Rabu, 21 Mei 2014
Lama saya tidak memposting tulisan
ke blog. Lagi sibuk banyak kerjaan. Belum lama tadi saya ketemu teman waktu
teman waktu di Aliyah dulu. Dia kini jadi orang sukses. Ada banyak cerita yang
mengemuka.
Sampai kemudian ia memberitahu saya
bahwa ia selalu mengikuti tulisan saya baik di media massa. Juga di blog yang
saya kelola.
Ia ingin saya menulis tentang Warung Pakumpayan. Untuk
itulah lewat blog ini saya mengabulkan permintaannya itu.
Seingat
saya selebritis yang pernah singgah di Warung Pakumpayan ( WP ) diantaranya
Ruhut Sitompul dan beberapa komedian.
Mereka singgah setelah pulang dari sebuah kegiatan di Kalimantan Tengah.
Kehadiran
pengamen ikut meramaikan keberadaan Warung Pakumpayan. WP melahirkan banyak
mimpi. Kebanggaan HSS. Menggeser keberadaan Pulau Pinang
dan Binuang di Tapin.
Tempatnya
cukup strategis. Berada di tepi jalan trans Kalimantan. Terletak di Desa
Angkinang Selatan, Kecamatan Angkinang, Kab. HSS.
Terdapat puluhan warung makanan /
tempat minum. Tempat persinggahan kendaraan umum. Sehingga jalan menjadi
sempit. Sudah ada sejak puluhan tahun silam. Menjelma menjadikan perekonomian
warga di HSS. Warga memanfaatkan keberadaan WP .
Harga tanah dan sewa rumahpun
melambung. Aktifitas warga berkutat di seputar perdagangan. Apa alasan orang
datang ke WP? Apa karena harganya cukup ekonomis dibanding di Banjarmasin ?
Atau karena lokasinya yang tepat berada ditengah-tengah Banua Enam.
Apa dampak keberadaan WP bagi warga
setempat? Sebagai contohnya Sa’dillah dan rekan-rekannya yang menjadi penjaga keamanan
jalan. Ia menjalankan tugasnya sejak sore hingga tengah malam. Pada hari libur
atau hari Minggu tugasnya lebih ekstra. Jalanan jadi macet luar biasa. Sebisa
mungkin bersama rekan-rekannya ia mengatasi hal ini.
WP telah menjadi tumpuan hidup bagi
warga desa setempat dan sekitarnya. Banyak tenaga kerja terserap disini.
Pemilik warung memperkerjakan orang lain.
Namun bila hari libur macetnya minta
ampun hingga satu kilometer lebih. Baik
arah ke Kandangan maupun arah ke Barabai.
Buka sejak siang hingga pukul 23.00
WITA. Berawal dari kehadiran warung Ijar. Dulu menjual aneka kue tradisional
Banjar. Seperti puracit, lupis, apam, dsb. Lalu berkembang menjadi warung
makanan. Kemudian menjual aneka masakan seperti nasi kuning, ketupat Kandangan,
dll. Lantas seiring perkembangan waktu diikuti warga lainnya. Ada yang membuka kios
oleh-oleh khas Kandangan.
WP kerapkali masuk televisi pada
program kuliner di teve swasta. WP pulalah yang menginspirasi seniman Kandangan
melahirkan lagu berjudul sama dan dibuatkan video klipnya. (akhmad husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar