Senin, 06 April 2020

Diary : SL.07.04.2020

Selasa, 7 April 2020

>Shalat Subuh di Langgar Al Kautsar RT 1 Desa Angkinang Selatan, Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Selasa, Imam H Mastur, Muazin Sariansyah. Posisi saya saat shalat shaf depan kanan. Samping kanan Rasyidi, samping kiri Sariansyah. Ada Azhari ikut shalat Subuh.

>Senin (06/04/2020) usai shalat Dzuhur bersama Rizal, teman akrab se kampung, pergi bajalanan ke Barabai. Berjarak sekitar 20 kilometer dari Angkinang Selatan, tempat kami tinggal. Kami naik sepeda motor. Saya ikut dibonceng di belakang. Di Bamban Selatan kami singgah, kebetulan Rizal mau memasang masker. Di depan kami singgah, ada rumah sekaligus bengkel teman saya waktu sekolah di MTsN Angkinang dan MAN 2 Kandangan dulu, Bastani namanya. Saya bersalaman, tak lama setelah itu saya dan Rizal melanjutkan perjalanan.Tujuan pertama ke Pondok Es Gunung Titi di Karatungan, Kecamatan Limpasu, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Jarak dari Barabai ke sana sekitar 15 kilometer. Dulu kami menyebutnya Warung Jus Limpasu. Disini saya memesan es campur dan bakso. Sementara Rizal es campur, roti bakar, dan pentol kuah. Setelah dari Karatungan, kami balik haluan menuju Birayang. Menunaikan shalat Ashar di Masjid Mubarak Birayang. Ada yang menarik saat shalat Ashar, jamaah membawa pasahapan sendiri dari rumah. Di dalam masjid sendiri karpet dan sajadah digulung dan dirapikan. Ini mungkin imbas kebijakan dari menghindari penyebaran virus corona / covid-19. Setelah shalat Ashar kami menuju Desa Labuhan, Kecamatan Batang Alai Selatan, tepatnya ke Bendung Batang Alai. Ada banyak yang berubah dari tempat yang beberapa tahun lalu pernah saya kunjungi. Ada bangunan baru pelengkap. Ada tulisan BENDUNG BATANG ALAI. Kemudian tempat duduk santai, pendopo kecil, dsb. Saat kami ada disana, banyak orang. Ada pengunjung yang khusus datang kesana. Juga ada warga yang memancing ikan di aliran bendungan. Pengunjung yang datang tak menyia-nyiakan untuk ber-swafoto dengan latar bangunan dan pemandangan indah di sekitar Bendung Batang Alai. Setelah puas menikmati Bendung Batang Alai, kami kembali ke Birayang. Tapi sebelumnya singgah di sebuah jembatan di Desa Labuhan, berjarak sekitar 2 kilometer dari Bendung Batang Alai. Disini kami berfoto dengan latar jembatan yang berdiri di atas sungai yang di hulunya ada Bendung Batang Alai. Kami meneruskan perjalanan menuju Birayang. Seperti biasa bersantai menunggu senja tiba, di sebuah bangunan, dekat TK/PAUD Birayang. Tak jauh dari bangunan Gedung Balai Rakyat Birayang yang terbakar beberapa bulan silam. Puas dari sini kami menuju Warung Solo Balapan Birayang, sekitar 100 meter dari tempat kami bersantai tadi. Memesan bakso urat beserta teh es. Rizal bakso urat dan air jeruk dingin. Setelah itu menuju Masjid Mubarak Birayang menunaikan shalat Maghrib. Jamaah cukup banyak, kembali saya temui membawa sajadah sendiri dari rumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bersama Rusdiansyah (Kelas VIII MTsN 3 HSS)

 Sabtu, 23 November 2024 Dengan Rusdiansyah, atau biasa disapa Iyan, siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Hulu Sungai Selata...