Jembatan Madrasah Tsanawiyah Negeri
(MTsN) 3 Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan, saat ini kondisinya
semakin memburuk dan memprihatinkan. Suara bergetar atau galataran kalau
dilewati baik sepeda, sepeda motor, traktor, dan mobil. Suara itu sangat
mengganggu pendengaran, hingga radius beberapa meter.
Karena sudah puluhan tahun lebih
usianya, jembatan yang melintasi sungai Angkinang itu perlu penanganan serius
oleh pihak berwenang. Banyak baut dan paku yang
lepas, jembatan bergoyang kalau dilewati. Juga ada bagian jembatan yang
bolong-bolong. Agar proses pendidikan di madrasah tersebut itu tak terganggu.
Kalau dibiarkan
begitu saja, tak ada perhatian maupun kepedulian, tentu sangat riskan sekali.
Jembatan berbahan kayu ulin dengan panjang sekitar 30 meter itu sangat vital
bagi MTsN 3 HSS.
Karena
satu-satunya sarana penyeberangan dari jalan raya / nasional menuju madrasah
yang beralamat di Jalan A Yani Km 7,5 Angkinang Selatan tersebut. Selain itu
warga setempat yang rumahnya dekat MTsN 3 HSS juga menggunakan jembatan itu
untuk kegiatan sehari-hari.
Mungkin para
petinggi daerah di Kabupaten HSS ada rasa kepedulian terhadap masalah ini.
Begitu pula dengan pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) HSS, apalagi
sang ketua adalah alumni MTsN 3 HSS. Mudahan jembatan ini segera diperbaiki
atau direnovasi, menjadi lebih baik lagi.
Juga untuk
kenyamanan proses pendidikan di MTsN 3 HSS. Selain itu warga Desa Angkinang
Selatan memanfaatkannya untuk menuju tempat bekerja di persawahan dan kebun,
serta menuju tempat tinggal mereka yang ada di seberang jembatan. (ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar