Kabut asap tak hanya melanda daerah
yang banyak lahan terbakar tapi juga beberapa daerah lain yang ikut mendapatkan
imbasnya. Salah satunya di Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) pada
Jum’at (10/10/2014) pagi sekitar pukul 08.00 WITA kabut tampak menyelimuti
daerah ini. Kepekatannya cukup tinggi. Warga jadi terganggu dalam beraktivitas.
Selain itu siswa yang ada di beberapa sekolah terlihat lebih banyak berada dalam kelas agar tak
terserang penyebab terganggunya pernapasan ini. Pada siang hari berangsur hilang
terbawa angin.
Julaiha, warga Angkinang mengaku
adanya kabut asap sangat mengganggu dirinya dalam beraktivitas. “ Mata terasa
perih dan mengganggu pernapasan. Untuk pergi ke tempat kerja saya memakai
masker, ” ucap Julaiha.
Menurut Julaiha datangnya kabut asap
ini diduga berasal dari pembakaran lahan di daerah lain. “ Karena di Angkinang
tak ada pembakaran lahan. Kemungkinan dari daerah lain seperti di pegunungan
atau kawasan lain yang memerlukan waktu cepat untuk membuka lahan baru baik
untuk pertanian atau pemukiman,” ujar Julaiha.
Julaiha berharap ada tindak lanjut
dari pihak berwenang untuk mengatasi masalah yang satu ini. “ Ini sudah sangat
mengkhawatirkan. Secepatnya pihak berwenang turun tangan. Jangan sampai
merugikan masyarakat,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan, di Kecamatan
Loksado banyak lahan baru yang dibuka dengan cara dibakar. Seperti terlihat di
kiri-kanan jalan menuju arah Loksado. Luasannya cukup besar. Masih terlihat
arang hitam sisa pembakaran. Hal ini mungkin sudah berlangsung beberapa minggu
lalu. Menurut data yang diperoleh di HSS tercatat ada 127 titik api. (akhmad
husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar