Jum'at, 4 Februari 2011
Usai shalat Dzuhur di Padang Batung aku dan temanku pergi ke Loksado. Kali ini tujuan kami adalah Malaris. Perjalanan kali ini terasa cukup melelahkan. Beberapa kali kami berhenti. Singgah di tepi jalan sebelum Tanuhi. Minum Panther dingin. Sisa dari jalan-jalan ke Birayang. Ah segar....
Kucoba menghubungi rekanku Sofan wartawan Media Kalimantan yang bertugas di HSS. Juga Ida Laeny wartawati Barito Post di HSS. Aku ingin tahu kenapa banyak pejabat HSS yang lewat dari arah Loksado, ada acara apa? Oh ternyata ada acara silaturrahmi juriat Amawang di Lumpangi.
Di Malaris bongkahan batu besar membuatku terpukau. Tapi hati ini menangis. Walau gemericik air kian ritmis. Aku ingin sendiri di sini.
Anak muda sedang camping. Warga mencari karet. Hasby Rifani, mahasiswa FH Unlam menyapa. Disini memang bagus untuk menenangkan diri.
Tapi sayang hujan lebat turun. Kami pulang. Berteduh di SDN Loklahung beberapa menit. Lumayan juga hujannya. Sempat terpikir untuk bermalam. Dimana nginapnya?
Tapi akhirnya hujan berhenti juga. Kamipun pulang, tentu dengan susah payah. Tanjakan yang teramat mengkhawatirkan.
Kucoba menghubungi rekanku Sofan wartawan Media Kalimantan yang bertugas di HSS. Juga Ida Laeny wartawati Barito Post di HSS. Aku ingin tahu kenapa banyak pejabat HSS yang lewat dari arah Loksado, ada acara apa? Oh ternyata ada acara silaturrahmi juriat Amawang di Lumpangi.
Di Malaris bongkahan batu besar membuatku terpukau. Tapi hati ini menangis. Walau gemericik air kian ritmis. Aku ingin sendiri di sini.
Anak muda sedang camping. Warga mencari karet. Hasby Rifani, mahasiswa FH Unlam menyapa. Disini memang bagus untuk menenangkan diri.
Tapi sayang hujan lebat turun. Kami pulang. Berteduh di SDN Loklahung beberapa menit. Lumayan juga hujannya. Sempat terpikir untuk bermalam. Dimana nginapnya?
Tapi akhirnya hujan berhenti juga. Kamipun pulang, tentu dengan susah payah. Tanjakan yang teramat mengkhawatirkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar