Rabu, 08 Oktober 2014

Gempa Literasi Ciptaan Sang Maestro Gol A Gong

Rabu, 8 Oktober 2014


            Akhir minggu lalu menjadi hari yang istimewa bagi beberapa orang yang beruntung. Mereka adalah pelajar dan guru peserta Lomba Menulis Cerita Pendek (Cerpen) yang dilaksanakan Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) bekerjasama dengan Rumah Belajar Saraba Kawa.
            September ceria mereka tutup bersama penulis kondang Balada si Roy, Gol A Gong, yang jauh-jauh hari meluangkan waktunya untuk berbagi pengalaman menulisnya kepada pecinta literasi di bumi Saraba Kawa ini.
            Kegiatan ini diawali dengan sambutan dari Deputi Direktur YABN, Ignatius Iryanto, yang berpesan kepada peserta agar bisa giat dalam menulis. “ Giatlah menulis karena menulis bukan hanya memberikan kontribusi kepada diri sendiri tapi juga bermanfaat untuk bangsa dan negara,” ujar Ignatius.
            Tercatat 108 peserta, terdiri dari pelajar SD, SMP, SMA dan guru hadir memadati Gerdung Informasi Pemerintah Kabupaten Tabalong, tempat acara dilangsungkan.
            Mereka pun menghabiskan akhir pekannya untuk mengikuti workshop menulis bersama penulis yang bernama asli Heri Hendrayana Harris. Gol A Gong hadir tidak sendiri tapi bersama keluarganya yang juga penulis. Sang isteri, Tias Tatanka, dikenal melalui cerita-cerita tematik penuh makna di beberapa novel anak, seperti Lukisan Aini, Jangan Panggil Aku Cupu, dan Firman Bukan Anak Preman.
            Juga turut diboyong, Ananda Bella, sang penulis Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK) dengan beberapa karya novel anak seperti Selimut Cassandra dan Super Manda. Pada pelaksanaan ini peserta workshop dibagi menjadi tiga kelompok sesuai kategori dalam lomba menulis cerpen. Kategori A terdiri dari peserta kelompok usia 10-15, kategori B untuk usia 16-20 tahun dan kategori C untuk seluruh guru di Kabupaten Tabalong.
            Selama dua hari keluarga penulis ini menciptakan gempa literasi dengan cara yang sangat unik dan heboh dalam berbagi pengalaman di dunia literasi dan terus menyemangati peserta workshop untuk terus menggiatkan di dunia literasi dan terus menyemangati peserta workshop untuk terus menggiatkan literasi. “Membaca buku bisa menunda umur, menulis buku bisa memperpanjang usia,” ungkap Gol A Gong disela penyampaian materi.
            Menurut Gol A Gong, menulis itu sebenarnya gampang asalkan tahu tema yang lagi populer di tengah masyarakat. Secara umum buku yang laku dipasaran biasa mengusung tema populer (soap opera convention), seperti cinta terlarang, persahabatan, pertikaian dua keluarga, petulangan, Cinderella syndrome (si miskin mencintai si kaya atau sebaliknya), odipus complex (yang muda mencintai yang tua), dan komedi romantis.
            Sejak dahulu tema tersebut selalu laku dipasaran. Yang membedakannya adalah ketajaman alur dan plot cerita. Dengan menggunakan metode jurnalistik menulis jadi mudah. Setiap tulisan harus mengandung unsur 5W+1H (What, Who, When, Where, Why and How).
            Dikesempatan tersebut  Gol A Gong juga berbagi tips membuat judul. “Judul maksimal terdiri dari 4 kata saja, semakin pendek judul daya tariknya akan makin kuat,” ungkapnya. Tips berikutnya adalah nama pena. Nama pena merupakan nama beken untuk sang penulis. Contohnya seperti Boim Lebon yang bernama asli Sudiyanto, Asmarani Rosalba, yang lebih dikenal dengan nama Asma Nadia, atau seperti JK Rowling, penulis Harry Potter, yang punya nama asli Joanne Rowling.
            Sama halnya seperti judul, nama pena yang gampang diingat akan memiliki nilai jual lebih dibandingkan nama yang digunakan sehari-hari. Gol A Gong juga menyampaikan secara umum cerpen karya anak-anak Banua sangat bagus. Terlihat dari penguasaan teoritis yang tergambar dalam cerpen yang ditulis.
            Hanya penempatan tanda baca yang kurang pas menyebabkan tulisan menjadi kehilangan ruhnya. “ Semua peserta harus lebih rajin membaca dan menulis lagi,” tambah Tias Tatanka yang diamini sang anak Bella.
            Sebagai penutup Gol A Gong dan Tias Tatanka berpesan agar bisa menjadikan realita di sekitar untuk sumber ide karena semua dimulai ketika kata-kata disusun. Acara diakhiri dengan penyerahan hadiah bagi para pemenang lomba penulisan cerpen serta paket bantuan buku dari Asia Foundation (Books for Asia) kepada 16 ambin baca yang ada di Kabupaten Tabalong. (Tim Pendidikan YABN)

Sumber : Banjarmasin Post, Senin, 6 Oktober 2014, Halaman 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jembatan MTsN 3 HSS Jumat Pagi

 Jumat, 26 April 2024 Melihat kondisi jembatan kayu ulin MTsN 3 HSS, pada hari Jumat (26/04/2024) pagi. (ahu)