Kamis, 02 November 2017

Haru Biru Naluri yang Semu

Kamis, 2 November 2017


Batas khayal yang mesti dipertahankan
dulu sering kesana mamabrik banih
sekarang jarang tak pernah lagi datang kesana
tujuan akhir ingin populer sebagai penulis
promosi tentang segala hal yang dikenal orang

Haru biru naluri yang semu
kadang muncul rasa minder berpadu malu
terbentur pada tinggi pendidikan yang rendah
menuju harapan rindu menuju seteru
kau kenal banyak teman yang hebat

Kadang merasa tidak berarti adanya
kau pilih hidup berteman sepi
nyamuk-nyamuk kecil di malam yang sunyi
merintih pilu dalam keadaan justru
banyak orang baulah lamari di Amuntai

Jangan ada rasa benci di antara kita
menoreh ujaran kelembutan hati yang kelu
Halong dan Tebing Tinggi giliran berikutnya
juga kuburan Dayak di Paringin
yang kayanya berjasa imitasi yang kental

Terbang tinggi ke angkasa pagi
kau bisa umrah dan naik haji
benturan kesumat merajut kalimat nisbi
selalu ingin lebih dari yang lain
ragam pendam yang mesti dijalani

Kandangan, 26 Oktober 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Duduk Santai di Nateh Ahad Sore

 Ahad, 24 November 2024 Saat duduk santai, menikmati pemandangan alam indah khas pegunungan, di sebatang pohon bekas tebangan, di sekitaran ...