Minggu, 14 Januari 2018

Masjid Gambah, Baruh Bunga, Pasar Barabai dan Labung Anak

Senin, 15 Januari 2018


Minggu (14/01/2018) saya kembali bajalanan, setelah beberapa minggu vakum. Seperti biasa saya ditemani Rizal, teman akrab se kampung. Saya ikut di belakang naik sepeda motor. Berangkat dari Angkinang Selatan, Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) sekitar pukul 11.00 WITA.

Tujuan kami ke Barabai, Hulu Sungai Tengah (HST). Berjarak sekitar 30 kilometer dari tempat saya tinggal di Angkinang. Kami ke Water Park Baruh Bunga. Sebelumnya kami singgah di Masjid Al Qura Gambah, Kecamatan Barabai, Kabupaten HST. Menunggu teman-teman dari Labung Anak datang. Kami sempat beristirahat serta shalat Dzuhur di masjid itu.

Ada sekitar dua jam kami menunggu. Hingga akhirnya teman-teman dari Labung Anak lewat dan menyinggahi kami. Tujuan kami ke Water Park Baruh Bunga. Setibanya disana kami memarkir sepeda motor. Lantas mencari tempat yang bagus. Saya untuk ketiga kalinya datang ke tempat itu. Sebelumnya sudah pernah bersama rombongan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 HSS dalam rangka rapat dinas.

Kami makan siang di sekitar bawah kebun karet di Water Park Baruh Bunga. Ternyata teman-teman dari Labung Anak menyiapkan makanan sejak dari rumah. Ada nasi, tempe, ikan dan sambal. Nikmat sekali makan kali ini. Bertepatan  dengan jam perut kosong. Setelah makan siang masing-masing menuju tempat disenangi, ada yang masuk ke area Water Park untuk mandi.

Sementara saya dan Rizal serta beberapa teman yang lain, hanya berada di luar saja. Setelah puas di Water Park Baruh Bunga kami pulang. Saya, Rizal, Hari dan Halimah ke Pasar Barabai. Saya beli celana panjang hitam di Bakhit Fashion. Setelah dari Pasar Barabai kami menuju Labung Anak. Sampai dii Labuang Anak jelang senja. Shalat Maghrib di Langgar Labung Anak, saya lupa nama langgarnya.

Setelah shalat, saya beristirahat di teras rumah Hariadi, sambil menunggu shalat Isya tiba. Shalat Isya kami kembali di Langgar Labung Anak. Setelah Isya kembali ke rumah Hariadi, tak lama kemudian kami menuju warung nasi sopi di tempat biasa, berjarak sekitar 400 meter dari rumah Hariadi. Setelah dari warung nasi sop itu saya dan Rizal pulang menuju Angkinang.

Kami sempat singgah di Pasar Barabai, beli obat asma di toko obat langganan. Setelah itu kami pulang, sampai di rumah sekitar pukul 23.00 WITA. Setiba di rumah setelah beres-beres, saya langsung gantung kelambu, untuk istirahat tidur, karena kelelahan padat dan jauhnya perjalanan yang dijalani. (ahu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...