Selasa, 22 Februari 2022
Dugal menjadikan lapat sebagai menu utama setiap kali menginap di tempat temannya. Karena tak jauh dari rumah temannya itu ada orang berjualan lapat. Harganya murah meriah.
Lapat menu yang bisa tahan lama. Dinikmati dengan cacapan aneka rupa. Ada sambal kacang, sambal habang, dsb. Yang paling disukai Dugal, lapat dengan cacap sambal habang serta sapat siam karing basanga.
Lapat terbuat dari beras dimasak bercampur santan dengan media daun pisang pembungkusnya, yang diikat dengan tali rafia. Dulu di tempat tinggalnya, tali pengikat lapat dari ricihan batang bamban. Tetapi untuk praktis sekarang menggunakan tali rafia.
Lapat bisa penyelamat, karena bisa mengatasi perut kosong dalam beberapa jam. Lapat selalu dibuat warga di kampungnya yang mau ziarah ke makam ulama. Tujuannya agar praktis saja.
Tinggal membuka daun pisang, sebagai alasnya tadi, tanpa menggunakan piring, lalu ambil cacapnya, atau tambahan lauk lainnya, yang tentu sudah disiapkan sejak dari rumah. Makannya bisa memakai sendok atau tangan. (ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar