Kamis (29/11/2018) malam usai shalat Maghrib, teman saya datang
ke rumah, minta ditemani ke Ilung, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Mencari wadai cincin. Saya mau saja menemani,
karena memang tidak sibuk. Setelah
berganti pakaian saya menuju ke depan, tepi jalan, menunggu teman saya
menjemput.
Jarak Angkinang, tempat saya tinggal
dengan Ilung, sekitar 30 kilometer. Kami shalat Isya di Masjid Dhiaul Abidin
Ilung. Terus menuju Muara Rintis, dimana
disana banyak warga yang berjualan wadai
cincin di depan rumah.
Cincin
Ilung
itu istilah saya saja. Cincin ini
lubangnya satu. Setelah beli cincin
kami ke warung Arema Ilung. Memesan nasi goreng dan teh es, teman saya bakso
dan teh hangat. Setelah dari warung Arema Ilung, kami kembali ke tempat penjual
cincin, karena teman saya baru
dihubungi rekannya, agar cincin yang
dibeli ditambah lagi.
Setelah itu kami pulang. Cincin itu kata penjualnya bisa bertahan
hingga tiga hari. Kami sampai di Angkinang sekitar pukul 21.30 WITA. (ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar