasi tepat waktu. Kalau bisa sih kalau tidak mendesak sekali tidak perlu berhutang. Berhutang adalah pilihan terakhir. Kalau memiliki sendiri barang berharga, itu yang dipikirkan untuk dijual. Kalau memiliki beban hutang biasanya pikiran jadi tak karuan. Tidak bisa tidur nyenyak. Apalagi bila nilai hutangnya cukup banyak. Tapi itu belum saya temui. Mudahan tak akan saya temui. Diri seakan dikejar orang terus karena secepatnya harus dibayar hutang.

Saya ikut sedih, mengetahui salah seorang rekan wanita sepekerjaan terlilit masalah berupa hutang. Uang tabungan siswa, kebetulan ia wali kelas, digunakan untuk kepentingan pribadi. Padahal tabungan sudah harus dibagi karena akan kenaikan kelas. Tak tanggung-tanggung uang yang ia hutang bernilai belasan juta rupiah.

Kepada siswa ia menjanjikan membagikan tabungan bila ada uangnya. Janji tinggal janji. Uang tabungan tak bisa dibayar. Lalu ada orangtua siswa yang kritis berupaya menghubungai pihak madrasah. Bila tak dibayar uang tabungan tersebut masalah ini akan dibawa ke jalur hukum. Rekan saya itu kelabakan. Lalu menghubungi pimpinan untuk mengatasi masalah ini.

Pimpinan cukup bijak. Beliau mau membayarkan uang tabungan dengan menghutangi rekan saya itu. Dengan surat perjanjian bermaterai teman saya itu kembali berhutang. Tapi tidak ke siswa lagi. Tapi ke pimpinan. Sebagai saksi perjanjian hutang itu saya sendiri. Mudahan saja masalah yang dihadapi rekan saya ini segara kelar. Ada jalan keluar. (akhmad husaini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jembatan Kayu Ulin MTsN 3 HSS Rabu Pagi

 Jumat, 29 November 2024 Jembatan kayu ulin Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Hulu Sungai Selatan (HSS), yang ada di RT 3 Desa Angkinang S...