Di depan saya sudah terhidang sepiring
kecil limping. Wadai kesukaan saya, yang terbuat dari tepung dan pisang. Alangkah
enaknya disantap ditemani secangkir teh manis. Limping pisang dibuat dengan penuh rasa cinta, juga akan dinikmati
dengan penuh cinta pula.
Karena saya suka, tak puas kalau hanya
beberapa potong saja memakannya. Kalau ada lagi tentu ingin menambah lagi. Tapi
sayang sudah habis. Saya cukup puas dengan apa yang sudah dinikmati tadi. Bersyukur
sudah bisa menikmatinya tanpa terbayangkan sebelumnya.
Limping itu saya
dapatkan dengan gratis, tanpa membayar, sudah ada di meja kerja, diatari. Dengan menuliskan ini saya
berharap, ada yang pembaca, yang nanti membuatkan saya lagi limping pisang. Saya senang sekali limping pisang itu dikirim ke tempat
saya. Karena sekarang lagi senang-senangnya dengan limping pisang. Ayu siapa nang
handak maulahakan ulun limping pisang. (ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar