Sungguh ini harapan yang pasti
sebentuk kekeluan diri yang meringkih
cinta terlarang obsesi
memilih untuk terdepan
itu bukan hal yang mudah
kesungguhan hati yang sudah kau tikamkan
Tatirah tanah
Amandit
berkumpul kita disini
untuk bersatu bersama meraih cita
dalam koridor waktu yang nyata
haram manyarah waja sampai ka puting
di ujung semua kesempurnaannya
Jika
memang itu yang kau banggakan
menirai jalan berkekalan
tak pernah tertuju lewat sumpah serapah
kesempatan dalam kesempitan
biarlah lembut
harapan tertuju
kejauhan yang seringkali menjadi alasan
berusaha menghindari zona tidak nyaman
biar perasaan tuntas tak lagi meleset
Sekali-sekali
merona dalam jiwa
patuh terhadap pemimpin
sensasi hidup di rumah ambisi
mengeja nyanyian senja bersisian
menampung banyak problem di depan mata
kita harus tahu apa adanya
setangguh apa lagu saling berpendaran
menampung banyak cita-cita
Segiat
apapun usaha yang dilakukan
kedipan mata lagu pasrah
luka-luka musim sembilu
menuai kidung asmara
selalu ada kendala menghadang
menceritakan banyak pengalaman hidup disini
biar semua orang tahu akan adanya
Kandangan, 15 Juli
2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar