Selasa, 13 November 2012
Tragedi Selendang di Anayung
Oleh : Ahmad Juhaidi
Selembar selendang tergeletak dijalan setapak di Anayung kaki Gunung
Kantawan tepian Sungai Amandit. Serombongan Mobrig (sekarang : Brimob
Polri) yang mengejar garumbulan singgah dan berharap wanita pemilik
selendang akan kembali. Setelah berminggu-minggu di mengejar
garumbulan, pasukan yang mayoritas berasal dari Jawa itu tak lagi
berpikir taktis layaknya pasukan tempur. Mereka ingin menggoda wanita
itu. Berdiri bergerombol sambil mengatakan ucapan-ucapan tidak senonoh.
Akan tetapi, mereka tidak menyadari telah diintai oleh pasukan
garumbulan yang dipimpin langsung Ibnu Hajar. Tembakan pun tak henti.
Mobrig tak bisa berlindung. Posisi mereka tidak menguntungkan dan
dengan mudah menjadi sasaran tembak dari arah bukit yang mengelilingi
mereka. Konon hanya tinggal beberapa orang yang berhasil pulang ke
Kandangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar