MASIHKAH
ADA HARAPAN
DISISA PERJALANAN INI ?
Hidup
adalah gerak yang tidak pernah
diam. Hidup memuat berbagai masalah. Dan masalah yang dihadapi manusia
sepertinya tidak pernah tuntas, sebab selesai masalah yang satu, akan muncul
masalah yang baru. Begitu seterusnya, hingga akhirnya masalah itu bermuara pada
masalah yang paling besar. Disinilah akan ditentukan harkat dan martabat
seorang manusia yang sesungguhnya : adakah ia akan mundur teratur menghadapi
masalah itu dengan resiko dicap sebagai pribadi yang kalah dan pengecut,
ataukah maju pantang menyerah sehingga akhirnya ia berhak menyandang gelar
pribadi yang besar ?
Ahad, 18 November 2012
genap 33 tahun usia saya. Ada
banyak hal mengemuka. Ingin memberikan sumbangsih kepada keluarga, agama, dan
bangsa.
Saya
ingin menaikhajikan kedua orangtua. Keinginan lainpun belum terkabulkan. Usia
33 tahun bukan usia muda lagi. 33 tahun usia yang sudah matang. Uban mulai
tumbuh. Pertanda peringatan : kamu sudah tua !
Sementara
pada kenyataannya diusia 33 tahun saya masih menyandang predikat : bujangan,
masih honorer, belum beristeri, belum punya anak, belum bisa membahagiakan
orangtua, masih tinggal dengan orangtua, dsb.
Sementara
teman-teman seangkatan saya : sudah kawin, sudah punya anak, dapat posisi
strategis dalam pekerjaan, ada yang jadi kepala sekolah, jadi kepala KUA di
sebuah kecamatan di Kabupaten Kotabaru, dsb.
Saya
ingin menjadi lebih baik dan berubah. Tapi apa daya kemampuan terbatas. Ekonomi
keluarga yang pas-pasan. Andai saja setamat Aliyah dulu saya kuliah. Tentu
sekarang saya akan menikmati hasilnya.
Tapi
kenyataannya setamat MAN saya tidak melanjutkan studi ke jenjang berikutnya.
Banyak rekan yang mengusulkan saya agar kuliah. Tapi itu sekedar usul saja.
Yang menyandang dananya saya juga.
Alangkah
indahnya bila saya menjadi orang yang mapan dan sukses. Jadi orang terkenal.
Dihormati oleh semua kalangan. Suatu waktu menggelar reunian sekolah. Ketemu
dengan teman-teman lama. Ingin memamerkan diri : Nih sekarang saya jadi orang
penting dan terkenal…!
Itu
cuma khayalan saya saja. Saya berusaha untuk selalu bersyukur atas segala
nikmat Allah SWT yang diberikan kepada saya. Inilah yang harus saya jalani
sekarang.
Sejak
kecil saya sudah hobi membaca. Hingga dikalangan keluarga saya digelari kutu
buku. Saat sekolah di SDN Angkinang 1 sering meminjam buku di perpustakaan.
Biasanya seminggu sekali jadwal peminjamannya. Setiap murid diberi jatah 2 buku
yang bisa dibawa pulang ke rumah.
Kebiasaan
membaca terbawa hingga saya sekolah di MTsN Angkinang. Buku apa saja saya lahap
habis. Termasuk juga koran pembungkus nasi pundut yang dijual di kantin
sekolah.
Keinginan
untuk menulis muncul kala saya duduk di bangku MAN 2 Kandangan. Hasilnya tulisan
saya muncul di SKH Banjarmasin Post untuk pertama kalinya di rubrik Kreasi
Remaja. Dampak penulisan itu saya terkenal di sekolah. Teman dan guru pun
memuji. Saya kian bergairah menulis. Hingga kini tak terhitung tulisan saya
dimuat di media massa .
Sebagai
rasa cinta terhadap Kabupaten Hulu Sungai Selatan sekaligus menyalurkan hobi
menulis, tahun 2008 saya membuat blog bertitel : http://sketsahss212.blogspot.com
Kenapa
memakai nama SKETSAHSS212 ? SKETSA berarti lukisan atau gambaran tentang
Kabupaten Hulu Sungai Selatan, tempat saya dilahirkan, dibesarkan, dan tempat
tinggal saya sekarang.
Lalu
apa 212 itu ? Ini tak ada hubungannya dengan Wiro Sableng. Tapi merupakan
tanggal Hari Jadi Kabupaten HSS yakni 2 Desember (12). Hingga kini blog saya
kian ditingkatkan kualitasnya. Judul blognya saya ubah menjadi jurnal.hss,
Semua Tentang Kabupaten Hulu Sungai Selatan Ada Disini.
Saya
berharap blog saya ini dapat menjadi referensi bagi siapa saja yang ingin
mengenal lebih dekat dengan Kabupaten HSS.
Mimpi
saya tulisan dan foto-foto diblog saya ini jadi bahan rujukan pemerintah atau
instansi lain yang ingin menulis buku atau laporan kegiatan yang berhubungan
dengan Kabupaten HSS.
Mudah-mudahan
di usia ke 33 tahun ini saya lebih memantapkan keimanan. Selain itu kualitas
kepenulisan saya kian meningkat. Semoga !
Kandangan,
11-11-2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar