Cover depan buku Menjemba Jejak Berlari
Profil penulis : Aliman Syahrani
Cover depan dan belakang buku Menjemba Jejak Berlari
Aisyatur Ridha, Pelajar Kelas VII A MTsN Angkinang
Sedang membaca buku Menjemba Jejak Berlari
BUKU BARU ALIMAN SYAHRANI
Judul :
Menjemba Jejak Berlari (Dindang Ligun
Karasmin
Hulu Sungai Selatan
)
Penulis : Aliman
Syahrani
Cetakan : I, Desember
2012
Terbitan : Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Hulu Sungai
Selatan
Tebal : 74 Halaman
Jumlah Foto : 17 buah
Di tengah miskinnya penerbitan buku di Kabupaten Hulu Sungai
Selatan ada secercah harapan muncul. Aliman Syahrani kembali menerbitkan buku barunya.
Buku itu berjudul Menjemba Jejak Berlari. Buku ini terbitan Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata HSS. Memuat jenis kesenian yang ada di Bumi Antaludin.
” Buku ini sangat bagus karena
kita dapat mengetahui perkembangan
kesenian yang ada di
Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Hingga sebagai warga HSS patut untuk melestarikannya,” ujar Aisyatur Ridha, siswa kelas VII A MTsN
Angkinang.
Dalam buku ini ada ditulis tentang Suling Bamban. Yang selama
ini jadi buruan saya untuk ditulis.
Musik Suling Bamban adalah jenis alat musik tiup yang
dimainkan secara improvisasi terdiri atas piston 2 buah dan pengiring 9 buah,
gendang, tambur, tok-tok dan ganggiring.
Musik ini hampir serupa dengan tanjidor. Dinamakan Suling Bamban karena berasal
dari Desa Bamban Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Musik Suling Bamban digunakan untuk mengarak pengantin atau
menyemarakkan pertandingan sepakbola. Pada masa jayanya, Musik Suling Bamban
dipergunakan sebagai hiburan ketika mengisi acara-acara resmi pemerintah hingga
diundang ke luar daerah. Kelompok Musik Suling Bamban yang pernah ada ialah grup
Buluh Marindu asal Desa Bamban. Sangat disayangkan Musik Suling Bamban kini
terancam punah.
***
Beragam aliran dan jenis kesenian yang termuat dalam buku
ini, dan menjadi milik masyarakat HSS, dapat dikelompokkan berdasarkan jenisnya
seperti teater tradisional, teater tutur, tari, musik, sastra, seni rupa, seni
kriya, beladiri, dsb. Untuk mendokumentasikan
dan mengetahui secara jelas kesenian yang berkembang dan pernah atau masih
hidup di HSS, tujuan itulah yang menjadi dasar utama penulisan buku ini, yang
dengan berbagai keterbatasan, disebutkan secara singkat satu-persatu menurut
jenisnya.
Kesenian rakyat HSS yang termuat dalam buku ini bertitik berat pada kesenian lokal yang lahir dan berkembang
di masyarakat HSS, baik yang masih atau pernah ada dan berkembang dikalangan pendukungnya, maupun yang hampir atau sudah
punah. Kesenian tradisional dari daerah lain baik dari Kalsel
sendiri maupun yang berasal dari luar, yang kemudian mendapat pengaruh lokal
Banjar atau HSS, yang juga pernah atau masih berkembang di HSS, juga dimasukkan
dalam buku ini dan dianggap sebagai kesenian rakyat masyarakat HSS.
Transformasi unsur-unsur luar sebagai akibat kemajuan
dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, membawa efek yang sangat digdaya
dalam membawa aura kepunahan terhadap warisan budaya saat ini. Jika tidak
segera dilestarikan melalui berbagai upaya dan kegiatan, dimungkinkan
nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya juga ikut langlam besertanya, tak
terkecuali nilai-nilai kearifan lokal yang sekian lama sudah menyurapat dalam
sekian ragam kesenian rakyat di HSS selama ini. Kehadiran buku ini berikhtiar
mengimbangi gerusan transformasi unsur-unsur luar yang setiap saat bisa menggeruskan
kepunahan dengan niscaya itu.
***
Jenis
kesenian yang termuat dalam buku Menjemba Jejak Berlari :
SENI TEATER RAKYAT
Mamanda, Wayang Gung, Wayang Urang, Wayang
Kulit, Abdul Muluk Cabang, Tatayungan
SENI TARI
Tari Tradisional : Tari Balian,
Tari Kanjar, Tari Babangsai, Tari Gintur. Tari Klasik: Tari Topeng.
Tari Rakyat: Tari Japin, Tari
Baksa, Tari Gandut, Tari Kuda Gipang, Tari Rudat, Tari Sinoman, Tari Ladun /
Baladun, Tari Babujukan.
SENI MUSIK
Kuriding, Kurung-Kurung,
Panting, Musik Bumbung, Suling Bamban, Musik Keroncong.
SENI SASTRA
Syair, Pantun, Madihin, Lamut,
Andi-Andi, Kisah
SENI RUPA
Seni Topeng, Seni Patung, Seni
Lukis
SENI KRIYA
Mengayam, Ukir, Kuningan,
Gerabah, Janur
SENI BELADIRI
Kuntau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar