Selasa, 26 Februari 2019

Puisi-Puisi Abinaya Ghina Jamela

Rabu, 27 Februari 2019

Sepilihan puisi Abinaya Ghina Jamela dalam Resep Membuat Jagat Raya

GIGI

Waktu itu gigiku goyang
seperti gempa bumi, dan ibu
mengajakku ke dokter gigi.
Petugas loket pendaftaran
bilang gigiku dicabut jam dua
ternyata bukan dan itu jam
setengah tiga. Aku melihat
gigiku yang dicabut begitu
putih mekar seperti melati.
Dan rasanya mau tumbuh jadi
gigi orang dewasa dan aku
menunjukkan gigiku yang ompong
ke teman-teman. Mereka tertawa
seperti suara beruang. Aku lalu
membuka kembali perpustakaanku

2015



GADIS YANG MENCINTAI SI BURUK RUPA

Di hutan yang sangat aneh
salju turun di bulan Juni
dan sebuah istana, dihuni
barang-barang antik.
Mereka bisa bicara. Di dalam
keanehan itu bersembunyi seorang
buruk rupa egois. Ia dikutuk penyihir.
Mereka tidak memberitahu itu pada
seorang gadis bernama Bella
semacam rahasia di buku diari.
Bella berambut secoklat bola mata
ibuku. Dia gadis yang suka membaca
seperti buruk rupa. Mungkin karena itu
mereka jatuh cinta. Si buruk rupa memiliki
perpustakaan besar, dengan buku seperti
bintang-bintang kecil di langit. Mereka berdansa
di aula besar dan luas. Bella bercerita
tentang ayahnya yang mengajarinya berdansa,
tentang Bella yang sering menginjak
sepatu ayahnya. Tapi tiba-tiba
sekelopak kegembiraan jatuh.

2017


GEMBIRA
– buat yona primadesi

Aku ingin selalu bergembira:
Seakan gembira buku Neil Gaimanku sampai
Seakan gembira diajak ke kebun binatang
Seakan gembira jalan-jalan ke paris
Seakan gembira punya baju baru
Seakan gembira berulang tahun
Seakan gembira tulisan masuk koran
Seakan gembira punya kamar sendiri
Seakan gembira punya teman baru
Seakan gembira film baru datang
Seakan gembira punya banyak uang
Seakan gembira naik bianglala
Seakan gembira menonton tivi besar
Seakan gembira dikasih boneka beruang
Seakan gembira lihat naga minum air es
Seakan gembira kelinci melompati rumput
Seakan gembira mencubit pipi teman
Seakan gembira aku sudah sehat
Seakan gembira melukis tembok kamar
Seakan gembira kuku dihias kutek
Seakan gembira menaiki kapal nelayan.

2016


RESEP MEMBUAT JAGAT RAYA

Ambil sebutir proton
yang sangat kecil
lebih kecil dari pasir
lalu lempar ke tempat jauh
dan meledak lebih hebat
dari letusan gunung merapi
muncul jagat raya kosong
seakan rumah ditinggal penghuni
3 menit kemudian bumi dan
matahari dan planet-planet
dan meteor bermunculan
jatuh di bumi seringkali
tanpa ampun bumi kesakitan
menangis menjadi air laut
dan muncullah bulan
dari debu bumi dan aku
tak bisa ke matahari dengan
suhu sepuluh miliar derajat

2016


BERTEMU OM SAUT
– buat saut situmorang

Malam itu di UIN aku melihat
Lelaki berambut tali tambang
tercelup tinta. Ketika ia bicara
suaranya seperti suara sinterklas
Di matanya ada seekor harimau
melotot. Saat seseorang selesai
membaca puisi dia mengajakku
ke panggung. Aku gembira. Para
penonton memanggil namaku sampai
di panggung dia pendekkan mix. Saat aku
membacakan puisi Polar Express
dia mendengarkanku dengan serius
sama dengan bundaku. Saat aku selesai
dia ulurkan tangan untuk bersalaman dengan cepat
seakan membalap dan berjalan dengan cepat.
Saat aku kembali duduk, dia membacakan
puisinya sangat bagus, lama kelamaan aku
mengantuk dan berpamitan dan pulang.

2016


POLAR EXPRESS

Tut-tut!!! suara kereta api
seperti kentut, aku terbangun,
aku memakai jaket bolongku,
aku melihat keluar ada kereta api
sepanjang pensil, dan aku
mendekatinya. Setumpuk salju
warna putih membuat aku lambat
selambat seekor siput. Lalu orang
lelaki dewasa mengajakku naik kereta
aku menghampirinya, dia mengajakku
sambil bilang, “Ini adalah Polar Express.”
tapi aku tak mau, kereta berangkat.
Aku mengejarnya secepat harimau

2016


MEMBELI KORAN

Aku berjalan ke toko koran.
Di tengah jalan aku kelaparan.
Ibu membeli sekotak nasi kuning.
Aku membukanya, seakan sekantong
lemon baru dipetik, setumpuk irisan
telur menyerupai cacing-cacing mati
kelaparan. Saat aku memakan kerupuk
seakan daun kering teremas oleh tanganku.
Sekantung cabe membuatku menghindarinya.
Jika aku memakannya, lidahku akan hancur.
Jika aku memakannya, aku akan cepat-cepat
meminum air sebening hati ibuku.
Saat perjalanan, kakiku selambat koala.
Aku beli majalah bobo, kelinci sebiru laut
bergelombang. Saat aku sampai di rumah
seakan matahari mendekatiku.
Aku capek dan ngantuk dan tidur.

2016


ROTI LAPIS

Ada pelangi di mulutku yaitu roti lapis
dan ada dua lapis roti. Aku memakannya
rasanya ada awan lembut di mulutku.
Dan ada tiga rasa. Keju seperti hujan,
mentega seperti lumpur, dan seres seperti air
terjun. Dan aku memakannya lagi, rasanya enak

2015


LELAKI YANG ENGGAN MENGANGKAT SENJATA

Tentara Jepang bagaikan singa kelaparan
namun tentara Amerika sekawan kerbau
hutan yang gagah berani. Salah satu dari
mereka tak ingin mengangkat senjata. Ia
bernama Desmond. Ia ingin menyelamatkan
satu sama lain, menyelamatkan prajurit terluka.
Langit seburam kertas project-ku yang kutempel
di dinding, tanah dipenuhi mayat-mayat, bom
membuat sakit telinga. Saat mendengar teriakan,
ia menghampirinya, ia bertanya, ia memberi obat,
ia menyeretnya ke tandu, ia mencuci mata prajurit
yang hampir buta, ia menyembunyikan temannya
dengan pasir saat tentara Jepang lewat, ia menurunkan
prajurit dari tebing yang menyeramkan itu.
Dengan tali, mereka diselamatkan laki-laki yang enggan
mengangkat senjata itu.

2016


CALON ARANG

Di desa Girah ada nenek sihir
bernama Calon Arang
Ia sejahat kapten hook,
wajahnya seseram zombie
giginya sekuning matahari.
Saat mereka menjumpainya
mereka lari ketakutan
seperti sigung bersembunyi
di dalam sarang. Dia jahat,
tak ada yang mau menikahi anaknya.
Padahal anaknya cantik
seperti mekaran ekor burung merak.
Muridnya juga kejam,
berkeramas darah manusia
berselendang usus manusia.

2016


BANK

Di luar aku menemui pak satpam
Kata bunda ia lelaki besar penjaga
keamanan. Ia tidak seram dan
tersenyum padaku. Ketika aku
masuk, aku harus tekan tombol merah.
Tombol yang mengeluarkan angka dan
memanggilku dengan suara seorang putri.
Aku mengeluarkan buku tabunganku dan dompet.
Aku harus memberitahu perempuan itu berapa
semua uangku dan ia menghitungnya lagi.
Ia mencetak buku bankku. Suaranya seperti
kereta api mainan dan ada angka 200,000
muncul di buku bankku. Aku senang sekali
dan harus memberi tanda tangan. Aku akan
rajin menabung, menabung penuh semangat.

2015


MELIHAT TANGAN TERKILIR
– buat Nermi Silaban

Ketika malam, terdengar suara merintih.
Ia merasa kesakitan serupa burung patah
sayap. Ibu memasang perban seputih susu.
Dia tak bisa memasang baju, dia tak bisa
menulis puisi, dia tak bisa makan dengan
benar, dia tak bisa mengupil. Dia berteriak
seperti ingin berperang dengan monster.
Dia mengeluh seakan induk ayam kehilangan
anaknya. Lengannya tak bisa disentuh seakan
cat yang belum kering. Dia tak mudah membalik
halaman buku. Saat mengusir lalat, tanganku dan
ia beradu. Ia kesakitan serupa cicit anak ayam.

2016


BUKU HARIAN ANNE FRANK

Dia adalah penulis hebat
dia menulis buku. Buku itu
dipenuhi cerita tentang keluarga,
guru, teman, dan perang.
Dia terpaksa pindah ke Belanda
seakan sekelompok rusa diburu
pemangsa. Dia sembunyi di kantor
ayahnya karena tentara Jerman
seperti pelaut mengejar ikan paus.
Dia keluar dari persembunyian,
dia tertangkap, dia digunduli, dan
dia dikasih cap seperti sapi ternak.
Dia dimasukkan ke Auschwitz.
Anak-anak dikumpulkan,
dimasukkan ke ruang gas
beracun sampai tewas.
Tetapi dia tidak ikut terbunuh
karena umurnya 15 tahun. Dia
dipaksa bekerja seperti semut
dan tidak boleh mandi.
Badannya penuh kudis
seperti tanah penuh stroberi.
Dia mati menderita.

2016


NAGA

Waktu itu, aku bermimpi
menjadi kesatria melawan naga ganas.
Lalu aku bertemu putri cantik.
Lalu dia memberiku pedang.
Lalu aku berperang dengan naga.
Lalu aku mengeluarkan pedang.
Lalu naga itu mengeluarkan api.
Aku berlari, menusuk perutnya
Putri pun berterimakasih.

2015             


NYAMUK

Aku tak bisa tidur. Suara nyamuk seperti
suara mesin pemotong kayu di hutan.
Aku cepat-cepat menepuknya. Nyamuk itu
terbang secepat burung merpati mencari
pasangannya. Keesokan harinya, banyak bekas
gigitan berwarna merah seperti stroberi matang.

2016


AIR MATA

Air mata menetes.
Ibu berkata, menangislah.
Air mata pun berjalan
dari pipi ke leher. Ibu melelehkan
air mata. Mukanya tertusuk jarum
ketika ayah tidak pulang kantor.
Aku bertanya pada ibu tentang air mata.
Bulan bergerak, malam telah tiba.
Air mata hilang

2014


JAM

Ibu membeli jam berwarna merah.
Jam itu seperti bola berwarna merah.
Aku membawanya kemana-mana.
Aku melepasnya ketika di rumah,
pas menggambar, aku melihat
jam waktu membuka perpustakaan.
Setiap saat aku melihat jam,
aku membawanya kemana-mana,
aku tak ingin melepaskannya
biar aku tahu pukul berapa
sekarang. Dan kalian harus
menabung biar bisa membeli jam.

2015


GELANG KUNING

Siang hari ibu membeli gelang
berwarna kuning. Ketika ibu
memberikan gelang itu aku tak akan
melepaskannya walau kakak
memintanya, tak aku kasih.
Mengapa? Karena ini hadiah spesial.
Setelah itu ibu datang bertanya
Mengapa ribut begini?
Kami rebutan gelang itu.
Baik, kalau begitu,
ayo pelukan dengan ibu.

2015


GURUN

Gurun adalah tempat paling kering.
Pasir luas seperti langit dunia.
Firaun dan para budaknya tinggal di sana
Mereka bekerja keras untuk membangun piramid
untuk mayat-mayat raja. Tak ada yang bisa
tumbuh di gurun kecuali kaktus tumbuhan gendut,
banyak duri seperti landak. Kadal gurun
bersembunyi di tanah, unta berjalan
membawa barang dan manusia.

2015


DRAKULA

Drakula keluar di malam hari
kalau keluar di siang hari
tubuhnya terbakar seperti kayu
untuk memasak. Drakula minum
darah dan memakan daging.
Ia tinggal di istana tua yang menyeramkan
tertidur sepanjang hari dan bangun
ketika lapar. Drakula kelelawar
sangat besar, tapi dari manusia,
memiliki sayap berwarna hitam
seperti mati lampu. Giginya panjang
seperti leher jerapah, kulitnya pucat
seperti buah durian. Kalau manusia
tergigit akan menjadi drakula juga

2015


Tentang Abinaya Ghina Jamela
Abinaya Ghina Jamela lahir di Padang, Sumatera Barat, 11 Oktober 2009. Menjalani masa kecil di Padang, Depok, Bandung dan Yogyakarta. Saat ini bersekolah di SDN kota Yogyakarta. Suka membaca, menulis, melukis, menonton bioskop, main piano, ngomong-ngomong konyol dan membuat kue. Resep Membuat Jagat Raya adalah kumpulan puisinya yang pertama, berisi puisi yang ia tulis sejak usia lima tahun.


Catatan Lain
            Buku Puisi ini dihantarkan oleh sebuah tulisan berjudul “Cerita dalam Meramu Jagat Raya Ala Naya”. Tulisan sepanjang 3 halaman ini ditulis oleh Yona Primadesi. Dibuka dengan kutipan puisi: “Kuberi putriku petualangan pertama,/ensiklopedia dunia.”
             Ada paragraf berbunyi begini: “Kemampuan tersebut kemudian dipertajam dengan berbagai bentuk permainan yang dikenalkan oleh mentor menulis Naya yang paling awal, Nermi Silaban. Permainan-permainan, yang memang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa, dilakukan Naya di mana saja dan kapan saja. Beberapa diantara, seperti bermain mencipta metafora, permainan sebab-akibat, atau permainan kenali aku.”

         Halaman belakang buku memuat puisi Resep Membuat Jagat Raya, dan sekutipan tulisan Yona Primadesi. Di bagian bawah ada logo Rumah Kreatif Naya dan logo penerbit Kabarita. 



Sumber : kepadapuisi.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saat Hujan Turun di Sekitaran MTsN 3 HSS

 Sabtu, 23 November 2024 Saat hujan turun di sekitaran Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Hulu Sungai Selatan (HSS), yang ada di RT 3 Desa ...