Akhir minggu lalu menjadi hari yang
istimewa bagi beberapa orang yang beruntung. Mereka adalah pelajar dan guru
peserta Lomba Menulis Cerita Pendek (Cerpen) yang dilaksanakan Yayasan Adaro
Bangun Negeri (YABN) bekerjasama dengan Rumah Belajar Saraba Kawa.
September ceria mereka tutup bersama
penulis kondang Balada si Roy, Gol A Gong, yang jauh-jauh hari meluangkan waktunya
untuk berbagi pengalaman menulisnya kepada pecinta literasi di bumi Saraba Kawa
ini.
Kegiatan ini diawali dengan sambutan
dari Deputi Direktur YABN, Ignatius Iryanto, yang berpesan kepada peserta agar
bisa giat dalam menulis. “ Giatlah menulis karena menulis bukan hanya
memberikan kontribusi kepada diri sendiri tapi juga bermanfaat untuk bangsa dan
negara,” ujar Ignatius.
Tercatat 108 peserta, terdiri dari
pelajar SD, SMP, SMA dan guru hadir memadati Gerdung Informasi Pemerintah
Kabupaten Tabalong, tempat acara dilangsungkan.
Mereka pun menghabiskan akhir
pekannya untuk mengikuti workshop menulis bersama penulis yang bernama asli
Heri Hendrayana Harris. Gol A Gong hadir tidak sendiri tapi bersama keluarganya
yang juga penulis. Sang isteri, Tias Tatanka, dikenal melalui cerita-cerita
tematik penuh makna di beberapa novel anak, seperti Lukisan Aini, Jangan
Panggil Aku Cupu, dan Firman Bukan Anak Preman.
Juga turut diboyong, Ananda Bella,
sang penulis Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK) dengan beberapa karya novel anak
seperti Selimut Cassandra dan Super Manda. Pada pelaksanaan ini peserta
workshop dibagi menjadi tiga kelompok sesuai kategori dalam lomba menulis cerpen.
Kategori A terdiri dari peserta kelompok usia 10-15, kategori B untuk usia
16-20 tahun dan kategori C untuk seluruh guru di Kabupaten Tabalong.
Selama dua hari keluarga penulis ini
menciptakan gempa literasi dengan cara yang sangat unik dan heboh dalam berbagi
pengalaman di dunia literasi dan terus menyemangati peserta workshop untuk
terus menggiatkan di dunia literasi dan terus menyemangati peserta workshop
untuk terus menggiatkan literasi. “Membaca buku bisa menunda umur, menulis buku
bisa memperpanjang usia,” ungkap Gol A Gong disela penyampaian materi.
Menurut Gol A Gong, menulis itu
sebenarnya gampang asalkan tahu tema yang lagi populer di tengah masyarakat.
Secara umum buku yang laku dipasaran biasa mengusung tema populer (soap opera
convention), seperti cinta terlarang, persahabatan, pertikaian dua keluarga,
petulangan, Cinderella syndrome (si miskin mencintai si kaya atau sebaliknya),
odipus complex (yang muda mencintai yang tua), dan komedi romantis.
Sejak dahulu tema tersebut selalu
laku dipasaran. Yang membedakannya adalah ketajaman alur dan plot cerita.
Dengan menggunakan metode jurnalistik menulis jadi mudah. Setiap tulisan harus
mengandung unsur 5W+1H (What, Who, When, Where, Why and How).
Dikesempatan tersebut Gol A Gong juga berbagi tips membuat judul.
“Judul maksimal terdiri dari 4 kata saja, semakin pendek judul daya tariknya
akan makin kuat,” ungkapnya. Tips berikutnya adalah nama pena. Nama pena
merupakan nama beken untuk sang penulis. Contohnya seperti Boim Lebon yang
bernama asli Sudiyanto, Asmarani Rosalba, yang lebih dikenal dengan nama Asma
Nadia, atau seperti JK Rowling, penulis Harry Potter, yang punya nama asli
Joanne Rowling.
Sama halnya seperti judul, nama pena
yang gampang diingat akan memiliki nilai jual lebih dibandingkan nama yang
digunakan sehari-hari. Gol A Gong juga menyampaikan secara umum cerpen karya
anak-anak Banua sangat bagus. Terlihat dari penguasaan teoritis yang tergambar
dalam cerpen yang ditulis.
Hanya penempatan tanda baca yang kurang
pas menyebabkan tulisan menjadi kehilangan ruhnya. “ Semua peserta harus lebih
rajin membaca dan menulis lagi,” tambah Tias Tatanka yang diamini sang anak
Bella.
Sebagai penutup Gol A Gong dan Tias
Tatanka berpesan agar bisa menjadikan realita di sekitar untuk sumber ide
karena semua dimulai ketika kata-kata disusun. Acara diakhiri dengan penyerahan
hadiah bagi para pemenang lomba penulisan cerpen serta paket bantuan buku dari
Asia Foundation (Books for Asia) kepada 16 ambin baca yang ada di Kabupaten Tabalong.
(Tim
Pendidikan YABN)
Sumber : Banjarmasin Post, Senin, 6 Oktober 2014,
Halaman 5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar