Kutemukan puisi
dimana-mana
berserakan di
jalan
bertebaran di
penjuru negeri
berhamburan di
bumi
nyanyian alam
adalah puisiku
desah nafas
puisi terindah
dalam puisi tak
kukenal kepahitan
tak ada
kesengsaraan
yang kudapat
kebahagiaan abadi
ingin kugapai angan lewat dentang puisi
yang menasbihkan
harapan pasti
Langkah-langkah
terus seirama dengan puisi
yang tercipta
untuk semua
inspirasiku
menusuk halimun senja
dalam
ketemaraman diksi lukas purba
ingin terus
berkarya lewat puisi
datangkan
kepuasan batin yang tak pernah mati
menusuk masa
depan berjalan dalam kealpaan yang lamban
khayalku terus
menyatu dalam nalar keleluasaan
Puisi dimana kau
kini
kunantikan
kehadiranmu disini
untuk hilangkan
kesepianku
sembuhkan sakit
hati yang telah lama terpendam
Temani aku dalam
duka
kucoba berjalan
memapah kehidupan yang dangkal
kucari puisi
dalam pandangan sayu
rasa malu yang
tak henti munculkan keingintahuan
adakah resah
pergi dari benakku
membicarakan
puisi membenahi kegetiran hati
anganku melayang
tinggi membayangkan puisi nanti
yang mendekap
kalimat sunyi dalam imaji
puisi adalah
hidupku
yang
menyeruakkan kepastian membangunkan keinsyafan diri
aku tak tahu
bagaimana nasib puisi dalam ambisi
ucapan lembut
selalu meniruskan kesesuaian janji
keindahan apakah
yang kudapatkan lewat puisi
adalah keharusan
untuk selalu mengartikan tiap kata yang dimiliki
kenangan silam
menumbuhkan butir-butir keindahan
dalam puisi
kedamaian pasti
Kandangan, 10 Februari 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar