Sabtu, 24 Juli 2021
[AHAD, 18 JULI 2021]
>Shalat Subuh di Langgar Al Kautsar, Ahad, Imam Rasyidi, Muazin Sariansyah, Pembaca Do’a Budi Nida. Posisi saya saat shalat shaf depan tengah. Samping kanan Sariansyah, dan samping kiri Sony Ashar. Pakaian yang saya kenakan baju sasirangan kuning, tapih hijau Amin, dan kopiah hitam III baru. Jamaah selain saya ada Sariansyah, Sony Ashar, Chamuy, Bandi Puspa, Budi Nida, H Hamdan, dan Yus’an. Cuaca di luar Langgar Al Kautsar, saat selesai shalat Subuh dalam keadaan cerah.
>Usai shalat Subuh, Ahad, jamaah laki-laki Langgar Al Kautsar, diundang ke tempat H Hamdan / Dibah. Ada acara mahaul keluarga H Hamdan, H Hasbullah bin Maun, dan Hj Kastariah binti Tangkir. Posisi saya saat aruh, samping kanan H Imi, dan samping kiri Sariansyah. Pemimpin pembacaan Surah Yasin dan Tahlil Yus’an. Sementara Do’a Haul Budi Nida. Tuan rumah menyediakan nasi bungkus menu haruan masak habang nasi kuning, dan teh manis. Juga ada kerupuk. Usai makan dan beranjak pulang, Dibah memberi saya barakat sebungkus nasi, katanya untuk ayah saya.
>Disela-sela aruh di rumah Dibah, H Hamdan memberitahu kalau kota Balikpapan masuk zona merah Covid-19. Matiam bis tidak ada yang lewat. Sehari, kata H Hamdan, ada sekitar 8 orang yang meninggal dunia akibat Corona.
>Ahad siang, sekitar pukul 14.00 WITA, untuk pertama kali saya mendengar siaran Radio Raudhatul Ghanna An Nabawiyah (RGA) Dalam Pagar (Dalpa) Kandangan, frekuensi 90.3 FM. Saat pertama buka ada siaran dua penyiar remaja perempuan yang membacakan salam-salam dari pendengar, terutama dari santri/santriwati di Ponpes RGA Dalpa Kandangan. Pada sore hari ada Ceramah Agama dan paket siaran Cakrawala Islam. Pada malam haro usai shalat Maghrib ada ceramah agama bersama TGH Sairazi. Dengan adanya media radio ini akan menambah perbendaharaan media radio di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Ragam pilihan pendengar atau warga HSS terhadap media radio, yang bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat.
>TGH Sairazi : Ketenangan dan ketenteraman dengan Zikrullah.
[SABTU, 17 JULI 2021]
>Alhamdulillah, Sabtu, rejeki anak shaleh, Sri Wartinah manjurung amplop berisi uang untuk saya. Saya lupa yang memberi, Ibu Dewi yang mana. Dewi Nuzuliah ? atau Dewi Puspasari? Sementara kemarin juga lewat Umanya Amud juga ada yang memberi, dari Ibu Dewi?
>Sabtu siang, makan ketupat di warung parak Walid. Satu porsi dengan lauk kapala haruan / tauman. Saya batambah. Ditemani segelas teh es.
>Sabtu siang, saya mau ke kios Agustin Istiqomah Bakarung, tapi saat saya tiba di sana kiosnya tutup. Lantas saya balik haluan pulang ke rumah. Rencana saya mau beli BR hayam di sana.
>Kamad Bapak Obtain Hery Subagyo, Sabtu, mengikuti Musyawarah KKMTs HSS di Jarau, Sungai Raya. Sempat datang ke madrasah, pukul 11.00 WITA berangkat menuju tempat kegiatan, salajur kada babulik lagi ke Hangkinang.
>Sabtu pagi, yang ikut Vaksinasi Covid-19 Tahap II susulan dari MTsN 3 HSS di Mapolsek Angkinang. Ada Ibu Nurhasanah, Ibu Muslihan, dan Atma Fathana. Seharusnya Bapak Sayuti, tapi beliau tidak hadir.
>Sudah beberapa hari ini Unai Saburi membuka waring baksonya. Terletak di seberang kios Yadi Pakumpayan. Ada sajian bakso, nasi goreng, dsb. Saya belum ke sana lagi. Mungkin lain waktu ada kesempatan bisa mencicipi menu pilihan. Teman-teman di MTsN 3 HSS sebagian sudah marasai. Warung itu buka siang hingga malam. Harga cukup terjangkau sesuai dengan rasa yang tidak kalah dengan yang ada di tempat lain. Karena memang sang isteri Unai sudah berpengalaman meracik menu masakannya.
[JUM’AT, 27 NOVEMBER 2020]
>Shalat Jum’at di Masjid Besar Al Aman Angkinang, Khatib mengupas tentang mulut / lisan.
>Usai Jum’at ke tempat Rizal. Ada mahaul beberapa anggota keluarganya. Yakni kakeknya H Sutera Ali, neneknya Hj Rusmini, dan pamannya Andi. Pemimpin pembacaan Surah Yasin Kaspul Madah, Tahlil Imun, dan Do’a Haul H Mastur. Ada disurung rimpi dan kerupuk melinjo. Menu nasi putih, lauk ayam masak habang, sop, dan teh manis. Ada juga psiang mahuli. Posisi saya di depan ruang dalam. Samping kanan Abahnya Ufik Dayat, dan kiri Parlin H Tatam.
>Pulang saruan dari rumah kakeknya Rizal Amly, ke kios Abahnya Ahyar. Rencana semula mau beli Rexona sachet tapi tak ada. Lantas beli mie instan, gabin, Le Minerale, Extra Joss, dan snack.
>Saat tengah asyik tidur siang Madan memberitahu kalau itik japun milik saya menyeberang jalan raya. Memang sebelumnya terlihat berkerumun di tepi jalan.
>Di Langgar Al Kautsar Subuh Jum’at banyak anak belalang habuk. Sehingga pintu Langgar Al Kautsar ditutup untuk mengurangi masuknya belalang tersebut ke dalam Langgar.
>Sudah beberapa hari ini Rafi Ika, Anak Yati, Anak Rina, dkk asyik bermain di belakang rumah saya. Mereka bermain di batang kelapa yang di tebang beberapa waktu lalu. Mereka berada di sana sejak sore hingga menjelang senja.
[KAMIS, 15 JULI 2021]
>Shalat Subuh di Langgar Al Kautsar, Kamis, Imam Kaspul Madah, dan Muazin Sariansyah. Posisi saya saat shalat shaf depan kanan. Samping kanan Sony Ashar, dan samping kiri Rasyidi. Pakaian yang saya kenakan baju muslim hijau, tapih habang, dan kopian hitam III baru. Jamaah selain saya ada Bahrudin, H Imi, Sony Ashar, Rasyidi, Sariansyah, Chamuy, Budi Nida, Bandi Puspa, Yus’an, dan Anak Budi Nida. Cuaca di luar Langgar Al Kautsar saat saya pulang menuju rumah dalam keadaan mendung.
>OHS : Saya akan menjadikan madrasah lebih tertata lagi.
[RABU, 14 JULI 2021]
>Shalat Subuh di Langgar Al Kautsar, Rabu, Imam H Mastur, dan Muazin Sariansyah. Posisi saya saat shalat shaf depan kiri. Samping kanan Chamuy, dan samping kiri Budi Nida. Pakaian yang saya kenakan baju sasirangan kuning, tapih kuning hitam kotak-kotak, dan kopiah hitam III baru. Jamaah selain saya ada Budi Nida, Anak Budi Nida, Chamuy, Sariansyah, Bandi Puspa, Rasyidi, H Imi, Sony Ashar, Bahrudin, dan Yus’an. Cuaca di luar Langgar Al Kautsar saat saya pulang menuju rumah dalam keadaan cerah.
>Tak ingin hidup dibawah tekanan orang lain. Membuat hidup ini seakan punya banyak beban.
>OHS : Yang penting ada hasil kerja.
[SELASA, 13 JULI 2021]
>Shalat Subuh di Langgar Al Kautsar, Selasa, Imam H Mastur, dan Muazin Sariansyah / Yus’an. Posisi saya saat shalat shaf depan kanan. Samping kanan Sariansyah, dan samping kiri Sony Ashar. Pakaian yang saya kenakan baju sasirangan hijau Sanah Tapha, tapih bigi raman etnik, dan kopiah hitam III baru. Jamaah selain saya Sariansyah, Sony Ashar, Rasyidi, Bandi Puspa, Budi Nida, Chamuy, H Imi, Bahrudin, dan Yus’n. Cuaca di luar Langgar Al Kautsar saat saya pulang menuju rumah dalam keadaan gerimis atau hujan rintik.
>Selasa pagi ke Pasar Pantai Hambawang. Makan di sebuah warung, yang ada di belakang pasar. Nasi putih, sapat siam babanam, teh manis, cacapan asam, dan urap. Setelah itu lihat-lihat orang jualan unggas. Lalu saya tertarik dagangan di depan pasar ada orang menjual anak kelinci. Untuk yang besar Rp 150 ribu sepasang. Sementara yang kecil Rp 100 ribu sepasang. Saya tertarik ingin membeli yang Rp 100 ribu sepasang. Akan tetapi sayang duit di ipuk tidak cukup. Saya tangguhkan saja keinginan membeli kelinci tersebut. Mungkin lain waktu ada rejeki, dan masih ada yang menjualnya. Kata penjualnya makanan kelinci berupa kangkung, rumput, dan BR anak ayam.
>Ke warung Gaza Palestina Bakarung, Selasa pagi. Menikmati es nyiur gula habang, sambil kiap-kiap ditemani beberapa gorengan.
>Selasa pagi, ke kios Agustin Istiqomah Bakarung, dilayani ibunya, saya beli BR hayam 2 kg dan dua botol air mineral dingin.
>Selasa pagi, sawat ambil duit di ATM BRI Unit Angkinang Rp 200 ribu, untuk kebutuhan sehari-hari.
[SENIN, 12 JULI 2021]
>Shalat Subuh di Langgar Al Kautsar, Senin, Imam Yus’an, dan Muazin Sariansyah, dan pembaca Do’a H Mastur. Posisi saya saat shalat shaf depan kanan. Samping kanan H Imi, dan samping kiri Rasyidi. Pakaian yang saya kenakan baju muslim hijau, tapih habuk Chamuy, dan kopiah hitam III baru. Jamaah selain saya ada Sariansyah, H Imi, Rasyidi, Budi Nida, Chamuy, H Mastur, Bandi Puspa, Sony Ashar, dan Bahrudin. Cuaca di luar Langgar Al Kautsar saat saya pulang menuju rumah dalam keadaan cerah.
>Senin, hari pertama masuk madrasah. Kali ini di MTsN 3 HSS siswa-siswi yang hadir dari dua kelas, yakni Kelas VII A dan Kelas VII B Tahun Pelajaran 2021/2022. Mereka mengikuti Matsama di ruang Kelas VIII A dan Kelas VIII B. Ada pihak Satgas Covid-19 Desa Angkinang Selatan yang memantau kehadiran dalam kegiatan tersebut. Mereka adalah Kepala Desa Angkinang Selatan Ahyarudin, beserta perangkat desa dan anggota BPD. Juga dari Puskesmas Angkinang. Kehadiran siswa baru diawali dengan dicek suhu tubuh, diabsen, dan menggunakan hand sanitizer. Yang tak memakai masker diberi masker. Lalu mereka ke ruang belakang untuk memarkir sepeda, bagi yang datang bersepeda, dan masuk ke ruang mengikuti kegiatan Matsama.
>Kepala MTsN 3 HSS yang baru, Bapak Obtain Hery Subagyo (OHS), hadir ke madrasah Senin pagi. Langsung silaturrahmi di ruang Tata Usaha (TU). Beliau sempat menyapa saya, karena memang sudah saling kenal, saya pernah jadi anak murid sidin waktu MAN 2 Kandangan. Lalu ada diskusi singkat dengan para guru dan Kamad, serta Kepala TU. Setelah itu Ibu Indah mengajak Bapak OHS untuk ke ruang guru, untuk berkenalan dengan para guru dan penyampaian hal-hal penting lainnya. OHS sosok yang saya segani dan takuti waktu Aliyah dulu. Sekarang sama saja. Beliau adalah perokok dan peminum kopi fanatik. Saat beliau hadir di TU pun tak juah berhubungan dengan hal itu, beliau langsung cari asbak. Sidin minta maaf karena ketaknyamanan itu. Juga minum kopi. Untuk itu tak perlu ada pemasangan spanduk atau poster yang bertuliskan Kawasan Bebas Rokok. Mudahan saja apa kekurangan dan kelebihan yang dimiliki beliau dapat dimaklumi adanya. Saling mengerti dengan keadaan itu. Yang penting bagi saya, saya bisa bekerja dengan serius dan semangat. Kegiatan pendidikan di MTsN 3 HSS dapat berjalan lancar sesuai dengan harapan.
AHAD, 11 JULI 2021
>Shaat Subuh di Langgar Al Kautsar, Ahad, Imam H Mastur, dan Muazin Sariansyah. Posisi saya saat shalat shaf depan kanan. Samping kanan Budi Nida, dan samping kiri Rasyidi. Pakaian yang saya kenakan baju sasirangan kuning, tapih hijau Amin, dan kopiah hitam III baru. Jamaah selain saya ada Bahrudin, Budi Nida, Rasyidi, Chamuy, Bandi Puspa, Sariansyah, Amly, dan Sony Ashar. Cuaca di luar Langgar Al Kautsar saat saya pulang menuju rumah dalam keadaan cerah.
>Alangkah indahnya dunia, hari libur Ahad seperti ini, ada yang mengajak Dugal jalan-jalan ke tempat wisata pantai yang ada di Kabupaten Tanah Laut. Temannya dari Barabai, menyinggahi di rumah, sesuai janji paling lambat pukul 07.00 WITA. Baampatan di mutur. Dugal tinggal ikut saja. Makan minum, oleh-oleh, semua ditanggung kawannya. Temannya orang baduit. Sudah baduit baik dan hormat dengan Dugal. Dugal juga senang bergaul dengan temannya itu, yang sudah belasan tahun bergaul. Mereka saling kenal karena sehobi, suka sastra dan menulis.
[SABTU, 10 JULI 2021]
>Shalat Subuh di Langgar Al Kautsar, Sabtu, Imam H Matsur, dan Muazin Sarinsyah. Posisi saya saat shaf depan kanan. Samping kanan Sony Ashar, dan samping kiri Rasyidi. Pakaian yang saya kenakan baju sasirangan hijau Sanah Tapha, tapih habang, dan kopiah hitam III baru. Jamaah selain saya ada Bahrudin, H Imi, Sony Ashar, Rasyidi, Bandi Puspa, Chamuy, Sariansyah, dan Budi Nida. Cuaca di luar Langgar Al Kautsar saat saya pulang menuju rumah dalam keadaan cerah.
>Saya tak mengerti maksud Sariansyah, usai shalat Subuh, Sabtu, yang mengatakan bahwa malam Senin nanti, satu persatu jamaah akan di tes membaca Surah Al Fatihah yang baik dan benar. H Imi menimpali, kalau tak bisa kada turunkah. Apakah itu tujuannya kepada saya. Karena saya sudah lama tak mengikuti Kuliah Maghrib / Babacaan setiap malam Senin bersama Ustadz Sairazi. Karena malam Senin ini, ada undangan aruh mahaul di tempat Hj Yana usai Babacaan / setelah shalat Isya. Apakah hal ini bisa membatalkan niat saya mengikuti Babacaan, yang semula sudah tercetus, saya akan hadir kembali. Entahlah.
>Sabtu pagi jelang siang, dengan Bapak H Didi, ke warung Mama Icha. Saat kami datang di warung, sudah jabisan. Kami minum dengan teh manis, airnya sudah dingin, sambil menikmati beberapa potong wadai yang masih tersisa di etalase kaca.
>Sabtu siang, Nisa memberitahu, teman se-angkatannya waktu MAN 2 Kandangan dulu, Fitriansyah Hidayat asal Tibung, ayahnya yang benama Muhamadiyah meninggal dunia. Dayat pernah tergabung dengan saya saat sama-sama mengelola Tabloid Gerbang sekitar tahun 2002, bersama Wasnan Amri. Setahu saya karier Dayat cukup cemerlang, terakhir ia sebagai Kasi / Kabid di sebuah instansi pemerintah lingkup Pemkab HSS. Dayat ada hubungan keluarga dengan (alm) Abdaludin atau Udin Salak.
[JUM’AT, 9 JULI 2021]
>Shalat Subuh di Langgar Al Kautsar, Jum’at, Imam Yus’an, dan Muazin Sariansyah. Posisi saya saat shalat shaf depan kanan. Samping kanan Sariansyah, dan samping kiri Sony Ashar. Pakaian yang saya kenakan baju muslim hijau, tapih putih Chamuy, dan kopiah hitam III baru. Jamaah selain saya ada Sariansyah, Sony Ashar, Rasyidi, Budi Nida, Bandi Puspa, dan Chamuy. Cuaca di luar Langgar Al Kautsar dalam keadaan cerah.
>Usai shalat Subuh di Langgar Al Kautsar, Jum’at, jamaah diundang ke rumah Laila Umanya Riza, ada selamatan Batamat Qur’an, yang jaga kubur (almarhumah) Hj Sulastri binti Maslan. Yakni H Mastur, Imun, dan Kaspul Madah. Posisi saya saat aruh tersebut, samping kanan Rizal, dan samping kiri Bahrudin. Yang membaca surah di akhir Juz 30, Imun dan Kaspul Madah. Sementar untuk Do’a H Mastur. Undangan dijamu dengan suguhan menu nasi bungkus kuning dengan lauk haruan masak habang, dan ada juga lamang bahintalu jaruk dan apam. Usai shalat Subuh, kami sempat menunggu beberapa puluh menit, yang Batamat Qur’an keluar dari tempat membaca Qur’an di pemakaman keluarga (almarhumah) Hj Sulastri binti Maslan. Juga ketika di rumah Laila Riza ada sekitar puluhan menit menunggu selesai pembacaan surah-surah Al Qur’an. Hingga pukul 07.00 WITA, saya baru pulang ke rumah, pas di Radio Sehati FM Barabai, ceramah agama KH Murjani Andang.
>Madan dan Wahyu memperbaiki rumah Kasum Adul yang akan disewa pasangan anak muda dengan satu anak, Jum’at pagi. Diantaranya papan samping kanan yang japuk dan lungkapan. Juga bagian belakang rumah. Saya lihat ada Kasum yang memantau dan mengawasi perbaikan tersebut. Yang menyewa adalah pasangan suami isteri yang masih muda, akan mulai menempati rumah malam Sabtu. Saya masih asing, anak siapa, siapa nama mereka, dan dulunya tinggal di mana. Tapi Wahyu sering memberitahu kalau mereka itu yang jualan jagung bakar dan pentol bakar pada malam hari di Pasar Angkinang. Semoga mereka nanti akan jadi tetangga baru saya, yang baik dan saling tegur sapa, saling hormat menghormati satu sama lainnya.
>Shalat Jum’at di Masjid Besar Al Aman Angkinang, Jum’at, giliran jiran Langgar Al Kautsar sebagai pelaksananya. Dimana bertindak sebagai Khatib / Imam Ustadz Sairazi, sementara Bilal Amang Putun. Kenapa Bilal tidak Tapjani? Mungkin Jani jadi petugas Jum’at di tempat lain, bersama H Mastur. Karena keduanya tak terlihat di Masjid Besar Al Aman Angkinang kali ini. Ustadz Sairazi dalam khotbah pendeknya mengupas tentang menyambut kehadiran bulan Dzulhijjah 1442 H. Ada cerita pengorbanan Nabi Ibrahim terhadap anaknya Nabi Ismail. Posisi saya saat shalat shaf belakang dalam sisi kanan. Samping kanan orang Lukdalam, dan samping kiri juga orang Lukdalam. Pakaian yang saya kenakan baju sasirangan kuning, tapih habuk Chamuy, dan kopiah hitam III baru. Sementara sandal yang saya kenakan sebagai alas kaki menuju dan pulang dari masjid adalah sandal gabin baru warna hijau.
>Beberapa hari lalu Mama mendapat undangan acara arisan keluarga Udin Apul / Umanya Resti pada hari Ahad (11/07/2021) pukul 10.00 WITA. Undangan disampaikan melalui Umanya Madan.
>Jum’at pagi jual lima ekor itik japun remaja, ke pambalantikan langganan orang Bamban, sebesar Rp 180 ribu. Setelah ia pulang dari Pasar Kandangan. Sempat janjian di Bakarung sambil jalan, agar nanti singgah ke rumah, saya mau jual itik japun.
>Jum’at pagi, setelah menjual itik japun, saya ke Pasar Bagambir, beli korek talinga dan rarapan janggut.
>Jum’at pagi, ke kios Agustin Istiqomah Bakarung, dilayani Isti, beli BR hayam 2 kg, uyah, Le Minerale, hintalu jaruk, odol Pepsodent, dan silet Tatra.
>Berdasar info dari Bandi Puspa, saat saruan di tempat Laila Riza, Jum’at setelah shalat Subuh, dapat saya ketahui kalau Mita BPD mengajak warga RT 2 ikut rekreasi ke Pantai Asmara, Kabupaten Tanah Laut, naik bus. Tapi harinya saya tidak tahu. Itu sebagai pengabulan janji politiknya saat mencalon jadi anggota Badan Perwakilan Desa (BPD) Desa Angkinang Selatan beberapa bulan silam. Bagaimana nanti bagi calon Pambakal, apakah punya janji politik yang sama, atau bisa lebih lagi?
>Ada arti istilah baru di masa pandemi Covid-19 ini. Apa itu PAGEBLUK?
>Pasangan artis dan orang baduit Ardi Bakeri dan Nia Ramadhani, beserta sopirnya kesandung kasus narkoba. TV One tak ada mengabarkan, baik itu berita, rekaman video maupun running text, tak ada sabatik-batik. Sementara stasiun televisi lain begitu gencarnya memberitakan, terutama Kompas TV.
>Sayangi dirimu, sayangi diri orang lain, berhentilah merokok.
>Beda dulu dengan sekarang, di Hangkinang.
[KAMIS, 8 JULI 2021]
>Hujan gerimis mengguyur Angkinang Selatan, di petang Kamis.
>Sebagian siswa baru, Kelas VII MTsN 3 HSS Tahun Pelajaran 2021/2022 manabus emblem, Kamis pagi, ke tempat Bapak H Didi.
>Kamis pagi, saya lihat Iwan Putun memakai baju kaos lengan panjang. Di belakang baju ada tulisan SATGAS ANGSEL. Juga hal yang sama saya lihat, seorang perangkat desa perempuan yang keluar kantor menuju arah Kandangan, memakai baju yang sama. Mungkin hanyar babagi.
>Malam Jum’at, menikmati kerupuk unyil ditemani segelas air mineral.
[SENIN, 28 JUNI 2021]
>Senin sore, Iyang memberi dapur nagara dan pisau. Ia tengah membenahi barang-barang yang ada di rumah sewaan, ia akan pindah ke rumah orangtuanya di samping SMAN 1 Angkinang.
>Ke kios Agustin Istiqomah Bakarung, Senin siang, dilayani ibunya, beli BR hayam 2 kg.
>Saat berada di warung Mama Icha, Senin pagi, Amid Salau, bercerita kepada saya, ternyata ia alumni MTsN Angkinang angkatan Agus, Mini, Uus, Idim, Zaki, dll. Sampai saat ini, kata Amid, ia kerap hadir bila ada undangan silaturrahmi sesama alumni. Seperti saat pesta perkawinan atau buka puasa bersama. Hubungan tetap terjalin erat hingga sekarang, apalagi ditunjang dengan adanya aplikasi WA, yang termudahkan dengan adanya grup alumni. Rata-rata, kata Amid, temannya sudah berkeluarga. Sementara ia sendiri masih belum berkeluarga. Jadilah secara bercanda, kata Amid, ia masih belum beruban, sementara temannya yang laki-laki sudah bahuban barataan.
[SENIN, 28 JUNI 2021]
>Senin siang jelang sore, orang tua Putera Hernandi, siswa MTsN 3 HSS Kelas IX asal Tawia yang baru tamat, datang ke rumah. Bawa raport minta dihitungkan nilai rata-rata, mau daftar ke SMK. Tetapi saya bilang tak bisa. Karena yang bisa cuma Ibu Atma dan Ibu Sri di Tata Usaha (TU). Untuk itu saya sarankan ayah dan ibu Putera Hernandi ke Rantawan, ke tempat Ibu Sri. Dengan patokan rumah Ibu Nurhasanah. Karena Ibu Sanah teman dengan Umanya Putera Hernandi. Saya katakan rumah Ibu Sanah TU, sekitar beberapa ratus meter dari Majelis Ta’lim Rantawan.
>Ada acara apa di Barabai buhan Bapak Plt Kamad, Ibu Kepala TU, Sanah TU, Wahid TU, dan Bapak Hasmiadi, Selasa.
>Agni Natasya Nurkamila Nafisa, anak H Didik Kusmini datang ke madrasah, Senin pagi, naik mobil menyetir sendiri dengan temanya. Urus raport untuk mendaftar masuk SMA.
>Senin pagi jelang siang, ibu-ibu di RT 3 Desa Angkinang Selatan menunggu kehadiran Rahma, urusan pinjaman keuangan. Tapi yang ditunggu tak kunjung datang. Kata Yamah, Rahma itu berasal dari Amuntai. Yang menunggu ada Lia Usuf, Bini Udin Gambut, Bini Amid, Ilun, dll. Kemudian ada kabar terbaru dari Nani Nanan, dari rencana semula pukul 11.00 menjadi pukul 14.00 WITA. Mendengar kabar itu mereka pulang ke rumah masing-masing. Karena ada gawian lain. Sementara waktu masih lama.
[SELASA, 15 JUNI 2021]
>Sekitar pukul 08.30 WITA, Selasa pagi, lewat pengeras suara Langgar Al Kautsar, Bandi Puspa mengumumkan telah berpulang ke Rahmatullah, anggota keluarga Bini Tatam, saya lupa nama dan jenis kelaminnya. Meninggal di Samarinda, dan akan dibawa pulang ke Angkinang. Dimakamkan di alkah keluarga, belakang Kantor Kecamatan Angkinang. Untuk warga yang ingin melayat bisa datang ke rumah Ibu Muzalifah / Mamanya Untung Muhan di dekat SMPN 1 Angkinang.
>Alangkah senangnya hidup Dugal. Hidup sederhana apa adanya kada kaya urang. Tapi apa yang diinginkan selalu nyata di depan mata. Ingin lengkeng dan anggur, ada dihadapan. Ambil duit di ATM, ingin beli ini itu. Rarapan janggut, sabun mandi, kayu bapangkih Yudi Mandampa, bayar teve kabel, beli anak itik japun 15 ekor, kotak sayur Kani, jaket, sandal, sepatu, baju hem gasan ke kantor, celana panjang hitam, baju muslim lengan panjang dan lengan pendek, tapih, celana pendek dua lembar, perbaiki rumah terutama lantai yang sudah japuk dan baluang, juga dinding rumah yang lungkap, sedekah, bayar hutang, dsb.
>Selasa pagi di rumah saja, tidak ke tempat kerja, lagi malas.
>UMKM alat musik tradisional digeluti anak AW Syarbaini, Barikin, Kecamatan Haruyan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Adik dari Lufi Anderiani, saya lupa namanya. Untuk cari nafkah sekaligus turut melestarikan kesenian dan budaya Banjar.
[JUM’AT, 3 APRIL 2020]
>Shalat Subuh di Langgar Al Kautsar, Jum’at, Imam Yus’an, dan Muazin Sariansyah. Posisi saya saat shalat shaf depan kanan. Samping kanan Sariansyah, dan samping kiri Rasyidi.
>Ke Pasar Bagambir, Jum’at pagi. Beli tahu, tempe, dan pisang manurun.
>Ke warung Mama Syahrina Mardhatina, samping rumah H Ijun Fahmi. Menikmati nasi kuning berlauk hati, ditemani secangkir teh manis, Rp 12 ribu.
>Ke kios Umanya Ahyar, beli tepung terigu dan minyak goreng.
>Kata Pambakal Ahyar, ambil segi baiknya saja, karena wabah pandemi Covid-19 yang melanda negara kita, shalat Jum’at ditiadakan, diganti dengan shalat Dzuhur di rumah saja. Nanti akan ada rapat membahas hal tersebut.
>Sawat ke tempat kerja. Biasa, saya mem- print out artikel Mongabay Indonesia, setelah dirasa cukup, lalu saya pulang ke rumah.
>Di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), sesungguhnya cukup banyak sumber berita atau bahan tulisan bertema lingkungan yang bisa diangkat ke permukaan.
>Shalat Maghrib di Langgar Al Kautsar, malam Sabtu, Imam H Mastur, dan Muazin Rasyidi. Posi saya saat shalat shaf depan kanan. Samping kanan Rizal, dan samping kiri H Imi.
[SENIN, 24 FEBRUARI 2020]
>Usai shalat Isya, malam Selasa, di Langgar Al Kautsar, ke kios Umanya Ahyar beli silet, bilau, Spirite, Teh Gelas, permen, dan wadai.
>Imam shalat Maghrib di Langgar Al Kautsar, malam Selasa Bahrudin. Posisi saya saat shalat shaf depan kanan.
>Informasi malam Selasa, dari pengeras suara Masjid Besar Al Aman Angkinang, bahwa pada hari Rabu (26/02/2020) air PDAM tidak mengalir selama satu hari. Ada pemeliharaan jaringan.
>Kata Amud di Pasar Angkianang, pada malam Senin, buhan Majelis mengadakan layar tancap relawan Posko Induk siaran langsung Haul ke 15 Guru Sekumpul Tahun 2020 M / 1441 H.
>Bedah Rumah Baru GTV, malam Selasa, Keluarga Pak Rofiq, pencari genjer dan tutut di Bekasi. Isterinya bernama Nurjanah.
>Ini Talkshow di Net TV, malam Selasa, Padi Reborn.
>Shalat Isya di Langgar Al Kautsar, malam Selasa, Imam Bahrudin. Posisi saya saat shalat shaf depan kanan. Samping kanan Harmuni, dan samping kiri Rizal.
[AHAD, 12 APRIL 2020]
>Daun pisang, bisa digunakan untuk pembungkus makanan dan masakaan. Agar tidak cepat basi. Nasi bungkus, kacang rebus, pais, dsb. Juga untuk lontong. Jenis pisang yang daunnya umum dipakai adalah pisang awa dan pisang manurun. Karena memang pisang jenis ini yang dominan ditanam.
>Shalat Maghrib di Langgar Al Kautsar, malam Senin, Imam H Mastur, dan Muazin Rasyidi. Posisi saya saat shalat shaf depan kiri. Samping kanan H Hamdan, dan samping kiri dinding Langgar Al Kautsar.
>Usai shalat Maghrib di Langgar Al Kautsar ada mahaul H Sagir, keluarga Bahrudin. Pemimpin pembacaan Surah Yasin dan Tahlil Yus’an. Doa Haul H Mastur. Menu nasi bungkus dengan lauk hayam karih. Dapat dua bungkus, satu dimakan saat di Langgar Al Kautsar, satu dibarakat ke rumah untuk orang tua.
>Shalat Isya di Langgar Al Kautsar, malam Senin Imam H Mastur, dan Muazin Bandi Puspa. Posisi saya saat shalat shaf depan kanan. Samping kanan Iyun Ashar, dan samping kiri Rizal.
>Usai shalat Isya, malam Senin, ke tempat Rusinah, seberang jembatan Pasar Angkinang. Ada selamatan rumah baru, yang megah bak istana. Pembacaan Surah Yasin dan Do’a Selamat dipimpin oleh Ustadz Sairazi. Menu daging sapi / kambing.
[KAMIS, 5 MARET 2020]
>Usai shalat Maghrib, malam Jum’at, di tengah guyuran hujan ke kios Danti Uwat. Ambil beras KKS. Saat di sana sudah ada Umanya Kari, Ani Mudah dan Lakinya, dan Acil Ibar. Nominal KKS tambah lagi dari semula Rp 150 ribu menjadi Rp 200 ribu. Saya ambil paket beras tambah telor itik. Telor itiknya sebanyak 12 butir.
>Shalat Maghrib, malam Jum’at, di Langgar Al Kautsar, Imam Rasyidi. Posisi saya saat shalat shaf depan kiri. Samping kanan Husai HG, dan samping kiri Anak Yati Yus’an.
>Ini Talkshow Net TV, malam Jum’at, ada binturong. Ada Nunung, dengan Co Host Raffi Ahmad.
>Nonton film Million Dollar Crocs di teve kabel, malam Jum’at. Amao panggilan buaya yang ada dalam cerita di film itu.
>Nurlaili datang ke Ruang Tata Usaha (TU) ambil ijazah dengan ibunya. Rencana ia akan pindah ke Banjarmasin, juga adiknya Angga Fahriza (Kelas VII A). Sementara menunggu, surat ada tempat dari sekolah yang dituju. Kemarin ayah Nurlaili dan Angga, bernama Yazid Fahri atau Titit meninggal dunia dan dimakamkan di Pulantan, karena sakit. Titit, kakak kandung dari Ahmadi atau Edi Kancil, teman saya waktu SD.
>Baganangan.
>Harga gula pasir di kios Danti Uwat Rp 18 ribu satu kilogram.
[RABU, 3 JUNI 2020]
>Sekitar pukul 09.00 WITA, Rabu saya malawat ke tempat (alm) Suni / Abahnya Mita, di belakang rumah Uwat. Saya memarkir sepeda motor d tepi jalan tak jauh dari kios Danty Uwat. Jarak dari jalan raya ke rumah Mita, tempat Suni disemayamkan sekitar 100 meter. Saat saya datang sudah banyak orang duduk di bawah tenda terpal yang dipasang. Baru sekarang saya ke sana. Dulu beberapa tahun silam saya sering ke tempat itu. Dulu padang sabat, sekarang banyak bangunan rumah baru. Saya menyalami satu-persatu orang, yang hadir, lalu duduk di kursi plastik yang sudah disiapkan. Sempat berbincang singkat dengan Herry Uwat seputar perkembangan wabah Corona di Banua. Sekitar sejam di sana saya pamit untuk kembali ke tempat kerja.
[RABU, 12 AGUSTUS 2020]
>Shalat Subuh di Langgar Al Kautsar, Rabu, Imam Yus’an, Muazin Sariansyah, dan Pembaca Do’a H Mastur. Posisi saya saat shalat shaf depan tengah. Samping kanan Rasyidi, dan samping kiri Bandi Puspa. Pakaian yang saya kenakan baju muslim habuk, tapih bigi raman etnik, dan kopiah hitam lawas. Jamaah selain saya ada H Mastur, Bandi Puspa, Chamuy, Sariansyah, H Imi, Rasyidi, Anak Budi RT, dan Amly.
>Shalat Maghrib di Langgar Al Kaustar, malam Kamis, Imam H Mastur, dan Muazin H Mastur / Bandi Puspa. Posisi saya saat shalat shaf depan kanan. Samping kanan dinding Langgar, dan samping kiri Amud. Pakaian yang saya kenakan baju muslim biru lusuh, tapih kuning hitam, dan kopiah hitam lawas.
>Usia shalat Maghrib di Langgar Al Kautsar, malam Kamis, ke Apotek Ari. Beli obat asma Luvisma dan Bupacaryl, serta susu biruang. Ada juga Kacit beli obat. Saya dilayani Hikmah anak Darsani Pakumpayan, alumni MTsN 3 HSS. Mungkin ia praktek kerja, kebetulan sekolah di SMK Farmasi Barabai.
>Kata Tami Salam, Idil Taniran, alumni MTsN 3 HSS, lulusan JPOK Banjarbaru, Rabu pagi, menikah.
[SENIN, 16 MARET 2020]
>Usai shalat Isya, Hj Asa memberi barakat dua bungkus nasi, katanya untuk orang tua saya.
>Senin pagi, teman-teman saruan ke tempat mertua H Didi di Palangsatan. Aruh apa? Saya tak ikut saruan.
>Ini Talkshow, malam Selasa di Net TV, sebagai tamu ada Vina Panduwinata, Mentari.
>Usai shalat Isya, Bandi Puspa manyaru jamaah semua untuk hadir saruan, Selasa siang pukul 14.00 WITA, yang menjamu Hj Yana.
>Mentari sibuk menulis lagu sendiri.
>Surprise ibunya Vina Panduwinata yang berusia sekitar 95 tahun. Suka lagu metal. Bengawan Solo. Punya anak 10 orang, Vina Panduwinata anak ke 8. Dari Manado ke Ambon.
[SELASA, 17 MARET 2020]
>Shalat Dzuhur, Selasa, Imam Yus’an, dan Muazin Sariansyah. Posisi saya saat shalat shaf depan kanan. Samping kanan Bandi Puspa, dan samping kiri Rizal.
[KAMIS, 17 DESEMBER 2020]
>Kamis sore sekitar pukul 16.30 WITA, angin kencang melanda Angkinang Selatan dan sekitarnya. Juga ada hujan gerimis. Angin kencang itu seperti saya lihat, menyebabkan atap seng lepas dari tempatnya. Seperti rumah sewaan Iyang, atap sengnya terlepas. Sementara atap seng rumah milik kami bergoyang-goyang saja. Semoga semuanya aman-aman saja.
>Ingin segera menurunkan berat badan. Sudah mencapai 75 kilogram sekarang. Orang-orang bilang saya semakin balamak. Ada yang bertanya, kenapa saya sampai bisa balamak, saya jawab gawian makan guring haja.
>Impian terbesar Dugal baingunan unggas secara besar-besaran, dengan kandang umbaran di belakang rumah. Kandang dari tali plastik, tiang galam, dan paring bakabat. Ada ratusan ekor jenis unggas yang dipelihara. Tapi tentunya yang memiliki potensi cukup bagus untuk dipelihara dan dibudidayakan. Ada 50 ekor belibis, 10 ekor angsa, 10 ekor ayam kalkun, 10 ekor ayam hutan, 100 ekor ayam bangkok, 100 ekor ayam Joper / KUB , 100 ekor itik japun, 50 ekor itik jenis lain, dan 100 ekor ayam kampung biasa. Setiap hari pasar mingguan Dugal akan datang untuk berburu ternak unggas. Hari Senin ke Pasar Birayang, Selasa ke Pasar Pantai Hambawang, dan Jum’at Pasar Bagambir. Bila menarik perhatian, Dugal akan membeli ternak unggas tersebut. Selain pasar mingguan Dugal juga berburu ke beberapa daerah, seperti ke Gunung Manau, Kabupaten Balangan untuk ayam bangkok, dan ke Alabio atau Amuntai, Kabupaten HSU untuk itik japun dan sejenis.
[JUM’AT, 19 JUNI 2020]
>Shalat Isya di Langgar Al Kautsar, malam Sabtu, Iman Yus’an, dan Muazin Bandi Puspa. Posisi saya saat shalat shaf depan kanan. Samping kanan Iki Bahrudin, dan samping kiri Iki Bahrudin. Pakain yang saya kenakan baju muslim habuk, dan tapih bigi raman etnik. Penggulung pasahapan putih Kacit.
>Usai shalat Isya singgah ke kios Ida. Beli mie instan, air mineral botol, snack, Teh Gelas.
>Seorang pengunjung warung Mama Icha, saya tak tahu namanya, tapi sering lihat dia, memutar hasil unjunan lewat ponselnya, berupa udang galah. Saya samar-samar mendengarnya, apakah tempat maunjun itu di daerah Bayur Simpur, atau di tempat lainnya.
>Rutinitas malam usai shalat Isya. Sebelum pergi tidur, saya membaca print-out Mongabay Indonesia, menulis puisi, denger radio, lihat teve, dsb.
>Sandiwara Radio di Amandit FM Kandangan, malam Sabtu, pukul 22.00 WITA, mengetengahkan judul Pelangi di Atas Glagah Wangi. Ada dialog cerita Sunang Bonang dan Abdurrahim.
>Yang tidak saya senangi siaran radio swasta di daerah saya adalah adanya iklan promosi. Dimana untuk saat ini yang mendominasi adalah obat herbal / kesehatan.
[SELASA, 3 NOVEMBER 2020]
>Ke Pasar Pantai Hambawang, Selasa, bagunting ke tempat paguntingan orang Rantau Kaminting yang berusia sekitar 73 tahun. Kemudian saya beli anak itik peking 15 ekor, seharga Rp 130 ribu.
>Salabiah / Isal, Umanya Abidah Pakumpayan meninggal dunia di RS Kandangan.
>Shalat Dzuhur di Langgar Al Kautsar, Selasa, Imam H Mastur, dan Muazin Bandi Puspa. Posisi saya saat shalat shaf depan kanan. Samping kanan Abin, dan samping kiri Kaspul Madah. Pakain yang saya kenakan baju muslim biru, tapih kuning hitam, dan kopiah hitam ventilasi.
>Usai shalat Dzuhur, Selasa siang, ke tempat Iyang beli mie instan, satrup es, dan kerupuk.
>Shalat Maghrib di Langgar Al Kautsar, malam Rabu, Imam Kaspul Madah, dan Muazin Lakum. Posisi saya saat shalat shaf kedua tengah. Samping kanan Abin, dan samping kiri Bahrudin. Pakaian yang saya kenakan baju muslim hijau, tapih bigi raman etnik, dan kopiah hitam lawas.
>Usai shalat Maghrib, malam Rabu, ke tempat Umanya Iril. Ada acara aruh manyaratus ibunya, Purnama binti Yasin. Pemimpin pembacaan Surah Yasin Husai HG, Tahlil dan Do’a Kaspul Madah. Posisi saya saat aruh itu samping kanan Rizal, dan samping kiri Ipit Ajam. Menu yang disajikan berupa nasi bungkus, isinya nasi kuning berlauk haruan masak habang. Juga ada puracit.
[SABTU, 23 MEI 2020]
>Kada pamaasian, istilah bahasa Banjar yang berarti suka melakukan pelanggaran, tidak mematuhi aturan yang sudah ditetapkan. Seperti saat pandemi covid-19 yang melanda termasuk dunia termasuk juga Banua. Banyak orang yang terserang corona diduga karena kada pamaasian tadi. Dimana pemerintah sudah memberitahukan aturan menghadapi virus ini. Akan tetapi banyak yang abai, bahkan terkesan meremehkan. Seperti cuci tangan dengan sabun di air yang mengalir, memakai masker, di rumah saja kalau memang tidak ada keperluan mendesak.
>Menu buka puasa Ramadhan 1441 H, hari terakhir, Sabtu, yang saya nikmati ada pacal, ketupat, lapat, haruan masak habang, teh manis, dan puracit berkuah satrup.
>Rejeki berlimpah akhir Ramadhan 1441 H di rumah. Ada paket Ramadhan dan zakat beberapa orang. Ada beras, mie instan, sarden, wadai marie, minyak goreng, dsb.
>Kupon Zakat Fitrah Langgar Al Kautsar diserahkan Harmuni, sementara Masjid Besar Al Aman Angkinang diserahkan oleh Nanang. Untuk pengambilannya setelah shalat Isya, malam Ahad.
>Sepi memang tanpa hiburan itu. Sehingga hanya bisa bersabar saja di malam Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 H, malam Ahad. Hanya bisa mendengarkan suara kembang api yang disulut ke langit oleh orang baduit yang ada di kampung saya. Sementara itu pesawat televisi tak bisa dinikmati, gambar ada suara tidak ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar