-->
AKHIR RIWAYAT PEMBUNUH IBU KANDUNG
Kejadian tahun 2002 silam yang
dilakukan Akhmad Hilmi alias Hilmi (33), menghabisi nyawa ibu kandungnya,
sempat menghebohkan kampung Gala-Gala Desa Lokbinuang Kecamatan Telaga Langsat
Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Tragisnya, kini pembunuh ibu kandung tersebut,
ditemukan tanpa nyawa setelah gantung diri di rumahnya.
Kamis (8/11/2012) pukul 06.00 WITA
warga digegerkan dengan ditemukannya mayat Hilmi yang menggantung di ruang
tengah rumah kecilnya yang terletak di
tepi jalan desa.
Yang pertama kali menemukannya
adalah Sakarani (60), tetangga dekatnya. Ketika mengintip dari balik kaca
jendela rumah Hilmi, ia melihat sesosok tubuh menggantung kaku dengan leher
terjerat kain sarung yang terikat di kayu atap rumah.
” Waktu saya lihat tubuh Hilmi sudah
dalam posisi menggantung dengan leher terikat. Langsung saya panggil Tukacil,
tetangga dekat rumah. Kami mendobrak pintu, ternyata Hilmi sudah tidak
bernyawa,” tutur Sakarani.
Sakarani mengaku sebelumnya sudah
mengkhawatirkan kondisi Hilmi yang terbilang memiliki latar belakang gangguan
mental. Pasalnya, sebelum nekad bunuh diri, Hilmi sempat menyampaikan
keinginannya untuk bunuh diri.
” Kepada warga ia mengatakan ingin
bunuh diri. Tapi warga membujuknya, bahkan ia dibawa makan sambil santai di
warung. Paginya, saya tak enak juga dan coba melihat kondisinya. Ternyata
memang terjadi,” tambah Sakarani.
Berdasar informasi, malam sebelum
kejadian Hilmi sudah memperlihatkan sikap aneh. Putra bungsu empat bersaudara
yang masih hidup membujang dan tinggal seorang diri tanpa pekerjaan itu,
berkoar-koar membeberkan maksud hendak bunuh dirinya.
Alasannya karena merasa sudah tak
tahan dengan kondisi kehidupannya yang hancur. Kedua orangtuanya meninggal,
ekonomi melarat, terlebih lagi bila mengingat dosanya telah membunuh ibu
kandungnya tahun 2002 silam.
Kapolsek Telaga Langsat, Ipda
Kusairi membenarkan pelaku tewas setelah gantung diri. ” Korban memang memiliki
latar belakang gangguan mental. Dulu, sekitar tahun 2002, ia membunuh ibu kandungnya
dan divonis penjara 9 tahun. Tewasnya Hilmi murni aksi gantung diri. Diperkuat
barang bukti dan ciri fisik lidah menjulur. Berdasarkan keterangan saksi dan
keluarga, korban memang sudah berniat bunuh diri,” terang Kusairi..
Beberapa kejadian aneh dialami warga baik sebelum Hilmi gantung diri maupun setelah ia dimakamkan.
Sedangkan seorang anak remaja putri yang masih duduk dibangku kelas IX SMP
mengaku pernah dirayu oleh Hilmi beberapa hari sebelum kejadian kala berpapasan
di jalan. ” Aku handak lawan ikam. Tarimalah ?” ujar Hilmi kala itu. Tentu saja
mendengar hal tersebut gadis tersebut hanya menganggapnya sebagai angin lalu.
Warga menyaksikan asap mengepul di depan kuburan Hilmi pada tengah malam.
Hal ini tentu membuat warga ketakutan. Juga suara-suara aneh lainnya.
(ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar